Ranitidine 150 mg 10 Tablet Hexpharm

Rp18.890

Per STRIP

Obat Ini Memerlukan Resep Dokter
Untuk mendapatkan resep obat ini, Anda harus chat dengan dokter terlebih dahulu.


Deskripsi

Golongan

Obat Keras

Ranitidine 150 Mg 10 Tablet bermanfaat untuk mengatasi penyakit akibat asam lambung berlebih.

Beberapa contoh penyakit akibat asam lambung berlebih adalah tukak lambung, sakit maag, penyakit refluks asam lambung (GERD), dan sindrom Zollinger-Ellison. 

Ranitidine 150 Mg 10 Tablet bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung berlebih.

Golongan
Obat resep

Kategori
Obat maag dan sakit perut

Komposisi
Ranitidine 150 mg

Digunakan oleh
Dewasa dan anak-anak

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. 
Ranitidine 150 Mg 10 Tablet dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat
Tablet

Kemasan
Strip 10 Tablet

Pabrik/Manufaktur
Hexpharm

No. BPOM
GKL0308509017A1

Hal yang Harus Diperhatikan

  • Jangan mengonsumsi Ranitidine 150 Mg 10 Tablet jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita porfiria, fenilketonuria, diabetes, gangguan sistem imun, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan paru, dan intoleransi terdapat gula.
  • Harap berhati-hati dalam menggunakan Ranitidine 150 Mg 10 Tablet jika Anda sedang mengalami kesulitan menelan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, dan produk herbal.
  • Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi Ranitidine 150 Mg 10 Tablet.

Dosis dan Aturan Pakai Ranitidine 150 Mg 10 Tablet

Kondisi: Dispepsia
Dewasa: Untuk dispepsia kronis, dosis 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari, selama 6 minggu. Untuk dispepsia akut, dosis 75 mg bisa sampai 4 kali sehari, selama maksimal 2 minggu.

Kondisi: Penyakit asam lambung atau GERD
Dewasa: 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari, dikonsumsi selama 8 minggu. Pada kasus GERD berat, dapat diberikan dosis 150 mg 4 kali sehari selama 12 minggu.
Anak-anak (1 bulan–16 tahun): 5–10 mg/kgBB per hari, dibagi 2 kali pemberian. Dosis maksimal 300 mg per hari.

Kondisi: Infeksi Helicobacter pylori
Dewasa: 300 mg sebagai dosis tunggal atau 150 mg 2 kali sehari, dikombinasikan dengan amoxicillin 750 mg dan metronidazole 550 mg selama 2 minggu.

Kondisi: Tukak lambung dan usus halus
Dewasa: 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari. Dosis pemeliharaan dosis 150 mg sekali sehari.
Anak-anak (1 bulan–16 tahun): 2–4 mg/kgBB 2 kali sehari. Dosis maksimal 300 mg per hari. Untuk dosis pemeliharaan, 2–4 mg/kgBB per hari. Dosis maksimal 150 mg.

Kondisi: Radang esofagus erosif
Dewasa: 150 mg 4 kali sehari. Untuk dosis pemeliharaan, 150 mg 2 kali sehari.
Anak-anak (1 bulan – 16 tahun): 5-10 mg/kgBB per hari, dibagi 2 kali pemberian. Dosis maksimum 600 mg per hari.

Kondisi: Tukak akibat penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)
Dewasa: 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari, dikonsumsi selama 8–12 minggu. Untuk dosis pencegahan, 150 mg 2 kali sehari.

Kondisi: Kelainan hipersekresi
Dewasa: 150 mg 2–3 kali sehari. Dosis maksimal 6 gram per hari.

Cara Menggunakan Ranitidine 150 Mg 10 Tablet dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan Ranitidine 150 Mg 10 Tablet. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Ranitidine 150 Mg 10 Tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap hari agar obat dapat bekerja dengan lebih efektif.

Bila lupa mengonsumsi Ranitidine 150 Mg 10 Tablet, segera konsumsi obat ini begitu teringat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Interaksi Ranitidine 150 Mg 10 Tablet dengan Obat Lainnya

  • Meningkatkan konsentrasi serum dan memperlambat absorpsi Zantifar oleh saluran pencernaan jika digunakan bersama propantheline bromide
  • Menghambat metabolisme teofilin, diazepam, dan propanolol di dalam organ hati
  • Mengganggu penyerapan obat-obatan yang tingkat penyerapannya dipengaruhi oleh pH, seperti ketoconazol dan midazolam
  • Menurukan bioavailabilitas Ranitidine 150 Mg 10 Tablet jika digunakan bersama obat antasida

Efek Samping dan Bahaya Ranitidine 150 Mg 10 Tablet

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Insomnia
  • Konstipasi
  • Diare
  • Nyeri perut

Lihat Selengkapnya