Dudukan toilet sering dianggap sebagai benda yang paling kotor. Padahal, banyak benda kotor yang kotornya melebihi dudukan toilet dan tidak disadari ada di sekeliling kamu, bahkan suka kamu genggam dan pakai. 

Ada banyak jenis mikroorganisme yang banyak menghuni toilet, terutama toilet yang digunakan untuk umum, mulai dari virus penyebab pilek dan flu hingga bakteri Streptococcus dan E.coli

8 Benda Kotor yang Kotornya Melebihi Dudukan Toilet - Alodokter

Namun, benda-benda yang sering kita sentuh dan pegang setiap hari nyatanya juga bisa menjadi benda kotor tempat bersarangnya bakteri dan virus. Hal ini tentu harus diperhatikan karena tangan bisa menjadi media penyebaran kuman penyebab penyakit.

Berbagai Benda yang Mengandung Banyak Kuman

Berikut adalah benda-benda yang kerap kita pegang dan tanpa disadari merupakan benda kotor tempat bersarangnya kuman:

1. Ponsel

Ada penelitian yang menyebutkan bahwa jumlah bakteri yang ada di layar atau permukaan ponsel 10 kali lipat lebih banyak daripada yang ada di dudukan toilet. Ini tidak mengherankan karena benda ini memang sering diletakkan di mana saja, bahkan terkadang suka dibawa ketika kamu pergi ke toilet atau kamar mandi.

Guna meminimalkan pertumbuhan bakteri di layar ponsel, kamu disarankan untuk tidak membawa dan menggunakannya ketika sedang berada di kamar mandi. Selain itu, usahakan untuk tidak mengusapkan tangan yang belum dicuci ke hidung atau mulut setelah menggunakan benda kotor ini. 

Layar ponsel juga sebaiknya dibersihkan secara rutin setiap hari menggunakan kain lembut atau tisu alkohol 70%. Casing ponsel pun demikian, kamu perlu membersihkannya secara rutin sesuai dengan bahannya. 

Untuk casing berbahan silikon, kamu bisa membersihkannya menggunakan kain yang sudah dicelupkan ke dalam larutan air hangat dan deterjen pencuci piring. Bersihkanlah casing secara menyeluruh kemudian gunakan kembali setelah casing benar-benar kering. 

2. Keyboard komputer atau laptop

Tak hanya ponsel, keyboard komputer atau laptop yang biasa kamu gunakan untuk mengetik pekerjaan atau tugas juga bisa menjadi benda kotor sarang bakteri, virus, dan jamur. Oleh karena itu, biasakanlah mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuhnya. 

Guna meminimalkan bersarangnya mikroorganisme di permukaan keyboard, rutinlah membersihkannya dengan menggunakan tisu alkohol atau disinfektan. Selain itu, biasakan juga untuk tidak bermain komputer atau laptop sambil makan supaya remahan makanan tidak masuk ke sela-sela keyboard

Jika sudah terlanjur terkena remahan makanan, keyboard dapat dibersihkan dengan cara menggoyangkan atau memiringkannya sampai remahan keluar. 

3. Uang 

Pernyataan yang mengungkapkan bahwa uang merupakan salah satu benda kotor karena menjadi tempat bersarangnya kuman bukanlah isapan jempol. Sebagai alat tukar, uang akan berpindah dari tangan ke tangan, sehingga kuman bisa bersarang di sana.

Agar bakteri atau virus pada uang tidak masuk ke dalam tubuh, kamu sebaiknya mencuci tangan setiap habis memegang uang. 

4. Sikat gigi

Meski sering digunakan untuk membersihkan gigi, sikat gigi juga bisa menjadi tempat yang ideal untuk tumbuhnya bakteri dan jamur. Terlebih bila benda disimpan secara sembarangan. Oleh karena itu, kamu perlu menjaga kebersihan sikat gigimu dengan baik. 

Caranya adalah dengan membilas sikat gigi menggunakan air hangat setiap habis digunakan, atau merendam sikat gigi ke dalam cairan disinfektan. Setelah itu, simpan sikat gigi dalam posisi tegak dan beri jarak dengan sikat gigi lainnya agar tidak bersentuhan. Jangan lupa juga untuk mengganti sikat gigi setiap 3−4 bulan sekali, ya.

5. Kuas make-up

Benda berikutnya yang ternyata bisa lebih kotor dari dudukan toilet adalah kuas make-up. Kuas make-up mengandung sisa-sisa make-up dan bercampur dengan jaringan kulit. Selain itu, kuman dapat masuk dari tangkai kuas yang dipegang dengan tangan kotor.  

Agar kebersihan benda ini tetap terjaga, simpanlah di tempat yang bersih dan kering. Lalu, cuci kuas secara rutin dengan sabun dan air mengalir, setidaknya 1 kali seminggu, atau semprot menggunakan cairan alkohol.

Jika kamu sering menggunakan kuas make-up, sebaiknya menyediakan juga kuas cadangan untuk menghindari pemakaian kuas yang kotor. Biasakan pula untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan kuas make-up.

6. Spons pencuci piring

Dianggap sebagai pembersih, padahal sebenarnya ada banyak sekali bakteri di dalam spons pencuci piring. Pasalnya, spons yang lembap dan basah bisa menjadi tempat ideal bagi kuman atau bakteri untuk berkembang biak. 

Untuk membunuh bakteri di benda kotor ini, kamu bisa memanaskan spons yang lembap ke dalam microwave selama 1 menit. Bila tidak memiliki microwave, kamu dapat merendam spons ke dalam air hangat atau air yang sudah dicampur cairan pemutih atau disinfektan. 

Agar spons pencuci piring tetap bersih dan aman digunakan, gantilah ketika sudah berbau.

7. Hewan peliharaan

Hewan peliharaan bisa menjadi salah satu sarana penularan virus dan bakteri, terutama jika mereka sering bermain di luar rumah. Mangkuk makan dan mainannya juga bisa menjadi tempat yang sempurna bagi bakteri untuk berkembang biak. 

Agar hewan kesayangan kamu tidak menjadi sarang kuman, sebaiknya mereka rutin dimandikan. Selain itu, bersihkanlah mangkuk makan dan mainannya. 

8. Gagang pintu

Selain uang, gagang pintu merupakan benda yang sering dipegang banyak orang sehingga tergolong benda kotor. Untuk membasmi bakteri di permukaan gagang pintu, kamu dianjurkan untuk membersihkannya 1 kali seminggu dengan kain yang telah dicampur cairan pembersih atau alkohol. 

Di samping 8 benda tersebut, remote TV dan saklar lampu juga termasuk benda yang rentan dihinggapi kuman. Untuk membersihkannya, kamu cukup mengelapnya dengan tisu alkohol yang tidak terlalu basah. Lakukan pembersihan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan dan bahaya korsleting.

Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar cara mencegah infeksi kuman dari benda kotor yang kerap kamu pegang, atau merasakan gejala tertentu setelah menyentuhnya, seperti bersin-bersin, batuk, sakit perut, mual, atau demam, konsultasikan ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.