Pirocam 20 Mg 10 Kapsul
Rp16.500
Per STRIP
Deskripsi
Pirocam 20 mg Tablet bermanfaat untuk mengatasi nyeri dan peradangan, terutama yang disebabkan oleh radang sendi, seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau ankylosing spondylitis.
Obat ini mengandung piroxicam yang bekerja menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa pemicu peradangan ketika jaringan sendi mengalami kerusakan. Dengan dihambatnya prostaglandin, gejala-gejala seperti nyeri atau kaku pada sendi bisa berkurang.
Golongan
Obat resep
Kategori
Obat antiradang
Komposisi
Piroxicam 20 mg
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Pada trimester 1 dan 2 kehamilan
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Pada trimester 3 kehamilan
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Kandungan piroxicam dalam obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.
Bentuk obat
Kapsul
Kemasan
Blister @ 10 Kapsul
Pabrik/Manufaktur
Dexa Medica
No. BPOM
DKL8705003101B1
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan menggunakan Pirocam 20 mg Tablet jika Anda alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
- Pirocam 20 mg Tablet tidak boleh digunakan untuk mengatasi nyeri sebelum atau sesudah operasi bypass jantung.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol dan jangan merokok selama menjalani pengobatan dengan Pirocam 20 mg Tablet, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran pencernaan.
- Jangan menggunakan Pirocam 20 mg Tablet lebih dari 14 hari kecuali jika disarankan oleh dokter.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner; atau pernah mengalami serangan jantung, gagal jantung, atau stroke.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita perdarahan saluran cerna, tukak lambung, ulkus duodenum, radang usus, divertikulitis, atau kanker usus.
- Informasikan kepada dokter jika Anda menderita hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, edema, penyakit liver, polip hidung, asma, atau penyakit ginjal.
- Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Pirocam 20 mg Tablet, karena obat ini bisa menyebabkan pusing, kantuk, atau penglihatan kabur.
- Hindari penggunaan Pirocam 20 mg Tablet bersama OAINS lain, aspirin, atau obat antikoagulan. Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, guna mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau menyusui.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang mengalami masalah infertilitas atau sulit hamil. Hindari penggunaan Pirocam 20 mg Tablet jika Anda sedang berencana untuk hamil atau menjalani program kehamilan.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Pirocam 20 mg Tablet sebelum menjalani operasi, perawatan gigi, atau tes darah.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Pirocam 20 mg Tablet.
Dosis dan Aturan Pakai Pirocam 20 mg Tablet
20 mg, 1 kali sehari atau dibagi dalam 2 dosis pemberian.
Cara Mengonsumsi Pirocam 20 mg Tablet dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Pirocam 20 mg Tablet. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang diberikan dokter. Penggunaan Pirocam 20 mg Tablet dalam dosis besar atau melebihi waktu yang ditentukan berisiko menimbulkan efek samping.
Konsumsilah Pirocam 20 mg Tablet bersama makanan atau susu untuk mencegah timbulnya sakit perut. Telan obat secara utuh dengan air putih.
Jangan berbaring, setidaknya sampai 10 menit, setelah mengonsumsi Pirocam 20 mg Tablet. Dianjurkan untuk sering minum air putih selama mengonsumsi Pirocam 20 mg Tablet guna mencegah dehidrasi dan timbulnya gangguan ginjal.
Konsumsi Pirocam 20 mg Tablet bisa meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, pantau tekanan darah di rumah secara berkala menggunakan tensimeter. Jika tekanan darah Anda jauh meningkat dari biasanya, konsultasikan dengan dokter.
Selama menggunakan Pirocam 20 mg Tablet, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani beberapa pemeriksaan secara berkala, seperti tes sendi, fungsi hati, dan mata. Tujuannya adalah agar dokter dapat memantau respons terapi atau efek samping akibat penggunaan obat ini. Ikutilah jadwal kontrol yang diberikan dokter.
Interaksi Pirocam 20 mg Tablet dengan Obat Lain
Ada beberapa interaksi obat yang bisa terjadi jika kandungan piroxicam di dalam obat ini digunakan bersama obat tertentu, yaitu:
- Peningkatan risiko terjadinya tukak lambung atau perdarahan saluran pencernaan jika digunakan dengan OAINS lain, aspirin, kortikosteroid, obat antidepresan golongan SSRI, atau obat antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya gagal jantung, gangguan fungsi ginjal, dan efek samping dari obat glikosida jantung, misalnya digoxin
- Peningkatan kadar dan risiko efek samping dari obat lithium atau methotrexate
- Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan obat golongan quinolone, misalnya ciprofloxacin
- Penurunan efektivitas obat antihipertensi, seperti diuretik atau ACE inhibitor, dalam menurunkan tekanan darah
Efek Samping dan Bahaya Pirocam 20 mg Tablet
Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Pirocam 20 mg Tablet adalah:
- Mual atau muntah
- Sakit perut, sakit maag, heartburn, atau kembung
- Sembelit atau justru diare
- Pusing, sakit kepala, atau kantuk
- Tidak nafsu makan
- Telinga berdenging
Periksakan ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung membaik atau justru makin parah. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Bicara cadel, serta lemah atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh
- Gejala penyakit jantung, seperti nyeri dada, jantung berdebar, bengkak di tungkai atau kaki, atau mudah lelah dan sesak napas saat beraktivitas
- Mudah memar atau mimisan
- Perdarahan saluran cerna, yang bisa ditandai dengan BAB berdarah atau berwarna hitam seperti aspal, muntah darah atau muntah seperti ampas kopi
- Urine yang keluar saat buang air kecil lebih sedikit atau malah tidak keluar sama sekali
- Gangguan fungsi hati, yang dapat ditandai dengan urine berwarna gelap, nyeri berat di perut kanan atas, penyakit kuning, atau tinja berwarna pucat