Dampak negatif media sosial sering kali tidak disadari oleh para penggunanya. Padahal, terlalu sering menjelajah jejaring sosial hingga lupa waktu dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, mulai dari terganggunya waktu tidur hingga depresi.

Media sosial memberikan ruang kepada siapa saja untuk berbagi informasi, belajar hal-hal baru, mencari hiburan, berekspresi, serta berkomunikasi tanpa terbatas jarak dan waktu. Namun, di balik beragam manfaat tersebut, ada dampak negatif media sosial yang mengintai kesehatan tubuh jika digunakan terlalu sering.

9 Dampak Negatif Media Sosial terhadap Kesehatan Mental dan Tubuh - Alodokter

Beragam Dampak Negatif Media Sosial

Terlalu lama menghabiskan waktu untuk scrolling media sosial tanpa tujuan yang jelas sama saja dengan memenuhi otak Anda dengan informasi yang kurang penting. Akibatnya, ada banyak dampak negatif media sosial yang bisa memengaruhi kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif media sosial bagi para penggunanya:

1. Menimbulkan ketidakpuasan diri

Ketika sedang scrolling media sosial, Anda pasti sering melihat unggahan orang lain yang menunjukkan wajah atau tubuhnya yang tampak ideal. Jika Anda melihat hal tersebut secara terus-menerus, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif media sosial, seperti ketidakpuasan pada diri sendiri.

Mungkin Anda saat ini sadar bahwa unggahan-unggahan yang bertebaran di media sosial sebagian besar adalah hasil manipulasi dari filter kamera atau aplikasi. Namun, tetap saja muncul standar kecantikan yang tidak realistis dalam diri, sehingga membuat Anda merasa tidak pernah cukup dan puas. Hal tersebut akhirnya akan menurunkan kepercayaan diri Anda.

2. Meningkatkan kecemburuan sosial

Scrolling media sosial terus-menerus juga dapat menciptakan perbandingan-perbandingan yang tidak sehat. Misalnya adalah Anda membandingkan barang-barang yang dimiliki dan tidak dimiliki dengan kepunyaan orang lain.

Padahal, apa yang orang lain unggah di media sosial belum tentu sama indahnya dengan kenyataan. Sama seperti Anda, orang lain juga pasti memiliki masalah dan kesulitan masing-masing yang mungkin sama atau lebih buruk daripada yang Anda hadapi. Hanya saja, hal tersebut tidak ditampilkan di media sosial.

Jika Anda terpengaruh dengan dampak negatif media sosial yang satu ini, hal ini dapat menganggu kesehatan mental dan meningkatkan kecemburuan sosial.

3. Mengganggu waktu tidur

Kualitas tidur yang terganggu juga bisa menjadi salah satu dampak negatif media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pada kontrol diri, terutama jika Anda mengakses jejaring sosial menggunakan smartphone.

Menggunakan media sosial memang memudahkan Anda untuk selalu terhubung dengan teman atau keluarga. Namun, keuntungan ini juga membawa dampak negatif berupa perubahan kualitas tidur.

Tidak mendapatkan tidur yang cukup bisa menyebabkan kenaikan berat badan, menurunkan konsentrasi, hingga meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes.

4. Menyebabkan depresi dan kecemasan

Menggunakan media sosial terlalu sering juga dapat memicu serangkaian emosi negatif yang menyebabkan kecemasan bahkan depresi, atau memperburuk gejalanya.

Dampak negatif media sosial ini dapat terjadi ketika Anda memiliki perasaan tertekan yang tinggi, seperti ingin selalu up to date atau ingin memiliki unggahan foto serta tulisan yang sempurna. Semua tekanan tersebut akhirnya menimbulkan kekhawatiran berlebih dan menjadi gejala dari depresi dan kecemasan.

5. Menyebabkan kecanduan

Media sosial memiliki efek buruk bagi otak. Hal ini karena produksi hormon dopamin yang memicu rasa senang dan nyaman di otak meningkat saat Anda membuka aplikasi media sosial favorit.

Ketika kadar dopamin meningkat setelah menggunakan media sosial, otak akan mengidentifikasinya sebagai aktivitas bermanfaat yang harus Anda lakukan kembali. Akibatnya, Anda menjadi kecanduan media sosial.

Efek senang karena media sosial hanya bersifat sementara. Jadi, saat dopamin yang membuat rasa nyaman dan senang dalam tubuh hilang, Anda akan kembali melihat media sosial untuk kembali mendapatkan perasaan tersebut.

