Gejala awal digigit tomcat biasanya terlihat beberapa jam setelah kulit bersentuhan atau terkena cairan dari serangga ini, yang ditandai dengan kemerahan, perih, dan muncul lepuh. Dengan mengenali gejalanya sejak awal, perawatan bisa dilakukan segera untuk mencegah infeksi.
Gejala awal digigit tomcat seringkali sulit dikenali karena mirip dengan reaksi alergi atau infeksi kulit biasa. Tomcat tidak menggigit, tetapi cairan beracun dari tubuhnya yang pecah bisa menimbulkan iritasi serius akibat toksin pederin.

Reaksi kulit bisa muncul berupa kemerahan, perih, hingga lepuh, jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, mengenali gejala awal digigit tomcat sangat penting agar pertolongan pertama dapat dilakukan dengan tepat dan komplikasi bisa dihindari.
Beberapa Gejala Awal Digigit Tomcat yang Perlu Dikenali
Berikut ini adalah beberapa gejala awal digigit tomcat yang biasanya muncul setelah kulit terkena cairan dari hewan ini:
1. Kemerahan pada kulit
Beberapa jam setelah kulit terkena cairan tomcat, area yang terdampak biasanya memerah, seperti iritasi ringan atau goresan. Kemerahan ini dapat meluas seiring waktu dan sering disertai rasa hangat saat disentuh. Kondisi ini menunjukkan bahwa kulit sedang bereaksi terhadap racun pederin dari tomcat.
2. Terasa panas atau perih
Setelah kulit memerah, sering muncul sensasi panas atau perih seperti terbakar di area yang terkena cairan tomcat. Rasa tidak nyaman ini biasanya terjadi beberapa jam setelah kontak dan bisa bertambah parah, terutama jika kulit tergesek pakaian.
3. Muncul ruam atau bentol
Tidak lama setelah kemerahan dan sensasi panas muncul, kulit yang terkena cairan tomcat akan timbul ruam atau bentol kecil. Bentol ini mirip bekas gigitan nyamuk, tetapi cenderung cepat menyebar dan membentuk pola memanjang mengikuti jalur cairan tomcat di kulit.
4. Gatal hebat
Rasa gatal akibat gigitan tomcat biasanya terasa kuat, lebih parah daripada gatal karena gigitan serangga biasa. Hal ini dapat ditandai dengan rasa ingin menggaruk terus-menerus area kulit yang gatal. Kendati demikian, menggaruk area tersebut justru bisa memperburuk kondisi kulit, bahkan meningkatkan risiko infeksi.
5. Melepuh dan berair
Orang yang terkena cairan tomcat biasanya akan mengalami lepuh berisi cairan bening pada kulit, mirip luka bakar ringan. Lepuh ini umumnya mengikuti jalur aliran cairan tomcat dan dapat membesar atau menyebar jika kulit tidak dibersihkan dengan benar atau cairan tersebar ke area lain.
6. Nyeri dan bengkak
Bila terus dibiarkan tanpa penanganan, area kulit yang terkena cairan tomcat biasanya akan membengkak dan terasa nyeri saat disentuh. Rasa sakit tersebut biasanya akan bertambah parah jika lepuh pecah. Kondisi ini menunjukkan bahwa kulit sedang mengalami reaksi peradangan yang cukup serius dan memerlukan perhatian medis.
Meski gejala awal digigit tomcat sering kali dianggap sepele, hal ini dapat menimbulkan beberapa risiko bila dibiarkan. Selain beberapa gejala di atas, reaksi kulit dapat semakin parah, terutama jika cairan mengenai area sensitif seperti wajah, mata, atau lipatan kulit lain.
Agar gejala awal digigit tomcat tidak bertambah parah, hindari menggaruk area yang gatal dan segera cuci kulit dengan sabun serta air mengalir. Jaga luka tetap bersih dan kering, serta jangan gunakan salep sembarangan tanpa anjuran dokter.
Dengan memahami gejala awal digigit tomcat dan penanganan pertamanya, Anda dapat mencegah infeksi serta komplikasi serius. Jika muncul keluhan gatal, kemerahan, atau lepuh setelah kontak dengan tomcat, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter sebagai bentuk pertolongan pertama.
Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, dokter dapat memberikan pengobatan dan saran perawatan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Namun, bila gejala meluas disertai demam atau bahkan cairan tomcat terkena mata, segera pergi ke IGD rumah sakit terdekat guna mendapatkan pertolongan segera.