Tidak banyak yang tahu bahwa sendi pelana jempol adalah salah satu sendi yang sering digunakan. Maka dari itu juga, sendi ini lebih berisiko mengalami cedera dan bahkan terkena penyakit arthritis, dibandingkan sendi lain di tangan.

Sesuai namanya, bentuk sendi pelana jempol menyerupai pelana pada kuda yang cembung pada satu sisi dan cekung pada sisi lain. Sendi pelana membuat anggota tubuh dapat bergerak ke arah depan dan belakang atau menyamping kiri dan kanan, tetapi tidak dapat berotasi atau berputar ke segala arah. Sendi pelana pada jempol ternyata dapat terkena arthritis jika digunakan terus-menerus secara berlebihan.

Hati-hati! Sendi Pelana Jempol Rawan Terkena Artritis - Alodokter

Artritis pada Sendi Pelana Jempol

Artritis adalah peradangan pada sendi yang menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan. Kondisi ini terjadi akibat penipisan tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan pelindung saat sendi sedang digunakan.

Penipisan tulang rawan ini akan menyebabkan terjadinya gesekan langsung antar tulang, yang seiring waktu dapat merusak sendi dan menyebabkan terjadinya artritis.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena artritis pada sendi jempol, di antaranya:

  • Berumur di atas 40 tahun
  • Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
  • Memiliki riwayat cedera pada sendi pelana jempol, seperti keseleo atau tulang retak
  • Terlalu sering menekan sendi jempol dalam aktivitas sehari-hari
  • Menderita penyakit yang mengubah struktur dan fungsi tulang rawan, seperti rheumatoid arthritis

Tak hanya itu, wanita juga diketahui berisiko lebih tinggi untuk mengalami artritis pada sendi pelana jempol dibandingkan dengan pria.

Artritis pada sendi pelana jempol akan menimbulkan rasa nyeri dan kaku, terutama di bagian dasar jempol. Penderita artritis sendi pelana jempol juga mungkin akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti membuka toples, membuka tutup botol, dan memutar gagang pintu.

Kerusakan pada sendi akibat artritis juga dapat menyebabkan osteofit, yaitu pertumbuhan tulang baru di sekitar tulang yang telah ada sebelumnya, sehingga jempol terlihat benjol.

Pengobatan Artritis pada Sendi Pelana Jempol

Artritis pada sendi pelana jempol dapat diobati dengan beberapa cara, mulai dari perawatan sederhana yang dapat dilakukan di rumah hingga tindakan operasi yang dilakukan oleh dokter.

Berikut ini adalah beberapa cara mengobati artritis pada sendi pelana jempol:

Kompres dingin dan hangat

Kompres dingin dan hangat merupakan cara paling sederhana untuk meredakan bengkak dan rasa nyeri pada jempol akibat artritis. Anda dapat mengompres bagian tangan, terutama jempol, beberapa kali sehari dengan kompres dingin yang diselingi kompres hangat selama 5–15 menit.

Bebat (splint)

Tak hanya mengurangi rasa nyeri, bebat juga bertujuan untuk membatasi pergerakan pergelangan tangan dan jempol guna mengistirahatkan sendi serta mengembalikannya ke posisi yang tepat.

Obat-obatan

Jika beberapa cara di atas tak kunjung membuahkan hasil, Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk mengatasi artritis pada sendi pelana jempol.

Dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri dan antiradang atau memberikan suntikan kortikosteroid untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak akibat artritis.

Selain itu, tergantung kondisi artritis yang Anda alami, dokter juga bisa menyarankan langkah pengobatan melalui prosedur operasi, seperti operasi penggantian sendi (arthroplasty), operasi penyatuan sendi, atau pengangkatan tulang pada sendi pelana jempol (trapeziectomy).

Setelah selesai operasi, Anda akan mengenakan gips atau splint kurang lebih selama 6 minggu dan menjalani fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan dan pergerakan tangan seperti semula.

Jika Anda mengalami gejala artritis pada sendi pelana jempol, seperti jempol terasa kaku dan nyeri, yang membuat Anda kesulitan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk pergi ke dokter guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.