Saat melakukan hal yang keliru, anak-anak biasanya belum mengerti apa yang harus mereka lakukan dan katakan. Bahkan, kadang mereka tidak tahu bahwa yang mereka dilakukan itu salah. Jadi, Bunda perlu memberi tahu Si Kecil dan mengajarkannya untuk minta maaf apabila ia melakukan kesalahan.

Mengajarkan anak minta maaf perlu dilakukan sejak dini. Walau masih kecil, bukan berarti anak boleh dibiarkan ketika melakukan kesalahan. Jika dibiarkan, anak jadi tidak pernah tahu apa yang salah dan berpikir bahwa setiap perbuatannya benar.

Bunda, Ini Pentingnya Mengajarkan Anak untuk Minta Maaf - Alodokter

Alasan Mengapa Anak Perlu Belajar Minta Maaf

Ketika mengajarkan Si Kecil untuk minta maaf, Bunda juga mengajarkan ia tentang nilai kejujuran. Hal ini karena Si Kecil akan belajar mengakui kesalahannya. Jika hal ini dibiasakan, ia akan mengerti tentang pentingnya kejujuran.

Selain itu, ada manfaat lain yang bisa dipetik dari mengajarkan anak untuk meminta maaf, yaitu:

Membangun rasa tanggung jawab

Bertanggung jawab adalah sifat yang sangat penting untuk dimiliki setiap orang. Oleh karena itu, sifat ini perlu dikembangkan sejak dini.

Salah satu cara untuk mengembangkan rasa tanggung jawab pada diri Si Kecil adalah dengan mengajarkannya meminta maaf. Dengan begitu, ia bisa mengerti bahwa perbuatan yang salah tidak bisa didiamkan begitu saja. Harus ada perbuatan lain yang dilakukan untuk memperbaikinya, dan yang paling sederhana adalah meminta maaf.

Memperbaiki hubungan

Anak akan menemui kejadian ketika seseorang sedih, kesal, atau marah karena perbuatannya. Dengan mengajarkan Si Kecil untuk meminta maaf, ia pun akan belajar untuk memperbaiki hubungan dengan orang lain, termasuk dengan teman atau keluarganya.

Selain itu, ada manfaat yang bisa diperoleh Si Kecil dari memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, antara lain meningkatkan rasa bahagia, menurunkan risiko terkena stres, serta meningkatkan kepercayaan dirinya.

Menanamkan sikap saling menghargai

Dengan mengajarkan Si Kecil untuk meminta maaf kepada siapa pun, baik yang lebih muda, lebih tua, atau yang sebaya dengannya, Bunda juga mengajarkan tentang artinya saling menghargai dan bertoleransi.

Jadi, akan tertanam dalam diri Si Kecil bahwa tidak ada orang yang bisa diperlakukan lebih buruk atau lebih baik, dan bahwa setiap manusia berhak dihargai. Hal ini tentu merupakan bekal yang sangat penting untuk kehidupannya kelak.

Mengajarkan anak untuk meminta maaf memang bukanlah hal yang mudah. Namun, bila dilakukan sedini mungkin, Si Kecil akan memiliki kebiasaan baik ini dan mampu memeliharanya hingga ia dewasa. Ia juga akan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.

Kendati meminta maaf sangat penting, Bunda tidak boleh memaksa Si Kecil untuk melakukannya. Memaksa anak untuk minta maaf sama saja mengajarkannya untuk berkata bohong, terutama jika Si Kecil belum mengerti kesalahan yang ia perbuat.

Selain itu, jangan biasakan Si Kecil menggunakan kata maaf untuk setiap masalah yang ia lalui. Ajarkan bahwa ia hanya perlu meminta maaf ketika benar-benar salah. Itulah mengapa penanaman nilai mengenai benar dan salah juga penting untuk dilakukan.

Jika kesulitan untuk mengajarkan anak minta maaf atau khawatir terhadap sikap anak yang cenderung egois, Bunda bisa berkonsultasi dengan psikolog yang khusus menangani masalah pada anak-anak, untuk mendapatkan solusi dan trik mengenai pola asuh anak dengan tabiat yang keras.