Penyebab mata silinder ada beragam dan sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Meski umumnya tidak berbahaya, penanganan yang tepat diperlukan untuk mengurangi keluhan-keluhan yang terjadi karena mata silinder, sehingga penderitanya bisa beraktivitas dengan lebih nyaman.

Mata silinder terjadi akibat permukaan kornea atau lensa mata yang bentuknya tidak rata. Kondisi ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak difokuskan secara merata ke retina, sehingga penglihatan menjadi buram atau berbayang, baik dari jarak dekat maupun jauh.

7 Penyebab Mata Silinder dan Cara Mencegahnya - Alodokter

Memahami penyebab mata silinder sangat penting agar Anda dapat mencegah gangguan penglihatan semakin parah. Dengan begitu, Anda bisa lebih waspada terhadap perubahan pada mata dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Berbagai Penyebab Mata Silinder

Berikut ini adalah beberapa penyebab mata silinder yang umum terjadi:

1. Bentuk kornea mata tidak normal sejak lahir

Sebagian besar kasus mata silinder terjadi karena bentuk kornea yang tidak normal sejak lahir. Kornea adalah bagian bening di depan mata yang berfungsi memfokuskan cahaya ke retina.

Pada kondisi normal, kornea berbentuk bulat seperti bola sehingga cahaya bisa terfokus dengan baik. Namun, pada mata silinder, kornea berbentuk lebih lonjong atau oval. Perbedaan bentuk ini membuat cahaya yang masuk tidak bisa difokuskan secara merata, sehingga penglihatan menjadi kabur atau berbayang.

Kondisi ini termasuk bawaan lahir, artinya sudah ada sejak seseorang dilahirkan dan bukan akibat dari kebiasaan tertentu. Oleh karena itu, anak-anak dan orang dewasa yang mengalami mata silinder sejak kecil biasanya memang sudah memiliki bentuk kornea yang berbeda. 

2. Cedera mata

Cedera pada mata, seperti terkena benda tajam, benturan keras, atau terkena bahan kimia, dapat menyebabkan perubahan pada bentuk kornea. Luka di kornea akibat cedera bisa membuat permukaan kornea menjadi tidak rata, sehingga cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan baik ke retina. Hal ini bisa memicu timbulnya mata silinder.

3. Riwayat operasi mata

Selain cedera, operasi pada mata juga dapat meningkatkan risiko terjadinya mata silinder, seperti operasi katarak, operasi untuk memperbaiki kelainan pada kornea, atau operasi lainnya di area mata. 

Setelah tindakan operasi, jaringan kornea yang sembuh kadang tidak kembali seperti semula, sehingga terjadi perubahan bentuk kornea yang bisa menjadi penyebab mata silinder.

4. Penyakit mata tertentu

Beberapa penyakit mata dapat menyebabkan atau memperparah mata silinder, salah satunya adalah keratokonus. Pada penyakit ini, kornea menipis dan berbentuk seperti kerucut, sehingga permukaannya menjadi tidak rata. Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata sulit terfokuskan dan penglihatan menjadi semakin buram atau berbayang.

Selain keratokonus, infeksi berat pada kornea atau peradangan yang parah juga dapat merusak jaringan di kornea. Bekas luka akibat infeksi atau radang bisa membuat bentuk kornea berubah secara permanen, sehingga semakin meningkatkan risiko terjadinya mata silinder, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

5. Kebiasaan menggosok mata terlalu keras

Penyebab mata silinder lainnya adalah kebiasaan menggosok mata terlalu keras. Jika dilakukan secara berulang-ulang, kornea bisa menjadi menipis atau berubah bentuk sehingga permukaannya tidak lagi rata. Kondisi ini akan menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak dapat difokuskan dengan baik dan berisiko menimbulkan atau memperburuk mata silinder.

Kebiasaan ini sering tidak disadari, terutama pada anak-anak dengan alergi mata atau orang dewasa yang sering merasa matanya gatal. Jika mata terasa gatal atau tidak nyaman, sebaiknya hindari menggosok terlalu keras dan segera periksa ke dokter mata agar mendapat penanganan yang tepat. 

6. Faktor genetik

Faktor genetik atau keturunan juga bisa menjadi penyebab mata silinder. Jika orang tua atau saudara kandung memiliki mata silinder, kemungkinan Anda juga mengalami kondisi yang sama semakin tinggi. 

Karena sifatnya keturunan, mata silinder akibat faktor genetik biasanya muncul sejak kecil dan cenderung menetap hingga dewasa. Oleh sebab itu, jika ada riwayat keluarga dengan gangguan refraksi seperti mata silinder, sebaiknya lakukan pemeriksaan mata secara rutin. 

7. Komplikasi setelah menjalani prosedur medis

Tindakan medis di area mata, seperti pemasangan lensa implan atau transplantasi kornea, dapat menyebabkan perubahan pada bentuk kornea. Bekas operasi atau prosedur medis lainnya bisa memengaruhi struktur kornea sehingga menjadi tidak rata, meskipun tujuan awal prosedur adalah untuk mengatasi masalah mata lainnya.

Setelah menjalani operasi atau tindakan medis pada mata, penting untuk memantau kondisi mata secara rutin. Jika muncul keluhan seperti penglihatan buram atau berbayang, segera konsultasikan ke dokter mata. 

Cara Mencegah Mata Silinder

Hingga saat ini, belum ada cara pasti untuk mencegah mata silinder, terutama jika disebabkan oleh faktor genetik atau bawaan sejak lahir. Namun, beberapa langkah berikut dapat membantu meminimalkan risiko kerusakan pada mata dan mencegah memperburuk mata silinder, di antaranya:

  • Hindari kebiasaan menggosok mata terlalu keras.
  • Gunakan pelindung mata saat beraktivitas yang berisiko mencederai mata, misalnya bekerja di lingkungan yang berisiko terpapar bahan kimia dan radiasi.
  • Segera obati jika mengalami infeksi atau peradangan pada mata.
  • Rutin memeriksakan mata ke dokter, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan gangguan refraksi.

Jika Anda mengalami gejala seperti penglihatan buram, sering memicingkan mata, sakit kepala, atau mudah lelah saat membaca, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis mata. Pemeriksaan sejak dini sangat penting untuk menentukan penyebab mata silinder sekaligus mendapatkan penanganan yang sesuai, seperti penggunaan kacamata, lensa kontak khusus, atau tindakan medis lain.

Bila Anda membutuhkan konsultasi cepat seputar penyebab mata silinder, manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di ALODOKTER untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.