Kayu manis merupakan salah satu bumbu masakan yang memiliki cita rasa pedas dengan aroma yang khas. Penambahkan rempah ini dapat menambah rasa nikmat pada setiap makanan. Namun, apakah kayu manis boleh dicampurkan pada MPASI anak?

Kayu manis didapatkan dari kulit kayu bagian dalam pohon kayu manis. Rempah ini diketahui mengandung senyawa aktif dan antioksidan yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Umumnya kayu manis tidak menyebabkan reaksi alergi maupun efek samping yang berbahaya.

Amankah Menambahkan Kayu Manis pada MPASI Anak? - Alodokter

Keamanan Penggunaan Kayu Manis untuk MPASI

Garam dan gula merupakan bumbu utama dalam masakan yang kita makan sehari-hari. Namun, kedua bumbu ini perlu dibatasi hingga sesedikit mungkin pada bayi. Hal ini karena terlalu banyak garam menimbulkan lebih banyak risiko kesehatan daripada manfaat.

Meski begitu, MPASI Si Kecil tidak boleh jadi hambar dan tidak enak ya, Bun. Sebagai gantinya, Bunda disarankan untuk menggunakan bumbu dan rempah yang juga bisa menambahkan cita rasa MPASI. Salah satunya adalah kayu manis.

Kayu manis sudah boleh diberikan kepada anak di awal masa MPASI atau sejak usianya 6 bulan. Selain memperkaya rasa makanan, sifat antioksidan pada rempah ini akan membantu menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan begitu, Si Kecil pun akan terhindar dari berbagai macam penyakit kronis.

Tidak hanya itu, kayu manis juga diketahui memiliki efek antibakteri dan antijamur. Mengingat daya tahan tubuh bayi yang mungkin belum sempurna, kayu manis pada MPASI dapat membantu melindungi Si Kecil dari risiko infeksi.

Berkebalikan dengan gula yang dapat menghadirkan risiko kerusakan gigi, kayu manis justru telah lama digunakan untuk mencegah kerusakan gigi dan mengurangi bau mulut. Meski belum didukung oleh penelitian, khasiat ini akan bermanfaat untuk kesehatan gigi dan mulut anak.

Perhatikan Hal Ini Sebelum Menambahkan Kayu Manis pada MPASI

Meski dibolehkan, pemberian kayu manis pada MPASI jangan sampai berlebihan, ya. Pasalnya, konsumsi kayu manis yang terlalu banyak bisa memicu sakit perut dan meningkatkan risiko perdarahan.

Meski kayu manis bukanlah makanan yang tinggi risiko alergi, Bunda tetap perlu memerhatikan reaksi Si Kecil ketika pertama kali mengonsumsi kayu manis. Jika muncul reaksi alergi, seperti gatal-gatal, kulit kemerahan, diare, batuk-batuk, sesak napas, atau hidung tersumbat, sebaiknya segera hentikan pemberian rempah ini.

Sebelum memberikan kayu manis pada Si Kecil, Bunda bisa melakukan percobaan terlebih dahulu. Tempelkan makanan halus yang mengandung kayu manis pada kulit Si Kecil, kemudian diamkan selama 20–30 menit.

Jika tidak menunjukkan reaksi apa pun, kemungkinan kayu manis aman diberikan pada Si Kecil. Namun, bila kulitnya menunjukkan tanda alergi, seperti gatal dan kemerahan, sebaiknya tunda menggunakan kayu manis pada MPASI-nya.

Untuk memastikan apakah Si Kecil alergi terhadap kayu manis atau tidak, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter agar Si Kecil bisa menjalani tes alergi. Bunda juga bisa bertanya kepada dokter mengenai bumbu atau rempah apa yang aman digunakan dalam MPASI Si Kecil.