6. Menimbulkan phubbing

Ketika mengalami kecanduan media sosial, Anda tidak mau lepas atau berjauhan dari perangkat yang digunakan untuk bermain media sosial. Akibatnya, Anda menjadi abai dengan orang sekitar.

Anda bisa tidak memedulikan orang sekitar saat sedang makan bersama, rapat, atau melakukan aktivitas berkumpul lainnya karena asik melihat media sosial. Dampak negatif media sosial berupa tindakan pengabaian ini disebut dengan phubbing.

7. Menimbulkan FOMO

Dampak negatif media sosial selanjutnya adalah FOMO atau fear of missing out. Kondisi ini ditandai dengan kecemasan atau ketakutan berlebih akan ketinggalan hal-hal tertentu.

FOMO mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik daripada Anda. Kondisi ini kemudian memicu kecemasan dan penggunaan media sosial yang berlebihan.

Tak jarang, orang yang menderita FOMO juga akan memeriksa media sosial setiap saat, terutama ketika muncul notifikasi, demi mengetahui informasi atau tren yang sedang happening.

8. Meningkatkan risiko terkena cyberbullying

Meskipun perundungan atau bullying lebih umum terjadi saat tatap muka, bullying juga dapat terjadi di dunia maya, termasuk di media sosial. Kondisi ini dikenal dengan cyberbullying.

Dampak negatif media sosial yang satu ini biasanya dipicu dengan perbedaan pendapat dalam kolom komentar, yang kemudian berujung pada perdebatan panjang dan aksi cyberbullying.

Ketika hal ini terjadi, korban cyberbullying dapat mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stres dan depresi, bahkan memicu keinginan untuk bunuh diri.

9. Memicu kesalahpahaman

Meskipun media sosial menjadi cara terbaik untuk tetap berkomunikasi dengan teman atau keluarga yang bertempat tinggal jauh, hal itu tidak sama dengan komunikasi tatap muka.

Saat sedang berkomunikasi melalui pesan teks, Anda tidak akan dapat melihat ekspresi wajah atau mendengar nada suara orang lain secara online. Akibatnya, kesalahpahaman sangat mudah terjadi.

Dampak negatif media sosial ini menjadi lebih rentan terjadi ketika Anda mencoba melucu atau menyindir secara online, tetapi orang lain tidak menangkap apa maksud Anda. Akibatnya, kesalahpahaman tersebut bisa memicu pertikaian, bahkan cyberbullying.

Tips Mencegah Dampak Negatif Media Sosial

Media sosial dirancang untuk membuat Anda dan orang lain tetap terlibat dan selalu aktif untuk menggunakannya, sehingga akan sulit untuk benar-benar terlepas dari penggunaannya.

Meski begitu, Anda tetap perlu mencoba untuk mengurangi penggunaan media sosial demi melindungi diri dari dampak negatif media sosial. Berikut ini adalah beberapa tips mencegah dampak negatif media sosial yang bisa dilakukan:

  • Kurangi dan beri batasan yang wajar terhadap penggunaan media sosial, seperti tidak main media sosial saat bangun dan sebelum tidur.
  • Terapkan pengatur waktu atau instal aplikasi yang dapat melacak berapa lama Anda bermain media sosial. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan Anda menghabiskan waktu berjam-jam membuka media sosial.
  • Matikan notifikasi media sosial di ponsel untuk sementara waktu agar Anda tidak terbiasa mengeceknya setiap saat.
  • Lakukan detoks media sosial dengan menghapus aplikasi media sosial di ponsel.
  • Luangkan sebagian besar waktu Anda dengan melakukan kegiatan lain, seperti membaca buku, berlibur, atau mencoba hobi baru.

Dampak negatif media sosial terhadap kesehatan bergantung pada cara Anda menggunakannya. Jika digunakan secukupnya dengan bijaksana, media sosial bisa menjadi sarana yang efektif untuk menciptakan hal positif bagi kehidupan Anda. Namun, begitu pun sebaliknya.

Oleh karena itu, cobalah untuk menerapkan tips-tips di atas agar Anda tidak terlalu hanyut dan berlarut-larut dalam menggunakan media sosial. Dengan begitu, dampak negatif media sosial terhadap kesehatan pun dapat dihindari.

Jika Anda atau orang disekitar Anda mengalami dampak negatif media sosial, seperti lupa waktu, tidak peduli dengan lingkungan sekitar, bahkan menyebabkan masalah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.

Konsultasi dengan psikolog akan membantu Anda dapat menggunakan media sosial dengan lebih bijak. Dengan begitu, dampak negatif media sosial pun bisa diatasi, bahkan dihindari.