Vaksin Hib dapat melindungi tubuh dari infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Bakteri Hib adalah bakteri yang berbahaya karena bisa menyebabkan infeksi berat, seperti radang otak (meningitis), infeksi paru-paru, dan sepsis, terutama pada anak-anak.

Bakteri Haemophilus influenzae tipe B merupakan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi di wajah, mulut, sendi, jantung, tulang, rongga perut, dan tenggorokan. Infeksi Hib dapat menular melalui percikan air liur yang keluar saat penderita infeksi Hib bersin atau batuk.

Vaksin HIB Menekan Risiko Radang Otak, Paru dan Infeksi Lainnya - Alodokter

Sejak beberapa tahun lalu, pemberian vaksin Hib sudah termasuk dalam program imunisasi wajib pemerintah. Vaksin ini dikombinasikan dengan beberapa vaksin jenis lain, seperti vaksin penyakit difteri, pertusis, tetanus, dan hepatitis B, yang kemudian dikenal sebagai vaksin DPT-HB-Hib.

Manfaat Vaksin Hib

Anak-anak rentan terkena infeksi bakteri Hib karena sistem kekebalan tubuh mereka masih lemah dan belum berkembang sempurna.

Kendati demikian, kuman Hib juga tetap bisa menginfeksi orang dewasa, terlebih orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena infeksi HIV, kemoterapi, kelainan darah, atau efek samping obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh.

Pemberian vaksin Hib bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi berat akibat kuman Hib, seperti:

Bahkan, vaksin Hib juga dapat mencegah risiko kematian pada balita akibat infeksi yang disebabkan bakteri Hib. Oleh karena itu, penting bagi siapa pun, terutama anak-anak dan orang dewasa yang memiliki daya tahan tubuh lemah, untuk mendapatkan vaksin Hib.

Jadwal Pemberian Vaksin Hib

Pemberian vaksin Hib pada anak sudah harus dilakukan saat ia berusia 2, 3, dan 4 bulan. Kemudian pemberian vaksin Hib ulang perlu diulang ketika anak sudah memasuki usia 18 bulan. Sedangkan pada orang dewasa, vaksin Hib bisa diberikan pada usia berapa pun dengan dosis pemberian sebanyak 1–3 kali.

Pemberian vaksin Hib bisa ditunda selama beberapa minggu apabila anak atau orang dewasa yang hendak mendapatkan vaksin sedang sakit atau demam. Vaksin Hib tidak bisa diberikan sama sekali pada orang yang memiliki riwayat alergi parah (anafilaksis) terhadap vaksin Hib.

Efek Samping Vaksin Hib

Meski jarang terjadi, vaksin Hib tetap berpotensi menimbulkan sejumlah efek samping, seperti kemerahan, pembengkakan, dan rasa nyeri di bagian tubuh yang disuntik. Terkadang, vaksin ini juga dapat menyebabkan demam.

Efek samping tersebut biasanya mereda 2–3 hari setelah pemberian vaksin. Namun, Anda disarankan untuk segera ke dokter apabila efek samping vaksin HiB tidak kunjung hilang atau muncul reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sesak napas, dan lemas, setelah pemberian vaksin Hib.

Pada dasarnya, pemberian vaksin Hib bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya yang dapat terjadi akibat infeksi bakteri Hib. Oleh karena itu, penting bagi Anda dan keluarga untuk menerima vaksin ini sesuai jadwal yang telah dianjurkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Namun, jika anak Anda atau Anda sendiri belum pernah menerima vaksin Hib, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Ingatlah selalu bahwa tidak ada kata terlambat untuk melakukan pencegahan penyakit, termasuk dengan mendapatkan vaksin Hib.