Jika kamu sering mengalami sakit kepala menjelang atau selama menstruasi, bisa jadi kamu mengalami sakit kepala hormonal. Apa saja faktor pemicu sakit kepala hormonal dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini.

Sakit kepala hormonal sering kali muncul disertai dengan gejala lain, seperti jerawat di wajah, kelelahan, hilang nafsu makan, nyeri sendi, konstipasi, dan jarang buang air kecil. Selain itu, penderita kondisi ini biasanya jadi ingin sekali makan cokelat atau makanan asin.

 Sakit Kepala Hormonal: Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Penyebab Sakit Kepala Hormonal

Pada dasarnya sakit kepala hormonal pada wanita terjadi akibat adanya perubahan kadar hormon dalam tubuh, terutama estrogen. Hal ini dikarenakan hormon estrogen mengendalikan zat kimia di otak yang memengaruhi rasa sakit. Ketika kadar hormon ini mengalami penurunan, risikonya dapat memicu sakit kepala.

Berikut adalah beberapa faktor yang dinilai dapat memicu timbulnya sakit kepala hormonal pada wanita:

1. Pramenstruasi

Menjelang masa menstruasi, kadar estrogen dan progesteron akan turun secara alami. Kondisi inilah yang umumnya menyebabkan migrain di awal masa menstruasi maupun sakit kepala saat haid.

2. Kehamilan

Perubahan kadar hormon di masa awal kehamilan sering kali membuat ibu hamil mengalami sakit kepala hormonal. Namun, jangan khawatir. Umumnya sakit kepala ini akan mereda setelah trimester pertama.

3. Menopause

Kadar hormon estrogen dalam tubuh biasanya menurun menjelang masa menopause, sehingga rentan mengalami sakit kepala hormonal. Namun, studi menyebutkan bahwa dua pertiga wanita mengaku sakit kepala yang mereka alami semakin membaik setelah menopause.

4. Pil KB

Pada sebagian wanita, konsumsi pil KB dapat membantu meredakan sakit kepala hormonal. Namun, sebagian lainnya justru mengalami migrain setelah mengonsumsi pil KB.

5. Terapi pengganti hormon

Terapi yang biasa diberikan pada masa perimenopause dan menopause ini justru dapat memperparah sakit kepala hormonal pada sebagian wanita. Setelah kondisi hormon di dalam tubuh mulai stabil, biasanya sakit kepala akan berkurang.

Jangan lupa bahwa reaksi setiap wanita terhadap perubahan kadar hormon dapat berbeda-beda. Dengan mengenali reaksi tubuhmu terhadap perubahan ini, kamu dapat memilih penanganan yang tepat sesuai kebutuhan.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Hormonal

Berikut adalah beberapa cara mudah yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengurangi sakit kepala hormonal:

Mengubah pola makan

Jangan melewatkan waktu makan, terutama sarapan. Makan secara teratur dan ngemil sedikit-sedikit tapi sering dapat membantu mengurangi sakit kepala hormonal. Sebaliknya, melewatkan waktu makan dapat menurunkan kadar gula darah sehingga memicu sakit kepala.

Mengelola stres

Stres ternyata dapat memperparah sakit kepala hormonal. lho. Maka dari itu, biasakan untuk selalu mengendalikan stres dengan baik. Caranya bisa dengan meluangkan waktu sejenak untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai atau menjalani terapi meditasi dan relaksasi untuk membantu tubuhmu lebih rileks.

Mengonsumsi obat-obatan

Jika rasanya tidak tertahankan, sakit kepala hormonal perlu diperiksakan ke dokter. Dokter biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri yang dapat mengurangi intensitas sakit kepala. Hindari mengonsumsi obat sakit kepala yang dijual bebas karena belum tentu aman dan cocok dengan kondisi tubuhmu.

Mengganti pil KB dengan kontrasepsi lain

Jika kamu menggunakan pil KB dan mengalami sakit kepala hormonal, berkonsultasilah ke dokter untuk mengganti pil yang kamu konsumsi dengan jenis kontrasepsi lain yang tidak mengandung hormon.

Secara umum, risiko mengalami sakit kepala hormonal dapat dikurangi dengan menjalani gaya hidup sehat. Selain makan teratur, kamu juga perlu istirahat cukup dan rutin berolahraga.

Jika sakit kepala hormonal tidak bisa kamu atasi sendiri dan mulai menggangu aktivitas sehari-hari, jangan segan untuk berkonsultasi ke dokter, ya. Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang sesuai dengan penyebab keluhanmu.