Bayi tidak merangkak kadang kala membuat orang tua menjadi risau akan tumbuh kembangnya. Wajar saja, karena merangkak memang merupakan salah satu tahap perkembangan anak. Namun, betulkah hal ini perlu dikhawatirkan?  

Bayi biasanya mulai merangkak pada usia 8–12 bulan. Meski demikian, sebagian bayi mungkin saja melewatkan tahap merangkak. Umumnya, mereka justru lebih bisa duduk dan mengesot, atau bahkan langsung dapat berdiri lalu berjalan dengan bantuan, hingga akhirnya mampu berjalan sendiri.

Bayi Tidak Merangkak Bikin Khawatir? Ini yang Harus Bunda Ketahui - Alodokter

Pengaruh Tidak Merangkak pada Proses Belajar Bayi

Selain sebagai tahap belajar berjalan, merangkak juga punya beberapa manfaat lain untuk tumbuh kembang bayi, seperti menguatkan otot, merangsang kemampuan melihat, serta melatih kemampuan bayi untuk mengenal lingkungan sekitar dan berbagai macam emosi.

Meski begitu, sebagian bayi mungkin tidak melalui proses merangkak seperti bayi pada umumnya. Jika Si Kecil seperti ini, tenang dulu ya, Bun. Kondisi ini tidak langsung dapat diartikan bahwa perkembangannya bermasalah. Selama bayi tetap aktif dan terus menunjukkan perkembangan yang baik, Bunda tidak perlu khawatir.

Perkembangan yang dimaksud antara lain bayi mampu duduk tanpa bantuan, mengambil benda dengan kedua tangan, menggerakkan kedua tangan dan kaki dalam waktu bersamaan, berguling ke dua arah, atau bisa berdiri menggunakan kedua kakinya dengan dibantu.

Perlu dipahami bahwa sebagian bayi memiliki kemampuan motorik yang sangat baik, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk belajar berjalan dengan cara merangkak.

Lain halnya jika tubuh bayi terlihat sangat lemah atau memiliki gerakan yang sangat kaku, sehingga menghalanginya untuk dapat merangkak. Jika seperti ini, bayi perlu segera diperiksakan ke dokter.

Cara Menstimulasi Bayi untuk Merangkak

Nah, seiring perkembangan Si Kecil, beberapa hal berikut ini bisa Bunda lakukan untuk membantunya siap merangkak:

  • Saat sedang bermain, coba tengkurapkan Si Kecil untuk beberapa saat di alas tidur atau di atas tubuh Bunda. Cara ini bermanfaat untuk menguatkan otot-ototnya, agar ia lebih siap merangkak.
  • Berikan ruang yang nyaman bagi bayi untuk bermain atau menjelajah.
  • Rangsang bayi untuk merangkak dengan cara meletakkan mainan yang ia sukai lebih jauh dari jangkauannya.
  • Contohkan cara merangkak di lantai.
  • Ikut tengkurap di depan Si Kecil, kemudian panggil Si Kecil untuk menghampiri.

Jadi, sudah jelas ya, Bun? Tidak melalui proses merangkak tidak lantas menandakan perkembangan Si Kecil bermasalah, kok! Namun, untuk memastikannya, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter. Apalagi jika Bunda khawatir hal tersebut disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan.