Medicort 0,05% Krim 10 g bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi serangan asma.

Medicort 0,05% Krim 10 g mengandung fluticasone yang bekerja dengan cara mengurangi peradangan dan iritasi di saluran napas, yang bisa terjadi akibat asma atau penyakit paru obstruksi kronis (PPOK). Cara kerja obat ini yaitu membantu mengencerkan dahak yang kental, sehingga napas menjadi lebih lega.

Obat resep

Obat asma

Fluticasone propionate 0,5 mg

Dewasa dan anak-anak usia >4 tahun

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping fluticasone terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Fluticasone yang terkandung di dalam Medicort 0,05% Krim 10 g belum diketahui apakah dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Cairan inhalasi

Dus, Tube @ 10 g

PT. Surya Dermato Medica Laboratories

DKL0528603929A1

- Jangan menggunakan Medicort 0,05% Krim 10 g jika Anda alergi terhadap bahan yang terkandung di dalam obat ini.

- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita tuberkulosis (TBC) paru, osteoporosis, katarak, glaukoma, penyakit liver, herpes, atau mengalami pergantian terapi dari obat steroid minum ke inhalasi.

- Medicort 0,05% Krim 10 g tidak untuk digunakan dengan ultrasonik nebuliser dan tidak untuk diberikan secara injeksi atau suntik.

- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau obat herbal tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.

- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.

- Lakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak secara rutin selama anak menjalani pengobatan dengan Medicort 0,05% Krim 10 g. Hal ini karena penggunaan fluticasone dalam jangka panjang dapat memperlambat proses tumbuh kembangnya.

- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang lebih serius, atau overdosis setelah menggunakan Medicort 0,05% Krim 10 g.

Dewasa dan remaja usia >16 tahun: 500-2.000 mcg 2 kali sehari.

Anak usia 4-16 tahun: 1.000 mcg 2 kali sehari.

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan Medicort 0,05% Krim 10 g sebelum mulai menggunakannya. Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Medicort 0,05% Krim 10 g digunakan dengan cara dihirup dengan alat bantu nebulizer. Pastikan Anda mengetahui cara menggunakan nebulizer dengan benar. 

Siapkan alat nebulizer yang sudah dibersihkan. Masukkan obat ke cangkir nebulizer sesuai dosis yang diberikan dokter. Kemudian, sambungkan corong mulut atau masker ke cangkir nebulizer. Pasang selang penyambung antara mesin kompresor dan cangkir nebulizer.

Saat alat sudah siap, nyalakan mesin kompresor. Jika berfungsi secara normal, alat akan mengeluarkan uap yang berisi obat. Letakkan corong mulut atau masker ke mulut dan pastikan tidak ada celah. Duduklah dengan nyaman dalam posisi tegak, hirup uap secara perlahan hingga obat habis.

Setelah digunakan, buang semua cairan obat yang tersisa di cangkir nebulizer. Kemudian bersihkan nebulizer dengan benar.

Simpan Medicort 0,05% Krim 10 g dalam wadah tertutup di ruangan dengan suhu yang sejuk. Lindungi obat ini dari paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Medicort 0,05% Krim 10 g mengandung fluticasone. Hindari menggunakan fluticasone bersama dengan obat golongan CYP3A4 inhibitor, seperti ketoconazole, itraconazole, atau ritonavir, karena dapat meningkatkan risiko timbulnya efek samping dari fluticasone.

Mengingat Medicort 0,05% Krim 10 g mengandung fluticasone, efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan obat ini adalah:

- Kandidiasis di mulut dan tenggorokan (sariawan)

- Suara serak

- Memar atau mimisan

- Hidung kering, iritasi, dan terasa nyeri

- Sakit tenggorokan

- Periksa ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru makin parah. Hentikan pemakaian obat ini dan segera ke dokter bila muncul reaksi alergi obat yang ditandai dengan munculnya ruam yang gatal di kulit, bengkak pada bibir dan kelopak mata, atau kesulitan bernapas.