Biblioterapi adalah terapi psikologi menggunakan bahan bacaan, seperti buku dan cerita, sebagai alat bantu untuk mengurangi stres dan kecemasan. Metode ini juga sering digunakan untuk pengembangan diri dan melatih kemampuan memecahkan masalah.
Konsep biblioterapi didasarkan pada gagasan bahwa membaca dapat membantu individu untuk memahami dan menghadapi tantangan hidupnya. Prinsip ini membuka kesempatan untuk merasakan berbagai emosi lewat kata-kata dalam buku, seperti tawa dan semangat untuk mengubah diri.
Biblioterapi bisa dilakukan secara individu atau kelompok dan dapat dipandu oleh seorang terapis profesional atau dilakukan sendiri. Buku dan bacaan lain yang digunakan dalam biblioterapi biasanya dipilih karena memiliki kaitan dengan masalah atau tantangan yang sedang dihadapi oleh individu.
Cara Kerja Biblioterapi
Biblioterapi biasanya direkomendasikan bersamaan dengan terapi psikologi lain guna mengatasi masalah yang sedang Anda hadapi. Dalam biblioterapi, terapis atau psikolog akan merekomendasikan buku bacaan yang memiliki unsur kedekatan dengan masalah yang Anda alami.
Misalnya, bagi Anda yang baru saja kehilangan anggota keluarga, akan direkomendasikan untuk membaca buku cerita dengan tokoh fiksi yang mampu menghadapi kesedihan dan trauma ketika kehilangan orang yang dicintainya, layaknya kejadian yang sedang Anda alami.
Setelah buku tersebut Anda baca, terapis atau psikolog akan mengajak Anda berdiskusi mengenai cara tokoh fiksi tersebut menangani kesedihan dan trauma yang dialaminya.
Harapan dari diskusi ini adalah Anda bisa menerapkan hal tersebut ke dalam diri dan dapat mengidentifikasi perasaan atau emosi dengan baik. Anda pun bisa menyadari bahwa kesulitan dalam menghadapi kehilangan orang yang dicintai bukan hanya dialami oleh Anda saja.
Dari contoh tersebut, bisa disimpulkan bahwa cara kerja biblioterapi, yaitu:
- Membuat pembaca merasa terhubung dengan tokoh yang ada di dalam cerita yang sebenarnya punya kesamaan cerita dengan dirinya
- Membuat pembaca merasakan perjuangan dan emosi yang dialami tokoh tersebut
- Memahami bahwa apa yang dialami tokoh tersebut juga terjadi pada dirinya
- Menyadari bahwa dirinya tidak mengalami hal itu sendiri
- Menemukan jalan keluar terhadap masalah yang sedang dihadapinya
Kondisi yang Bisa Diatasi dengan Biblioterapi
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, biblioterapi biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan mental. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa diatasi dengan biblioterapi:
- Depresi
- Gangguan kecemasan
- Stres
- Gangguan makan
- Trauma masa kecil
- Alami kesepian, merasa terisolasi, atau kehilangan orang tersayang
- Masalah hubungan percintaan atau perkawinan
- Penggunaan zat terlarang atau narkoba
Selain kondisi di atas, biblioterapi juga dapat digunakan sebagai terapi untuk mengelola amarah, rasa malu, kesedihan, penolakan, rasisme, dan seksime.
Manfaat biblioterapi sebenarnya bisa dirasakan oleh siapa pun, karena anak-anak hingga lansia dapat menjalani terapi ini. Namun, tidak semua orang cocok atau bisa menjalani biblioterapi.
Beberapa orang mungkin tidak direkomendasikan menjalani biblioterapi bila tidak suka membaca atau punya psikosis ketika penderita tidak bisa membedakan mana kenyataan dan imajinasi.
Bila tertarik menjalani biblioterapi, Anda bisa mencobanya sendiri di rumah dengan mencari bahan bacaan yang sesuai dengan kondisi saat ini. Untuk memastikan akhir ceritanya tidak membuat Anda makin stres atau cemas, tidak ada salahnya kok melihat sedikit bocorannya di internet.
Anda juga bisa berkonsultasi ke psikolog sebelum menjalani biblioterapi agar dapat dibantu untuk menilai kondisi mental Anda dan mendapat rekomendasi buku yang tepat serta sesuai keadaan saat ini.