Laxatab 6 Tablet

Rp8.501

Per STRIP



Deskripsi

Golongan

Obat Bebas

Laxatab Tablet bermanfaat untuk mengatasi susah buang air besar (konstipasi). 

Laxatab Tablet mengandung docusate sodium. Docusate bekerja dengan cara menghambat penyerapan air dan lemak kembali dari feses, sehingga feses yang tadinya keras menjadi lebih lembut dan lebih mudah dikeluarkan. 

Golongan
Obat bebas

Kategori
Obat pencahar 

Komposisi
1 tablet berisi natrium dioctylsulfosuccinate (docusate sodium) 50 mg

Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak usia di atas 6 tahun

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Docusate belum diketahui terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang hamil dan menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk Obat
Tablet

Kemasan
1 strip @ 6 tablet

Pabrik/Manufaktur
Galenium Pharmasia Laboratories

No. BPOM
DBL7827802110A1

Hal yang Perlu Diperhatikan
  • Jangan mengonsumsi Laxatab Tablet bila Anda memiliki alergi terhadap docusate sodium.
  • Jangan mengonsumsi Laxatab Tablet jika Anda mengalami ileus paralisis atau nyeri perut yang belum jelas penyebabnya.
  • Konsultasikan ke dokter perihal penggunaan Laxatab Tablet jika Anda sedang atau baru saja mengalami sumbatan usus, radang usus, atau sakit perut yang tiba-tiba. Laxatab Tablet sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan kondisi tersebut.
  • Konsultasikan ke dokter perihal penggunaan Laxatab Tablet jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Laxatab Tablet jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda akan memberikan Laxatab Tablet pada anak berusia <6 tahun.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi Laxatab Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Laxatab Tablet 
  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 2 tablet, 1 kali sehari pada malam hari menjelang tidur.
  • Anak-anak usia 6-12 tahun: 1 tablet, 1 kali sehari pada malam hari menjelang tidur.

Cara Mengonsumsi Laxatab Tablet dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang terdapat pada kemasan obat sebelum menggunakan Laxatab Tablet.
Laxatab Tablet sebaiknya dikonsumsi sebelum tidur dengan bantuan segelas air putih. Kurangi dosis atau hentikan penggunaan obat jika Anda mengalami diare, sakit perut, mual, dan muntah setelah mengonsumsi obat ini.
Laxatab Tablet hanya untuk dikonsumsi dalam jangka pendek. Penggunaan Laxatab Tablet dalam jangka panjang dapat memicu diare, kehilangan air, dan gangguan keseimbangan elektrolit. Segera temui dokter jika Anda masih mengalami sembelit 5 hari setelah mengonsumsi Laxatab Tablet.
Untuk mencegah terjadinya sembelit, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran hijau atau buah-buahan. Anda juga perlu minum air sekitar 6–8 gelas sehari. Selain itu, berolahraga secara rutin juga bisa mencegah terjadinya sembelit.
Simpan Laxatab Tablet pada suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan Laxatab Tablet dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Laxatab Tablet dengan Obat Lain
Berikut adalah efek interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan obat dengan kandungan docusate sodium bersama dengan obat-obatan tertentu: 
  • Peningkatan penyerapan minyak mineral (mineral oil)
  • Peningkatan efek dari phenolphthalein
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping pada saluran pencernaan jika digunakan dengan aspirin  

Efek Samping dan Bahaya Laxatab Tablet
Efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan Laxatab Tablet dengan kandungan docusate sodium antara lain:
  • Rasa pahit di mulut atau tenggorokan
  • Mual
  • Ruam kulit
  • Diare
Hentikan konsumsi obat ini dan hubungi dokter jika efek samping yang diderita semakin memburuk. Segera temui dokter jika mengalami perdarahan rektum atau reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan ruam kulit yang gatal, bengkak pada bibir dan kelopak mata, atau kesulitan bernapas.

Lihat Selengkapnya