Warna feses bayi diare penting untuk diperhatikan karena dapat membantu mengenali penyebabnya. Selain itu, perbedaan warna feses saat Si Kecil mengalami diare juga bisa menjadi petunjuk kapan perlu membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Diare pada bayi ditandai ketika ia buang air besar sebanyak 3 kali sehari atau lebih dengan tekstur feses yang encer. Selain itu, warna feses bayi yang mengalami diare juga bisa berubah, mulai dari kuning, hijau, merah, putih, hingga hitam. Perbedaan warna ini umumnya menandakan penyebab diare yang berbeda-beda.

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan diare pada bayi, di antaranya adalah infeksi, alergi makanan, efek samping penggunaan obat-obatan tertentu, maupun terlalu banyak minum jus buah pada bayi yang sudah memulai MPASI. Nah, beragam faktor ini dapat menyebabkan perubahan warna feses bayi diare, sehingga penting untuk mengenalinya.
Warna Feses Bayi Diare dan Artinya
Warna feses bayi sebenarnya akan berubah seiring dengan bertambahnya usia dan perubahan pola makan. Namun, ketika bayi diare, Ayah dan Bunda perlu memerhatikan warna fesesnya sebagai langkah awal untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.
Berikut ini adalah berbagai warna feses bayi diare:
1. Warna feses kuning
Saat bayi mengalami diare, warna feses yang paling sering muncul adalah warna kuning. Warna feses ini normal untuk bayi yang diberikan ASI atau susu formula. Sementara itu, feses berwarna kuning cerah bisa disebabkan oleh obat-obatan atau makanan yang dikonsumsi oleh Bunda.
2. Warna feses hijau
Hijau juga merupakan warna feses bayi diare. Feses berwarna hijau umumnya disertai dengan tekstur yang encer dan berlendir. Kondisi ini bisa terjadi ketika bayi mulai aktif mengenal lingkungan sekitarnya, sehingga rentan untuk terinfeksi virus atau bakteri dari benda atau barang yang disentuhnya.
3. Warna feses cokelat
Feses bayi yang mengalami diare juga bisa berwarna cokelat. Warna feses ini dipengaruhi oleh susu formula yang dikonsumsi oleh Si Kecil. Meski begitu, feses bayi berwarna cokelat merupakan kondisi yang normal dan tidak menandakan sesuatu yang serius.
4. Warna feses hitam
Apabila feses Si Kecil yang baru lahir berwarna hitam, hal ini bisa terjadi karena asupan nutrisinya yang tidak tercukupi atau ASI yang tidak tercerna dengan baik. Selain itu, feses yang berwarna hitam juga bisa menandakan adanya perdarahan pada saluran cerna Si Kecil.
5. Warna feses merah
Jika Bunda melihat feses bayi diare berwarna merah, terlebih pada bayi yang sudah MPASI, coba lebih dahulu ingat-ingat kembali menu yang Bunda berikan untuk Si Kecil. Apakah ada bahan makanan yang berwarna merah, misalnya buah naga? Jika iya, bisa jadi itu disebabkan terlalu banyak konsumsi buah naga tersebut.
Namun, warna feses ini bisa jadi tanda adanya darah yang tertelan oleh bayi ketika menyusui. Darah bisa berasal dari perdarahan pada puting. Feses berwarna merah juga bisa muncul ketika bayi mengalami konstipasi akibat mengejan terlalu keras saat buang air besar.
Selain itu, jika feses benar-benar berdarah atau berwarna merah cerah, hal tersebut bisa menandakan adanya infeksi, alergi, luka pada saluran cerna, atau masalah medis lainnya yang perlu penanganan secepatnya.
6. Warna feses putih
Warna feses bayi diare berubah menjadi putih menandakan adanya kondisi kesehatan yang serius. Hal ini paling sering disebabkan oleh atresia bilier, yaitu kelainan bawaan yang menyebabkan saluran empedu tersumbat. Akibatnya, cairan empedu tidak dapat disalurkan untuk mencerna makanan bayi dan dapat membahayakan kesehatan Si Kecil.
Apapun warna feses bayi diare, Ayah dan Bunda tetap harus segera memeriksakan Si Kecil atau berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Terlebih jika diare sudah terjadi selama 2 hari dan disertai dengan demam, bayi tidak mau menyusu, perut kembung, dan menunjukkan gejala dehidrasi, seperti mulut kering, tubuh lemah, dan popoknya tidak basah.