Ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya penting untuk diketahui agar tidak menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, benjolan yang muncul di leher ini sering kali dikaitkan sebagai pertanda adanya masalah kesehatan yang serius, seperti kanker.
Perubahan tiba-tiba pada leher, seperti munculnya benjolan, bisa membuat penderitanya merasa khawatir. Hal ini karena munculnya benjolan di leher sering kali dikaitkan dengan gejala dari beberapa kanker. Padahal, tidak semua benjolan di leher berbahaya atau tidak selalu merupakan gejala kanker.
Itulah yang kemudian menjadi alasan mengapa ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya penting untuk diketahui. Dengan begitu, Anda pun tidak lagi khawatir ketika mengalaminya. Selain itu, Anda juga bisa memastikan kapan perlu mencari penanganan medis untuk mengatasi benjolan leher yang mengarah ke kondisi berbahaya.
Beragam Ciri-Ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya
Anda bisa membedakan benjolan di leher berbahaya atau tidak dengan cara melihat, meraba, dan menggerakkan benjolan tersebut. Nah, untuk mempermudahnya, berikut ini adalah ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya:
1. Berbentuk mulus
Salah satu ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya adalah memiliki bentuk permukaan yang mulus dan teraba halus atau kenyal. Bentuk benjolan ini berbeda dengan benjolan yang berbahaya atau bersifat kanker, yang biasanya memiliki bentuk tidak beraturan dengan pinggiran yang cenderung tidak rata atau berbenjol-benjol dan terasa kasar.
2. Tidak nyeri
Tergantung dari penyebabnya, benjolan di leher yang tidak berbahaya sebagian besar tidak menimbulkan rasa nyeri, baik ketika disentuh maupun tidak. Sebaliknya, benjolan yang bersifat kanker biasanya menimbulkan rasa nyeri, terutama jika pertumbuhan sel-sel yang tidak normal tersebut menekan saraf di dekatnya.
3. Bertekstur lunak
Tekstur benjolan di leher memang bisa bervariasi sesuai dengan penyebabnya. Namun, sebagian besar benjolan di leher yang tidak berbahaya memiliki tekstur lunak atau kenyal. Ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya ini disebabkan oleh adanya cairan maupun jaringan lunak di dalam benjolan tersebut.
Sementara itu, benjolan di leher yang berbahaya biasanya memiliki tekstur lebih keras bila disentuh karena pertumbuhan sel-sel yang tidak normal di area leher.
4. Dapat digerakkan
Ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya lainnya adalah bisa digerakkan. Contohnya adalah benjolan di leher yang disebabkan oleh lipoma. Benjolan yang tumbuh di bawah kulit leher karena pembelahan sel lemak secara berlebih ini dapat dengan mudah digerakkan atau sedikit berpindah tempat ketika menelan.
Sebaliknya, benjolan yang berbahaya umumnya tidak bisa digerakkan meski sudah didorong dengan keras.
5. Ukurannya tidak membesar secara signifikan
Benjolan di leher memang tidak akan menghilang, tetapi ukurannya pun tidak akan membesar secara signifikan dalam waktu singkat bila sifatnya tidak berbahaya. Bahkan, beberapa benjolan di leher, seperti yang disebabkan oleh kista, terkadang tidak memerlukan penanganan medis.
Sementara itu, benjolan yang bersifat kanker biasanya akan bertambah besar dalam waktu singkat.
Itulah beberapa ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya yang perlu Anda ketahui. Jadi, jangan langsung panik ketika mengalami benjolan di leher. Anda hanya perlu mengenali ciri-cirinya, sekaligus menilai risiko bahaya dari benjolan di leher Anda sedini mungkin sehingga bisa segera ditangani.
Jika benjolan di leher tidak hilang dalam waktu 2 minggu atau makin besar dengan cepat, bahkan disertai dengan kesulitan menelan atau suara serak, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui penyebab pasti dari benjolan tersebut serta mendapatkan penanganan yang tepat.