Fosfor merupakan mineral yang berperan penting dalam membentuk sel dan jaringan tubuh. Namun, sejumlah gangguan kesehatan bisa terjadi jika terjadi penumpukan fosfor di dalam tubuh.

Fosfor adalah salah satu mineral yang jumlahnya paling banyak di dalam tubuh. Di dalam tubuh, fosfor memiliki berbagai peran penting, seperti membentuk serta menguatkan jaringan tulang dan gigi, memberikan energi bagi tubuh, menghasilkan protein, serta memelihara otot, saraf, jantung, dan ginjal.

Waspadai Penumpukan Fosfor di Dalam Tubuh - Alodokter

Rekomendasi asupan fosfor harian berbeda-beda pada tiap orang, tergantung usianya. Jumlah asupan fosfor yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:

  • Untuk orang dewasa dan ibu hamil atau menyusui adalah 700 mg per hari
  • Untuk bayi berkisar antara 100–250 mg per hari
  • Anak usia 1–9 tahun membutuhkan 500 mg per hari
  • Anak dan remaja usia 10–18 tahun membutuhkan sekitar 1.200 mg per hari

Meski memiliki fungsi yang cukup penting bagi tubuh, penumpukan fosfor justru bisa berdampak buruk bagi tubuh. Kondisi kelebihan fosfor dalam tubuh ini secara medis disebut hiperfosfatemia.

Penyebab Penumpukan Fosfor dalam Tubuh

Penumpukan fosfor dapat disebabkan oleh beberapa kondisi atau penyakit tertentu, di antaranya:

Gagal ginjal kronis

Salah satu fungsi ginjal adalah membuang racun dan kelebihan cairan serta mineral dalam tubuh melalui urine. Ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, misalnya karena gagal ginjal kronis, mineral dan racun akan menumpuk di dalam tubuh.

Hal ini bisa menyebabkan kadar racun, elektrolit, serta mineral (termasuk fosfor) dalam darah meningkat drastis.

Hipoparatiroid

Hipoparatiroid adalah kondisi ketika kelenjar paratiroid dalam tubuh hanya mengeluarkan hormon paratiroid dalam jumlah sedikit. Hormon ini berfungsi untuk mengendalikan kadar fosfor dan kalsium dalam darah.

Ketika produksi hormon paratiroid tidak sesuai dengan kebutuhan, fungsi tubuh untuk mengendalikan produksi hormon akan menurun. Kondisi ini dapat memicu peningkatan kadar fosfor dan penurunan kadar kalsium dalam darah (hipokalsemia).

Diabetes yang tidak terkontrol

Diabetes juga bisa menjadi penyebab penumpukan fosfor dalam tubuh. Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan tingginya kadar gula darah yang dapat memicu kerusakan organ tubuh, salah satunya adalah ginjal (nefropati diabetik). Penderita diabetes juga berisiko mengalami komplikasi berbahaya yang disebut diabetik ketoasidosis.

Beberapa komplikasi diabetes tersebut kemudian akan menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya penumpukan fosfor dalam tubuh.

Selain beberapa kondisi yang telah disebutkan di atas, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan penumpukan fosfor dalam tubuh, di antaranya:

Waspadai Tanda-Tanda Penumpukan Fosfor dalam Tubuh

Peningkatan kadar fosfor di dalam tubuh sering kali tidak menunjukkan gejala yang khas. Tanda dan gejala yang muncul justru berasal dari penyebab yang memicu terjadinya hiperfosfatemia, atau jika kelebihan fosfor sudah menimbulkan kerusakan organ tubuh.

Jika hal tersebut terjadi, penumpukan fosfor dapat menunjukkan beberapa gejala di bawah ini:

  • Mual dan muntah
  • Tubuh terasa lemas
  • Sesak napas
  • Gelisah dan susah tidur
  • Nyeri tulang dan sendi
  • Otot kaku
  • Nafsu makan berkurang
  • Kulit gatal-gatal dan kemerahan
  • Kesemutan

Jika mengalami beberapa gejala di atas, terlebih jika memiliki penyakit penyerta yang sudah disebutkan sebelumnya, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Untuk mengatasi penumpukan fosfor, dokter akan mengobati penyakit yang menjadi pemicunya terlebih dahulu. Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan pola makan atau diet tertentu untuk membatasi jumlah fosfor yang dikonsumsi.