Abandonment issues adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketakutan mendalam terhadap penelantaran. Hal ini umumnya dialami oleh orang yang pernah mengalami trauma masa kecil atau pola asuh yang salah, sehingga memengaruhi caranya menjalin hubungan, mengelola emosi, dan menilai dirinya sendiri.

Abandonment issues bukanlah gangguan mental, melainkan pola perilaku atau respons emosional yang muncul akibat rasa takut akan penelantaran. Namun, jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Abandonment Issues, Ketakutan Berlebihan akan Penelantaran - Alodokter

Selain itu, tuntutan untuk menjadi sempurna, perundungan, dan tidak adanya batasan yang jelas dalam hubungan orang tua dan anak, termasuk perlakuan teman dalam pola pengasuhan juga dikaitkan dengan munculnya abandonment issue.

Tanda-Tanda Abandonment Issues

Saat mengalami abandonment issues, seseorang akan selalu ingin menyenangkan hati orang lain (people pleaser), walaupun hal tersebut menyakiti diri mereka sendiri. Hal ini terjadi karena adanya ketakutan yang berlebihan akan ditinggalkan.

Saking takutnya ditinggalkan, seseorang yang mengalami abandonment issues bisa mengalami beberapa hal berikut:

  • Sulit percaya dengan orang lain (trust issue)
  • Selalu ingin diyakinkan bahwa orang lain tidak akan meninggalkannya
  • Cenderung cemburu berlebihan karena takut ditinggal sendirian
  • Sulit menjalani hubungan yang intim
  • Cenderung menjadi dominan supaya mendapat kontrol penuh dan tidak ditinggalkan
  • Cenderung bertahan dalam hubungan yang tidak sehat
  • Tidak mau dikritik
  • Muncul rasa tidak aman (insecure) yang berlebihan

Karena itulah, seseorang dengan abandonment issues sering menjalin hubungan yang putus-nyambung atau bisa juga terjebak dalam toxic relationship.

Abandonment issue bisa terjadi di semua tingkatan usia, termasuk anak-anak. Anak-anak yang mengalami abandonment issue umumnya menjadi anak yang penakut, cenderung tidak mau ditinggal, lebih cengeng, sering mengalami mimpi buruk, dan sulit bergaul.

Cara Mengatasi Abandonment Issues

Melihat banyaknya faktor yang bisa memicu munculnya abandonment issues, cara mengatasinya juga harus dilakukan secara menyeluruh. Selain itu, saat seseorang mengalami abandonment issues, ia juga rentan mengalami sejumlah gangguan mental lain, seperti gangguan kecemasan, gangguan makan, hingga depresi.

Oleh karena itu, penanganan harus dilakukan untuk mengatasi akar masalah dan akibat yang ditimbulkan oleh abandonment issue. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Psikoterapi dan terapi perilaku

Menjalani psikoterapi bisa membantu seseorang yang mengalami abandonment issue mempelajari dirinya dengan lebih baik. Dengan begitu, ia bisa mencari akar masalahnya. Setelah penyebabnya ditemukan, ia akan diajari cara untuk berdamai dengan masa lalu dan menerapkan cara penyelesaian masalah yang tepat. 

Misalnya, saat seseorang tahu bahwa yang membuatnya takut ditolak adalah trauma ditinggalkan dan perundungan, selanjutnya ia akan diminta untuk berdamai dengan masa lalu yang tidak bisa diubah. Dia juga akan diajak untuk melihat bahwa ia masih punya masa depan dan diberikan pemahaman bahwa ditinggalkan adalah sebuah fase yang normal dan akan dialami oleh semua orang. 

Untuk membantu seseorang dengan abandonment issues, psikolog atau psikiater akan menawarkan beberapa jenis terapi, mulai dari terapi perilaku kognitif, terapi perilaku dialektis, terapi seni, terapi bermain, atau terapi keluarga.

2. Mengubah mindset

Langkah awal untuk bisa keluar dari lingkaran abandonment issues adalah dengan mengubah cara pandang terhadap kehilangan. Menyadari bahwa tidak semua kepergian bersifat pribadi dan bahwa hubungan bisa berakhir tanpa menyalahkan diri sendiri merupakan proses penting dalam penyembuhan.

3. Menemukan support system

Dikelilingi oleh orang-orang yang peduli dan bisa dipercaya dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seseorang yang mengalami abandonment issues. Kehadiran support system bisa membuatmu merasa tidak sendirian dan lebih mampu mengelola emosi yang muncul saat ketakutan itu datang.

Untuk melakukannya, kamu bisa mulai dengan membuka diri kepada orang terdekat yang kamu percaya, bergabung dalam komunitas yang positif, atau mengikuti kelompok pendampingan psikologis. Dukungan emosional yang kuat dapat membantu memperkuat kepercayaan dirimu dan mempercepat proses pemulihan.

4. Mengonsumsi obat-obatan

Ketakutan berlebihan yang dialami oleh seseorang dengan abandonment issue bisa menyebabkan ia mengalami gangguan cemas menyeluruh, gangguan makan, hingga depresi. Nah, sembari menjalani terapi, dokter juga mungkin meresepkan obat-obat, seperti obat antidepresan atau obat anticemas, jika diperlukan.

Selain itu, coba deh melakukan hobi atau aktivitas baru yang belum pernah dilakukan. Selain menambah wawasan, mencoba hal baru juga bisa memperluas lingkup pertemanan dan mengenal diri sendiri lebih jauh. Hal ini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri, sekaligus menjaga kestabilan emosi supaya ketakutan dan kecemasan yang kamu rasakan bisa mereda. 

Itulah beberapa informasi seputar abandonment issues yang perlu kamu ketahui. Dengan pengobatan dari dokter dan perawatan diri, perasaan takut dan cemas akan penolakan bisa dikelola dan terkendali dengan baik.

Kalau kamu mendapati tanda-tanda abandonment issues, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater, ya. Kamu bisa melakukannya secara online melalui chat. Semakin cepat penanganan dilakukan, peluangmu untuk pulih juga semakin tinggi.