Upil atau kotoran hidung kerap dianggap sebagai hal yang mengganggu dan harus dikeluarkan. Namun sebenarnya, adanya upil di dalam hidung menandakan bahwa sistem kerja organ hidung Anda masih berfungsi dengan baik. Yuk, simak penjelasan lebih lanjut di artikel ini!

Semua orang pasti pernah mengorek hidung untuk mengeluarkan upil. Upil adalah ingus atau lendir yang mengering di dalam hidung. Keberadaan upil ini sangat wajar, karena selaput lendir pada rongga hidung terus menghasilkan lendir untuk melapisi bagian dalam hidung.

 

Jarang Diketahui, Ini Fungsi Lendir dan Upil dalam Hidung - Alodokter

Fungsi Lendir dan Upil pada Hidung

Lendir diproduksi oleh beberapa bagian tubuh, seperti hidung, saluran pencernaan, dan pernapasan. Lendir yang diproduksi di dalam hidung inilah yang disebut ingus. Hidung dan rongga sinus akan terus-menerus menghasilkan lendir untuk melapisi rongga hidung.

Tanpa disadari, hidung dan sinus dapat menghasilkan sekitar 1–2 liter ingus setiap hari. Produksi lendir ini bertujuan untuk mencegah benda asing berbahaya, seperti debu, kuman, serbuk sari, dan kotoran yang ada di udara, masuk lebih jauh ke saluran pernapasan.

Nantinya, debu dan kotoran akan menempel pada ingus dan silia (rambut halus di sisi dalam hidung). Kotoran yang menempel di ingus ini akan mengering dan menjadi upil.

Jika hidung tidak memproduksi lendir, debu dan kotoran dapat langsung masuk ke saluran pernapasan. Hal ini membuat paru-paru terinfeksi dan mengalami iritasi, sehingga Anda akan sulit bernapas.

Ingus juga berperan dalam menjaga udara yang Anda hirup tetap hangat, melembapkan bagian dalam hidung, dan melindungi paru-paru. Selain itu, tubuh juga merespons udara dingin dan virus penyebab pilek yang bertebaran dengan memperbanyak produksi ingus saat musim hujan.

Risiko dari Kebiasaan Mengupil

Selain untuk membersihkan hidung, mengupil atau mengorek hidung terkadang menjadi kebiasaan, terutama saat sedang resah.

Kebiasaan mengupil ini perlu Anda waspadai. Mengupil berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan akibat kuman yang terdapat pada jari tangan. Kuman-kuman ini dapat memicu infeksi pada bagian dalam hidung.

Sebaliknya, upil juga bisa mengandung kuman yang dapat berpindah ke jari. Jika tidak segera mencuci tangan, jari tangan yang sudah digunakan untuk mengupil tersebut dapat menyebarkan virus tertentu, misalnya virus influenza.

Tak hanya meningkatkan risiko terjadinya infeksi akibat perpindahan kuman, mengupil juga dapat melukai lapisan dalam hidung dan menyebabkan mimisan.

Salah satu cara terbaik untuk membersihkan hidung dari upil adalah mengembuskan udara dari hidung hingga upil keluar. Gunakan tisu atau saputangan agar upil tidak jatuh ke mana-mana.

Namun jika Anda suka memasukkan jari ke dalam hidung, baik disengaja maupun tidak, biasakan untuk mencuci tangan dan menggunting kuku secara teratur guna mengurangi risiko penyebaran kuman.

Satu trik untuk menjaga kebersihan hidung, cobalah membersihkan upil tiap pagi atau malam hari saat mandi. Dengan cara ini, Anda dapat mencegah perpindahan kuman dari tangan ke hidung atapun sebaliknya, akibat interaksi dengan banyak orang.

Anda juga bisa membersihkan hidung dengan semprotan air garam menggunakan alat khusus (neti pot) atau menghirup uap air hangat. Selain itu, gunakan pelembap udara (humidifier), agar upil yang terbentuk dalam hidung tidak mengeras dan mudah dibersihkan.

Jika upil muncul disertai adanya gangguan kesehatan lain, seperti hidung sering berdarah, upil berwarna hijau, kuning, atau hitam, demam, sakit kepala, atau adanya pembengkakan dan nyeri di sekitar hidung, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis THT.