Tes Urine

Berapa Biaya Tes Urine?

Tes urine merupakan metode diagnosis yang sangat umum dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan atau laboratorium karena cukup mudah dan murah. Namun, biaya tes urine tetap bervariasi, tergantung dari tempat dilakukannya tes ini dan berapa kali pasien harus menjalaninya. Biaya tambahan dapat berupa ongkos pemeriksaan dokter atau tes lanjutan apabila diperlukan, misalnya pemeriksaan kadar kreatinin. Di Rumah Sakit Swasta di Indonesia, biaya untuk sekali melakukan tes urine dapat berkisar mulai dari Rp. 29.000 sampai lebih dari Rp. 130.000.

Apa Itu Tes Urine?

Tes urine atau urinalisis adalah pemeriksaan untuk menganalisis kondisi fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine. Hasil tes urine dapat digunakan untuk mendukung diagnosis berbagai penyakit dan kondisi yang diderita oleh pasien. Tes urine juga dapat dikombinasikan dengan metode lain yang lebih spesifik agar kondisi atau penyakit yang diderita dapat ditentukan dengan akurat.

Kapan Seseorang Harus Menjalani Tes urine?

Dokter dapat merekomendasikan seseorang untuk menjalani tes urine untuk keperluan sebagai berikut:

  • Evaluasi medis rutin.
  • Diagnosis penyakit atau kondisi medis.
  • Memantau perkembangan penyakit.
  • Memantau respons pasien terhadap suatu pengobatan.
  • Tes kehamilan.

Tes urine juga dapat digunakan untuk mendeteksi penggunaan obat-obatan atau zat kimia tertentu pada seseorang. Contohnya adalah:

  • Amphetamine.
  • Methamphetamine.
  • Kokain.
  • Ganja.
  • Barbiturate.
  • Benzodiazepine.
  • Opium.
  • Phencyclidine.

Adakah Risiko Menjalani Tes urine?

Urianlisis merupakan metode pengambilan sampel dan analisis yang cukup aman. Sejauh ini tidak ada risiko tertentu yang dapat terjadi pada pasien yang menjalani tes tes ini.

Apa Persiapan sebelum Tes urine?

Sebelum melakukan pengambilan sampel untuk tes urine, beri tahu terlebih dahulu kepada dokter terkait obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Anda tidak perlu puasa untuk tes urine, namun tes urine terkadang dilakukan bersama dengan pemeriksaan lain yang memerlukan puasa. Hindari hubungan seksual paling tidak 12 jam sebelum dilakukan pengambilan sampel untuk menghindari ketidakakuratan hasil.

Bagaimana Prosedur Pengambilan Sampel Urine untuk Tes Urine?

Sebelum dilakukan pengambilan sampel, Anda harus membersihkan area kemaluan menggunakan tisu steril agar bakteri dan sel di sekitar kemaluan tidak ikut terbawa ke dalam sampel. Bagi Anda yang berjenis kelamin perempuan, diwajibkan untuk membersihkan area kemaluan menggunakan tisu steril dari depan ke belakang. Jangan lupa bersihkan cairan vagina dan darah menstruasi jika ada untuk menghindari kontaminasi.

Selanjutnya, keluarkan urine terlebih dahulu sekitar 1-2 detik dan biarkan urine tersebut terbuang. Setelah itu, baru masukkan urine yang tersisa ke dalam wadah sampel hingga 3-5 cm dari dasar wadah. Kemudian tutup rapat agar tidak tumpah atau terkontaminasi. Bersihkan wadah urine menggunakan tisu steril, kemudian cuci tangan setelah melakukan pengambilan sampel.

Bagaimana Prosedur Analisis Sampel Urine?

Ada tiga metode analisis sampel urine, yaitu analisis visual, kimiawi, dan mikroskopik. Analisis visual untuk menguji penampakan urine berdasarkan warna dan kejernihan urine, analisis kimiawi untuk mendeteksi kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam urine, dan analisis mikroskopik untuk mendeteksi keberadaan sel, kristal, bakteri, atau jamur yang mungkin terkandung di dalam urine.

Adakah Kegiatan yang Perlu Saya Hindari atau Harus Saya Lakukan setelah Tes Urine?

Tidak ada. Anda dapat beraktivitas normal seperti biasa setelah tes urine.

Bagaimana Interpretasi Tes Urine?

Hasil tes urine dapat menunjukkan berbagai kondisi atau penyakit yang sedang dialami oleh pasien. Dokter akan membandingkan hasil tes urine terhadap gejala yang muncul agar dapat diketahui secara akurat penyakit apa yang sedang diderita oleh pasien. Hasil tes urine yang normal belum tentu menunjukkan bahwa seseorang sehat-sehat saja. Akan tetapi, jika orang tersebut menderita gejala penyakit tertentu namun hasil tes urine normal-normal saja, maka diperlukan pemeriksaan lanjutan lainnya.