Perkembangan janin dengan plasenta previa memang perlu dipantau dari waktu ke waktu. Hal ini dilakukan agar kesehatan janin bisa tetap terjaga hingga waktu persalinan tiba, serta penanganan yang tepat pun bisa segera dilakukan apabila kehamilan terganggu.
Plasenta previa merupakan kondisi ketika plasenta tumbuh di bagian bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Biasanya, kondisi ini terdeteksi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan, dan memerlukan pemantauan ketat.

Ketika plasenta previa terjadi, ibu hamil bisa mengalami perdarahan yang berpotensi mengganggu proses persalinan. Oleh sebab itu, penting bagi Bumil untuk memahami hal-hal penting seputar perkembangan janin dengan plasenta previa.
Mengetahui Perkembangan Janin dengan Plasenta Previa
Banyak ibu hamil yang mengalami kondisi ini merasa cemas tentang dampaknya pada perkembangan janin. Namun, jika aliran darah dan suplai nutrisi dari plasenta ke janin tetap lancar, pertumbuhan serta perkembangan janin umumnya berjalan normal.
Meski demikian, plasenta previa bisa menimbulkan risiko perdarahan, terutama mendekati masa persalinan. Jika terjadi perdarahan hebat, suplai oksigen dan nutrisi ke janin bisa terganggu. Kondisi ini bisa memengaruhi tumbuh kembang janin, termasuk risiko berat badan lahir rendah atau komplikasi lain jika tidak segera ditangani.
Selain itu, plasenta previa juga meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur. Bila ibu hamil mengalami perdarahan yang sulit dikendalikan, dokter biasanya akan menyarankan persalinan lebih awal demi keselamatan ibu dan bayi. Bayi yang lahir prematur cenderung lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan karena organ tubuhnya belum berkembang sempurna.
Untuk mengurangi risiko komplikasi, ibu dengan plasenta previa biasanya dianjurkan untuk lebih banyak beristirahat dan membatasi aktivitas fisik, misalnya menghindari olahraga berat atau mengangkat beban. Dukungan keluarga serta kontrol kehamilan rutin sangat penting agar kondisi ibu dan janin senantiasa terpantau dengan baik.
Cara Mengoptimalkan Perkembangan Janin dengan Plasenta Previa
Agar perkembangan janin dengan plasenta previa tetap optimal, berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan:
- Istirahat yang cukup, setidaknya tidur 7–9 jam setiap harinya.
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang yang kaya akan protein, zat besi, dan vitamin.
- Minum air putih yang cukup, minimal 8–12 gelas setiap harinya.
- Batasi aktivitas yang terlalu berat, seperti mengangkat beban berat.
- Hindari berhubungan seksual saat hamil bila ada risiko perdarahan.
- Kendalikan tekanan darah agar aliran darah ke janin tetap lancar.
Perkembangan janin dengan plasenta previa memang membutuhkan perhatian lebih, terutama dalam pemantauan kehamilan. Oleh karena itu, lakukan kontrol kehamilan secara rutin agar kondisi janin, termasuk plasentanya, bisa dipantau secara menyeluruh.
Dengan pemantauan yang baik, perkembangan janin dengan plasenta previa bisa berjalan optimal hingga waktu persalinan tiba.
Apabila Bumil mengalami plasenta previa saat hamil, segera ke dokter jika muncul keluhan, seperti perdarahan vagina, nyeri perut, serta kontraksi sebelum waktunya, ya. Bumil juga bisa bertanya atau berkonsultasi dengan dokter melalui chat online di aplikasi Alodokter apabila khawatir dengan kondisi kehamilan Bumil.