Kloderma Krim bermanfaat untuk meredakan gejala alergi dan berbagai peradangan pada kulit. Beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan obat ini adalah eksim, psoriasis, dermatitis, lichen planus, atau lupus.

Kloderma Krim mengandung clobetasol propionate. Kandungan ini bekerja dengan cara mengaktifkan protein khusus yang dapat meredakan gejala bengkak, gatal, dan kemerahan pada kulit.

Golongan
Obat resep

Kategori
Kortikosteroid

Komposisi
Clobetasol propionate 0,05%

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.

Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Clobetasol dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.

Bentuk obat
Krim

Kemasan
Dus, tube @ 10 gr

Pabrik/Manufaktur
Surya Dermato Medica Lab - Indonesia

No. BPOM
DKL8928601829A1

Hal yang Harus Diperhatikan

• Jangan menggunakan Kloderma Krim jika Anda memiliki riwayat alergi dengan clobetasol atau obat golongan kortikosteroid lain.
• Jangan menggunakan Kloderma Krim pada wajah, pangkal paha, atau ketiak, kecuali atas arahan dari dokter.
• Jangan gunakan Kloderma Krim pada kulit yang luka, tergores, atau mengalami luka bakar. 
• Jangan sampai Kloderma Krim mengenai mata, hidung, mulut, atau vagina. Jika tanpa sengaja terkena, segera bilas dengan air bersih.
• Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Jika Anda sedang memakai obat oles lain, pastikan juga untuk memberi tahu dokter. 
• Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita infeksi pada kulit atau masalah kulit lain, seperti jerawat atau rosacea, serta jika Anda memiliki riwayat diabetes, sindrom Cushing, atau penyakit hati.
• Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan Kloderma Krim sebelum menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
• Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat setelah menggunakan Kloderma Krim.

Dosis dan Aturan Pakai Kloderma 0,05% Krim 

• Dewasa: 1-2 kali sehari selama 1 minggu. Jika digunakan 2 kali sehari, pastikan ada jarak sekitar 8-12 jam dari penggunaan pertama.
• Anak-anak: dosis krim yang digunakan akan disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien. Pada anak usia di bawah 12 tahun, jangan menggunakan obat ini lebih dari 5 hari, kecuali atas saran dokter.

Cara Menggunakan Kloderma 0,05% Krim dengan Benar

• Ikuti anjuran dokter dalam menggunakan Kloderma Krim . Jangan mengubah dosis dan lama penggunaan Kloderma Krim, kecuali disarankan oleh dokter.
• Cuci dan keringkan tangan sebelum memakai Kloderma Krim . Oleskan krim atau salep pada semua area kulit yang bermasalah. Cuci tangan sesudah mengoleskan Kloderma Krim, kecuali jika Anda mengobati bagian tangan.
• Jangan menggunakan Kloderma Krim bersama dengan krim atau salep lain, termasuk pelembab. Jika ingin memakai krim atau salep lain, tunggu setidaknya 30 menit setelah penggunaan Kloderma Krim .
• Jika Anda perlu menggunakan perban atau plester, tunggu setidaknya 10 menit setelah pengunaan Kloderma Krim. Jangan menutupi permukaan kulit anak yang diolesi Kloderma Krim dengan perban.
• Simpan Kloderma Krim di tempat bersuhu ruangan, tidak lembap, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

Interaksi Kloderma 0,05% Krim dengan Obat Lain

Kloderma Krim dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping serius jika digunakan bersama obat infeksi HIV, seperti ritonavir, dan obat infeksi jamur, seperti itraconazole. 

Meski belum diketahui efek interaksinya, pastikan untuk selalu memberi tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat kortikosteroid tertentu, seperti prednison, dan juga obat yang menurunkan sistem kekebalan tubuh, seperti ciclosporin atau obat kemoterapi.

Efek Samping dan Bahaya Kloderma 0,05% Krim 

Ada beberapa efek samping yang mungkin timbul pada kulit akibat penggunaan Kloderma Krim, yaitu:

• Gatal, iritasi, kemerahan, atau rasa panas
• Jerawat
• Benjolan merah kecil atau ruam di sekitar mulut
• Benjolan kecil berwarna putih atau merah pada kulit
• Bercak merah, ungu atau garis di bawah kulit
• Memar
• Kulit menjadi tipis dan rapuh
• Perubahan warna kulit

Konsultasikan ke dokter jika keluhan tersebut tidak kunjung membaik atau malah memberat. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat.