Lactamam 10 Tablet
Rp50.688
Per STRIP
Deskripsi
Lactamam Tablet dipercaya bermanfaat untuk melancarkan ASI.
Lactamam Tablet mengandung ekstrak daun katuk dan biji kelabat (fenugreek), serta vitamin B12. Kombinasi ketiga bahan ini dipercaya dapat melancarkan dan meningkatkan produksi air susu ibu. Sementara itu, kandungan kalsium dalam suplemen ini berguna untuk menjaga kesehatan tulang selama menyusui.
Golongan
Obat bebas
Kategori
Suplemen herbal
Komposisi
Tiap tablet mengandung ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) 100 mg, ekstrak biji kelabat 600 mg, vitamin B12 20 mcg, dan calcium phosphate 12 mg.
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Kategori N: Tidak dikategorikan.
Ibu hamil tidak boleh menggunakan Lactamam Tablet, karena produk ini mengandung biji kelabat dosis tinggi yang dapat menyebabkan kontraksi rahim.
Pada umumnya, Lactamam Tablet aman untuk ibu menyusui. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Bentuk obat
Tablet
Kemasan
Strip @ 10 tablet
Pabrik/Manufaktur
PT. Novell Pharmaceutical Laboratories
No. BPOM
SD081535791
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan mengonsumsi Lactamam Tablet jika Anda alergi terhadap bahan yang terkandung dalam produk herbal ini.
- Hati-hati dalam menggunakan Lactamam Tablet jika Anda alergi terhadap kacang kedelai, kacang tanah, polong-polongan lainnya.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Lactamam Tablet jika Anda memiliki diabetes, hipoglikemia, asma, migrain, hipertensi, penyakit ginjal, atau penyakit liver.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Lactamam Tablet jika Anda sedang mengalami sembelit atau gangguan pernapasan.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Lactamam Tablet sebelum menjalani operasi. Kandungan biji kelabat dalam produk ini dapat meningkatkan risiko perdarahan sehingga perlu dihentikan setidaknya 2 minggu sebelum operasi.
- Konsultasikan penggunaan Lactamam Tablet dengan dokter jika Anda sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Lactamam Tablet jika mengonsumsi obat diabetes atau pengencer darah. Beri tahu juga mengenai obat, suplemen, atau produk herbal lain, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi Lactamam Tablet.
Dosis dan Aturan Pakai Lactamam Tablet
2-3 tablet, 3 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Lactamam Tablet dengan Benar
Baca aturan pakai yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi Lactamam Tablet. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, diskusikan dengan dokter untuk mengetahui dosis dan lama penggunaan yang tepat.
Lactamam Tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan tablet dengan bantuan air putih.
Selain mengonsumsi suplemen pelancar ASI, ibu menyusui juga disarankan untuk menyusui bayinya sesering mungkin. Hal ini karena hormon prolaktin akan bekerja merangsang produksi ASI lebih banyak apabila Anda terus menyusui.
Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, minum air putih dan tidur yang cukup, serta mengelola stres dengan baik.
Konsultasikan dengan dokter jika produksi ASI tidak juga bertambah dan anak mulai menunjukkan tanda tidak cukup ASI.
Simpan Lactamam Tablet di tempat sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Lactamam Tablet dengan Obat Lain
Mengingat Lactamam Tablet mengandung ekstrak biji kelabat, efek interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan bersama obat-obatan tertentu antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping berupa mudah memar atau berdarah jika digunakan bersama obat pengencer darah, seperti warfarin, heparin, atau ticlopidine
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia, yaitu kadar gula darah turun terlalu rendah jika digunakan bersama obat antidiabetes, seperti glipizide
- Penurunan efektivitas obat teofilin
Agar aman, konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin menggunakan Lactamam Tablet bersama obat atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Lactamam Tablet
Kandungan daun katuk dan biji kelabat dalam Lactamam Tablet mungkin dapat menyebabkan feses menjadi lunak, kantuk, sembelit, perut kembung, sakit perut, keringat dan urine berbau manis seperti sirup mapel, dan gangguan pernapasan, terutama jika dikonsumsi berlebihan.
Hentikan penggunaan suplemen ini dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi, yang bisa ditandai dengan ruam gatal, bengkak di kelopak mata atau bibir, atau kesulitan bernapas.