Pada penderita alergi ayam, sistem kekebalan tubuhnya mengenali zat pada ayam sebagai sesuatu yang berbahaya. Saat mengonsumsi atau bersentuhan dengan ayam, gejala alergi biasanya langsung muncul saat itu juga, tetapi bisa juga setelah beberapa jam.

Tidak hanya dengan ayam hidup atau daging ayam, beberapa penderita alergi ayam juga bisa alergi terhadap telur, kotoran, atau bulu ayam. Saat terpapar pemicu alergi ini, sistem kekebalan tubuh mengeluarkan antibodi untuk menyerang zat pada ayam yang dianggap berbahaya bagi tubuh dan menimbulkan gejala alergi.

Alergi Ayam, Kenali Gejala dan Penanganannya - Alodokter

Berbagai Gejala Alergi Ayam dan Faktor Risikonya

Berikut ini adalah beberapa gejala alergi ayam yang umum terjadi:

  • Mata gatal, bengkak, atau berair
  • Hidung berair dan gatal
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Kulit gatal dan muncul ruam
  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, kram perut, atau diare
  • Biduran (urtikaria)

Gejala yang muncul tersebut bisa ringan atau berat, tergantung pada seberapa sensitif tubuh terhadap zat pada ayam.

Pada kondisi yang berat, alergi ayam bisa menyebabkan komplikasi serius yang disebut anafilaksis. Ini bisa ditandai dengan peningkatan detak jantung, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, sulit bernapas, napas berbunyi ‘ngik’ atau mengi, lidah atau bibir bengkak, bahkan pingsan.

Anafilaksis merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan dari dokter sesegera mungkin.

Penderita asma atau eksim kemungkinan besar juga memiliki alergi makanan, termasuk alergi pada ayam. Selain itu, penderita alergi ayam juga lebih rentan mengalami alergi terhadap hewan lain, misalnya angsa, bebek, atau ikan.

Penanganan Alergi Ayam

Untuk memastikan diagnosis alergi ayam, dokter biasanya akan melakukan tes alergi, seperti tes kulit, pengukuran IgE spesifik terhadap protein ayam, atau uji tantangan makanan secara bertahap dan terkontrol.

Jika Anda menderita alergi ayam, penanganan yang paling efektif adalah menghindari konsumsi atau bersentuhan dengan daging ayam maupun produk dan hidangan yang mengandung ayam, misalnya kaldu atau sup ayam.

Gejala alergi yang ringan bisa membaik dengan menghindari paparan ayam. Namun, jika terjadi reaksi berat, seperti anafilaksis, diperlukan penanganan medis sesegera mungkin.

Bila Anda mengalami alergi ayam ringan, Anda bisa mengonsumsi obat antihistamin untuk mengendalikan gejalanya. Obat ini sebaiknya dikonsumsi sesuai anjuran dokter.

Sebagai langkah pencegahan, berhati-hatilah dengan makanan yang Anda konsumsi dan pastikan tidak ada yang mengandung ayam. Pasalnya, daging ayam juga sering kali digunakan sebagai pengganti daging merah pada beberapa makanan, seperti hamburger dan bakso.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sebelum mendapatkan suntikan vaksin apa pun, ketahui terlebih dulu bahan apa yang terkandung pada vaksin tersebut. Beberapa vaksin ada yang mengandung protein telur ayam dan bisa memicu reaksi alergi, contohnya vaksin demam kuning dan vaksin influenza.

Jika Anda menduga memiliki alergi ayam, terlebih mengalami gejala alergi yang sering kambuh setelah mengonsumsi atau terpapar dengan ayam, sebaiknya segera konsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Pada kondisi alergi yang parah, berupa mulut dan lidah bengkak, sesak napas disertai lemas dan berdebar-debar, jangan tunda untuk berobat langsung ke fasilitas kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan penanganan medis.