Neripros 1 mg 10 Tablet

Rp64.639

Per BLISTER

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Neripros Tablet adalah obat antipsikotik untuk meredakan gejala skizofrenia dan gangguan bipolar. 

Neripros Tablet mengandung risperidone. Obat ini bekerja dengan cara memblokir beberapa reseptor di otak, seperti reseptor dopamin, serotonin, dan alpha adrenergik. Cara kerja ini dapat mengurangi gejala kelainan psikotik yang dipercaya berasal dari aktivitas berlebihan antar saraf otak melalui reseptor ini.

Selain itu, Neripros Tablet dapat membantu menstabilkan emosi, menjernihkan pikiran penderita, dan mengurangi gejala psikosis. Dengan begitu, penderita gangguan jiwa bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.

Golongan
Obat resep

Kategori
Antipsikotik jenis atipikal

Komposisi
Tiap tablet berisi 1 mg risperidone

Dikonsumsi oleh
Dewasa

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Risperidone terserap ke dalam ASI sehingga tidak boleh digunakan selama menyusui.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Blister @ 10 tablet

Pabrik/Manufaktur
Pharos Indonesia - Prima Medika Laboratories

No. BPOM
DKL9921622817A1

Hal yang Perlu Diperhatikan 

  • Jangan mengonsumsi Neripros Tablet jika Anda alergi terhadap risperidone atau paliperidone.
  • Beri tahu dokter jika gangguan perilaku atau psikosis yang Anda alami terkait dengan demensia. Neripros Tablet tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit Parkinson, kolesterol tinggi, sleep apnea, kejang, neutropenia, katarak, glaukoma, penyakit jantung, diabetes, hipertensi, stroke, kanker payudara, osteopenia, atau hipotensi ortostatik.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami kecanduan alkohol atau penyalahgunaan obat terlarang.
  • Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Neripros Tablet, karena kandungan dalam obat ini dapat menyebabkan kantuk dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Hindari beraktivitas di tempat yang panas, atau konsumsi banyak air jika Anda harus berada di tempat seperti itu, karena Neripros Tablet dapat mengurangi kemampuan Anda untuk berkeringat sehingga bisa memicu terjadinya heatstroke.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Neripros Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Neripros Tablet

Kondisi: Skizofrenia

  • Dewasa: Dosis awal 2 mg (1 tablet) per hari, bisa dikonsumsi sebagai dosis tunggal atau dibagi ke dalam 2 dosis. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 4 mg per hari sejak hari kedua. Dosis perawatan biasanya adalah 4-8 mg per hari. Dosis maksimal adalah 16 mg per hari.

Kondisi: Gangguan bipolar saat episode manik akut atau saat episode mixed

  • Dewasa: Dosis awal 2 mg (1 tablet) sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sampai 6 mg per hari, sesuai dengan saran dokter.

Cara Mengonsumsi Neripros Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi Neripros Tablet. Jangan menambahkan dosis yang dikonsumsi tanpa persetujuan dokter.

Konsumsi Neripros Tablet sebelum atau sesudah makan. Telan tablet dalam keadaan utuh, tanpa membelah, mengunyah, atau menghancurkannya terlebih dahulu.

Jika lupa mengonsumsi Neripros Tablet, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Jangan menghentikan pengobatan Neripros Tablet secara tiba-tiba, karena berisiko menyebabkan gejala memburuk dan penyakit lebih sulit ditangani. Dokter akan mengurangi dosis secara bertahap apabila obat perlu dihentikan.

Simpan Neripros Tablet di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jangan menyimpan obat ini di dalam freezer. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Neripros Tablet dengan Obat Lainnya

Mengingat Neripros Tablet mengandung risperidone, berikut adalah interaksi yang dapat terjadi jika risperidone digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu:

  • Meningkatkan risiko kematian pada lansia yang menderita demensia jika digunakan secara bersamaan dengan furosemide
  • Meningkatkan risiko terjadinya aritmia jika digunakan bersama escitalopram, amiodarone, amitriptyline, maprotiline, quinine, mefloquine, maprotiline, obat antipsikotik lain, atau antihistamin
  • Meningkatkan risiko terjadinya efek samping risperidone jika digunakan bersama fluoxetine, verapamil, itraconazole, ketoconazole, atau fluconazole
  • Meningkatkan risiko terjadinya sindrom esktrapiramidal, seperti akathisia atau tardive dyskinesia, jika digunakan dengan methylphenidate
  • Meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah rendah (hipotensi) jika digunakan dengan obat antihipertensi
  • Meningkatkan risiko munculnya rasa kantuk berat jika digunakan dengan obat anticemas, muscle relaxants, pereda nyeri golongan opioid, antihistamin, atau obat tidur
  • Menurunkan efektivitas risperidone jika digunakan bersama carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, atau rifampicin
  • Menurunkan efektivitas levodopa, pramipexole, atau bromocriptine

Efek Samping dan Bahaya Neripros Tablet

Mengingat Neripros Tablet mengandung risperidone, efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi risperidone antara lain:

  • Pusing
  • Kantuk
  • Sakit kepala
  • Mulut terasa kering
  • Mual, muntah, sakit maag, diare, atau justru sembelit
  • Ngiler atau ngeces
  • Berat badan meningkat
  • Gangguan tidur

Periksakan ke dokter bila efek samping yang disebutkan di atas tidak membaik atau justru bertambah parah. Segera ke dokter dokter jika terjadi reaksi alergi obat, atau efek yang lebih serius, seperti:

  • Kesulitan menelan
  • Gelisah dan tidak bisa diam
  • Sleep apnea
  • Kejang
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Tremor atau kaku otot
  • Gerakan yang tidak terkontrol
  • Perubahan suasana hati, seperti lebih cemas atau gelisah
  • Ereksi yang berlangsung lebih lama dan menyebabkan rasa sakit
  • Peningkatan kadar prolaktin pada wanita yang bisa ditandai dengan keluarnya ASI di luar masa menyusui, atau pada pria yang bisa ditandai dengan ginekomastia
  • Neuroleptic malignant syndrome, yang bisa ditandai dengan demam, keringat berlebih, kaku, nyeri, atau lemah otot, linglung, denyut jantung tidak teratur, atau urine berwarna gelap
Lihat Selengkapnya