Efek samping ciprofloxacin bisa dialami siapa saja yang menggunakan obat ini untuk mengatasi infeksi bakteri, terutama pada dosis dan durasi penggunaan yang tidak tepat. Meski umumnya aman jika digunakan sesuai dengan petunjuk dokter, beberapa efek samping ciprofloxacin dapat berakibat serius dan perlu segera mendapat penanganan medis.
Ciprofloxacin adalah antibiotik golongan quinolone. Obat ini sering diresepkan oleh dokter untuk mengobati berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, misalnya infeksi saluran kemih, pneumonia, gonore, dan disentri.

Walaupun terbukti efektif, penggunaan ciprofloxacin juga berisiko menimbulkan efek samping seperti obat lainnya. Efek samping ciprofloxacin biasanya timbul saat seseorang mengurangi atau menambah dosis, mengonsumsi antibiotik bersamaan dengan obat tertentu, atau menggunakannya dalam jangka waktu lama.
Efek Samping Ciprofloxacin yang Umum Terjadi
Efek samping ciprofloxacin bisa berbeda-beda pada tiap orang. Namun, ada beberapa efek samping ciprofloxacin yang cukup sering terjadi, yaitu:
1. Mual dan muntah
Setelah mengonsumsi ciprofloxacin, Anda mungkin merasakan efek samping ciprofloxacin berupa mual atau sensasi ingin muntah. Kondisi ini bisa muncul beberapa saat setelah minum obat dan kadang disertai muntah.
Mual akibat konsumsi ciprofloxacin biasanya terasa lebih berat jika obat dikonsumsi dalam keadaan perut kosong. Untuk mengurangi keluhan ini, sebaiknya konsumsi ciprofloxacin setelah makan atau bersama makanan ringan.
2. Sakit maag atau nyeri perut
Ciprofloxacin dapat menyebabkan timbulnya rasa panas, perih, atau nyeri di perut atau ulu hati. Efek samping ciprofloxacin ini biasanya ringan, tetapi jika nyeri perut terasa berat atau menetap, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah lain yang lebih serius.
3. Diare
Beberapa orang yang menggunakan ciprofloxacin juga mungkin akan mengalami peningkatan frekuensi buang air besar, dengan tinja yang lebih encer dari biasanya (diare).
Efek samping ciprofloxacin ini umumnya tidak berbahaya, tetapi jika diare terjadi terus-menerus, sangat cair, atau disertai keluarnya darah atau lendir pada tinja, sebaiknya segera hentikan penggunaan ciprofloxacin dan hubungi dokter karena bisa menandakan infeksi usus berat.
4. Kantuk
Ciprofloxacin dalam sebagian kasus bisa menyebabkan rasa mengantuk. Hal ini bisa membuat Anda sulit berkonsentrasi atau merasa ingin tidur lebih sering dari biasanya. Oleh karena itu, hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda merasakan kantuk yang berlebihan selama menggunakan obat ini.
5. Lemas
Tubuh bisa terasa tidak bertenaga, cepat lelah, atau lemas saat menggunakan ciprofloxacin. Biasanya efek samping ciprofloxacin ini bersifat ringan dan akan hilang setelah pengobatan selesai. Namun, jika rasa lemas sangat berat atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, informasikan pada dokter.
6. Keputihan atau gatal di vagina
Pada sebagian wanita, penggunaan ciprofloxacin juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri di vagina sehingga menyebabkan keluarnya keputihan yang berubah warna dan berbau busuk. Bahkan, efek samping ciprofloxacin ini terkadang disertai dengan timbulnya rasa gatal atau perih di vagina.
7. Robekan atau peradangan tendon
Penggunaan ciprofloxacin, terutama pada lansia atau pasien yang juga menggunakan kortikosteroid, dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan (tendinitis) atau robekan tendon, terutama di tumit (tendon Achilles). Meski demikian, efek samping ini tergolong jarang terjadi.
Gejala efek samping ciprofloxacin ini dapat berupa nyeri, bengkak, kemerahan, atau ketidakmampuan menggerakkan bagian tubuh tertentu. Apabila terjadi pada tendon di tumit, efek sampingnya bisa berupa susah atau tidak bisa berjalan. Jika mengalami keluhan ini, segera hentikan obat dan konsultasikan ke dokter.
8. Gangguan psikiatri
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ciprofloxacin dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kejiwaan, misalnya cemas berlebihan, halusinasi, kebingungan, perubahan suasana hati secara tiba-tiba, atau bahkan depresi.
Efek samping ini lebih jarang terjadi, tetapi perlu diwaspadai. Konsultasikan ke dokter jika Anda merasa mengalami perubahan perilaku atau pikiran setelah mengonsumsi ciprofloxacin.
9. Infeksi usus berat oleh C. difficile
Ciprofloxacin dapat menyebabkan infeksi serius pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Clostridioides difficile (C. difficile). Gejala infeksi ini meliputi diare hebat, sakit perut parah, demam, dan tinja berdarah. Infeksi ini bisa berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera.
10. Alergi obat
Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap ciprofloxacin. Tanda-tandanya meliputi bengkak di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, sesak napas, ruam kulit, diare, sakit perut, dan gatal-gatal.
Pada kasus yang sangat jarang, ciprofloxacin juga dapat memicu reaksi alergi berat seperti sindrom Steven-Johnson, yang ditandai dengan lepuhan pada kulit dan selaput lendir. Jika Anda mengalami gejala ini, segera cari pertolongan medis.
Selain beberapa efek samping umum di atas, ciprofloxacin juga bisa menimbulkan efek samping lain, seperti:
- Jantung berdebar
- Badan gemetar dan keringat dingin
- Kulit dan mata menguning
- Urine gelap dan tinja pucat
- Gangguan penglihatan
- Penurunan kadar gula darah
Guna mengurangi risiko efek samping ciprofloxacin di atas, pastikan Anda mengonsumsi ciprofloxacin sesuai resep hingga habis, dan hindari membeli antibiotik secara bebas tanpa resep atau pengawasan dokter.
Hindari pula penggunaan ciprofloxacin bersamaan dengan obat lain, terutama kortikosteroid, methotrexate, clozapine, probenecid, warfarin, teofilin, dan kafein. Pasalnya, hal itu bisa menimbulkan interaksi obat dan efek samping yang berbahaya.
Secara umum, ciprofloxacin cukup aman digunakan, asalkan digunakan sesuai petunjuk penggunaan dari dokter. Namun, jika Anda merasakan efek samping ciprofloxacin setelah menggunakannya, berkonsultasilah kembali dengan dokter, terlebih bila efek samping ciprofloxacin yang dirasakan cukup parah dan tidak kunjung reda.
Konsultasi ini bisa dilakukan dengan mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat atau melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.