Apakah gastroparesis dapat disembuhkan atau hanya bisa dikelola gejalanya saja mungkin menjadi pertanyaan banyak orang. Kondisi ini membuat lambung terlambat mengosongkan isinya, sehingga menimbulkan berbagai gejala, termasuk mual, muntah, atau perut terasa penuh, yang mengganggu aktivitas.
Gastroparesis disebabkan oleh kerusakan saraf yang mengatur kerja otot lambung, sehingga pergerakan makanan di lambung menjadi lambat. Penyebabnya beragam, misalnya karena diabetes atau efek samping dari operasi tertentu. Bahkan pada beberapa kasus, penyebab pastinya tidak diketahui.

Gejalanya juga bisa ringan atau berat, tergantung masing-masing individu. Yang sering menjadi pertanyaan, apakah gastroparesis dapat disembuhkan?
Kemungkinan Sembuh untuk Penderita Gastroparesis
Hingga kini, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan gastroparesis secara permanen. Penanganan medis yang diberikan oleh dokter hanya berfokus pada pengendalian gejala dan perbaikan kualitas hidup, supaya penderitanya dapat tetap aktif beraktivitas dan terhindar dari komplikasi serius.
Dengan pengelolaan yang tepat, mulai dari perubahan pola makan, konsumsi obat-obatan, hingga kontrol rutin ke dokter, gejala gastroparesis bisa membaik sehingga pasien dapat menjalani aktivitas sehari-hari lebih nyaman.
Namun, biasanya gangguan pergerakan lambung tetap ada ya. Gejalanya pun bisa muncul kembali jika penanganan gastroparesis terhenti atau ada pemicu tertentu, seperti stres atau penyakit lain yang tidak terkendali.
Meski belum bisa sembuh total, banyak penderita gastroparesis yang dapat beraktivitas normal dan tetap aktif. Namun, perlu diingat, pengobatan dan perubahan gaya hidup sesuai anjuran dokter memegang peranan penting dalam mengendalikan penyakit ini.
Penanganan Gastroparesis
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengelola gastroparesis, di antaranya:
1. Mengubah pola makan
Langkah ini menjadi kunci utama dalam penanganan gastroparesis. Dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk memilih hidangan rendah lemak dan rendah serat, sebab kedua jenis makanan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi dengan sering, misalnya 5–6 kali sehari, untuk memudahkan kerja lambung. Jika kondisi lambung sedang sensitif, alangkah baiknya mengonsumsi makanan dalam bentuk cair atau bubur yang lebih nyaman di lambung.
2. Mengonsumsi obat-obatan
Dalam pengobatan gastroparesis, biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan untuk membantu memperlancar proses pengosongan lambung dan meringankan gejalanya, seperti:
- Obat prokinetik, seperti metoclopramide atau domperidone, yang berfungsi merangsang pergerakan otot lambung agar makanan lebih cepat terdorong ke usus
- Obat antiemetik, seperti ondansetron atau promethazine, untuk mengurangi rasa mual dan mencegah muntah
3. Mengontrol penyakit penyerta
Untuk gastroparesis akibat diabetes, menjaga kadar gula darah tetap normal adalah hal yang penting. Diabetes yang tidak terkontrol dapat memperburuk gangguan saraf dan membuat gejala gastroparesis semakin berat. Pengelolaan diabetes bisa dilakukan dengan konsumsi obat, pemberian insulin, ataupun mengatur pola makan.
4. Mendapatkan tindakan medis tambahan
Jika kondisi Anda tidak membaik dengan pengobatan biasa, dokter dapat menyarankan penanganan tambahan. Penanganan ini bisa berupa pemberian makanan melalui selang khusus, bisa nasogastrik atau gastrostomi, terutama jika pasien sangat sulit makan melalui mulut.
Selain itu, tindakan medis tambahan juga bisa dilakukan dengan pemasangan alat pacu lambung atau gastric electrical stimulator, yang berfungsi mengirimkan rangsangan listrik pada otot lambung untuk membantu proses pengosongan lambung.
Tindakan ini biasanya dilakukan pada kasus gastroparesis yang sangat berat dan tidak merespons pengobatan lain.
Di samping pengobatan gastroparesis di atas, Anda juga dianjurkan untuk melakukan kontrol rutin ke dokter guna mengetahui perkembangan gejala dan efektivitas pengobatan. Dokter mungkin akan mengubah strategi pengobatan jika ada perubahan kondisi atau efek samping obat.
Konsultasi rutin juga membantu mencegah komplikasi, seperti dehidrasi, malnutrisi, atau gangguan elektrolit. Dengan menjalani berbagai langkah pengobatan sesuai petunjuk dokter, penderita gastroparesis tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman.
Jangan abaikan gejala baru, apalagi bila mengalami berat badan turun drastis, muntah terus-menerus, atau kesulitan makan. Ingat, dengan penanganan yang benar dan dukungan tim medis, Anda tetap bisa menikmati hidup secara optimal.
Apabila gejala tidak membaik atau semakin berat, segera konsultasikan ke dokter melalui aplikasi ALODOKTER agar penanganan bisa disesuaikan.