Varises ternyata tidak hanya bisa muncul di area kaki dan tungkai saja, namun juga di vagina. Kondisi ini lebih sering dialami oleh ibu hamil. Meski tergolong tidak berbahaya, tetapi terkadang bisa menimbulkan gejala yang mengganggu.

Varises vagina adalah varises yang muncul di permukaan dinding vagina. Kondisi ini dialami oleh 1–2 dari 10 ibu hamil dan biasanya terjadi ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga, saat pembuluh darah di tubuh bagian bawah semakin melebar seiring perkembangan janin.

Waspadai Varises Vagina Saat Hamil - Alodokter

Gejala dan Ciri-Ciri Varises Vagina

Varises vagina bisa saja tidak menimbulkan gejala. Sebagian ibu hamil mungkin baru menyadari ada varises vagina ketika hendak bersalin atau saat dokter melakukan pemeriksaan jalan lahir.

Namun, varises vagina juga kadang bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti:

  • Tampak pembengkakan atau benjolan di vagina dan bibir kemaluan (vulva)
  • Tekanan atau rasa sakit pada area vagina
  • Gatal dan rasa tidak nyaman di panggul dan sekitar vagina
  • Nyeri saat berhubungan seksual atau berjalan jauh

Gejala yang muncul bisa semakin memburuk jika terlalu lama berdiri, melakukan aktivitas fisik berat, atau saat sedang kelelahan. Terkadang, varises vagina juga disertai dengan varises pada kaki.

Penyebab Varises Vagina Sering Terjadi di Masa Kehamilan

Saat hamil, tubuh wanita akan menghasilkan lebih banyak darah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin di dalam kandungan. Semakin bertambahnya usia kehamilan, jumlah darah pun akan semakin meningkat.

Ketika jumlah darah ini meningkat, maka dapat terjadi bendungan pada pembuluh darah vena di bagan tubuh tertentu, misalnya pada tungkai dan di vagina. Jika darah terbendung di vagina, hal ini dapat menyebabkan varises vagina.

Selain itu, varises vagina juga mungkin dapat terbentuk akibat peningkatan hormon kehamilan, seperti hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini menyebabkan dinding pembuluh darah melemah dan membengkak, sehingga rentan menyebabkan varises.

Pada kasus yang jarang terjadi, varises vagina juga bisa terjadi di luar masa kehamilan. Varises pada wanita yang tidak hamil ini bisa jadi disebabkan oleh faktor genetik, usia yang semakin tua, atau obesitas.

Untuk memastikan apakah Anda mengalami varises vagina atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan saat sedang menjalani pemeriksaan kandungan rutin. Untuk menentukan seberapa berat varises yang muncul, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti USG Doppler.

Cara Meredakan Varises Vagina

Jika dirasa sangat mengganggu, ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah untuk meredakan gejala varises vagina, yaitu:

  • Kompres daerah kemaluan menggunakan kompres dingin.
  • Tinggikan posisi kaki dan panggul saat berbaring untuk melancarkan sirkulasi darah.
  • Hindari duduk atau berdiri terlalu lama.
  • Gunakan gulungan handuk yang diletakkan di antara paha untuk menekan pembuluh darah yang melebar.
  • Gunakan pakaian dalam khusus yang dirancang untuk penderita varises vagina. Pilih juga desain pakaian yang dapat menyangga punggung dan perut bawah.
  • Berenang dapat membantu melancarkan aliran darah dan meredakan tekanan di daerah panggul yang muncul saat hamil.

Varises vagina jarang menimbulkan masalah serius pada ibu hamil dan tidak memengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Kondisi ini juga tidak dapat dijadikan indikasi untuk melahirkan dengan operasi caesar, sehingga peluang untuk melahirkan normal tetap besar.

Varises vagina umumnya akan mereda sendiri setelah melahirkan. Namun, Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika gejala varises vagina tidak kunjung reda setelah 6 minggu setelah persalinan atau setelah masa nifas selesai.