Terapi Oksigen Hiperbarik

Berapa Biaya Terapi Oksigen Hiperbarik?

Biaya terapi oksigen hiperbarik bervariasi, tergantung rumah sakit yang menyelenggarakannya. Di Indonesia, biaya untuk melakukan prosedur ini bisa dimulai dari Rp 350.000 per kali terapi. Dianjurkan untuk mempersiapkan dana lebih guna kebutuhan tambahan yang tidak terduga, yaitu sekitar 20-30% dari biaya yang diperkirakan.

Apa Itu Terapi Oksigen Hiperbarik?

Terapi oksigen hiperbarik adalah salah satu metode pengobatan yang dilakukan dengan cara memberikan oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara tinggi. Tekanan udara di ruangan tersebut dapat ditingkatkan hingga tiga kali tekanan atmosfer normal.

Bagaimana Cara Kerja Terapi Oksigen Hiperbarik?

Prinsip dari terapi oksigen hiperbarik adalah membantu tubuh Anda untuk memperbaiki jaringan yang rusak dengan meningkatkan aliran oksigen ke jaringan tubuh. Dengan konsentrasi oksigen yang lebih tinggi dari normal, tubuh Anda akan terpicu untuk memperbaiki jaringan rusak lebih cepat dari biasanya.

Pada Keadaan Apa Terapi Oksigen Hiperbarik Dilakukan?

Terapi oksigen hiperbarik dapat direkomendasikan sebagai metode pengobatan utama atau tambahan, antara lain untuk kondisi-kondisi berikut ini:

  • Penyakit dekompresi dan emboli udara.
  • Keracunan karbon monoksida.
  • Penyembuhan luka yang sulit pulih.
  • Pemulihan setelah cangkok kulit.
  • Infeksi jaringan lunak yang mengalami nekrosis (kematian jaringan).
  • Cedera remuk dan sindrom kompartemen.
  • Cedera organ akibat radiasi.
  • Infeksi tulang berulang.
  • Penyumbatan pembuluh darah mata.
  • Tuli mendadak.
  • Luka bakar.
  • Anemia.

Adakah Kondisi yang Menyebabkan Saya Tidak Bisa Menjalani Terapi Oksigen Hiperbarik?

Anda tidak bisa menjalani terapi oksigen hiperbarik jika menderita pneumotoraks, atau sedang menggunakan obat-obatan tertentu. Terdapat juga kondisi lain yang membutuhkan perhatian khusus sewaktu dilakukan terapi oksigen hiperbarik, seperti klaustrofobia, asma, demam, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Adakah yang Harus Saya Persiapkan sebelum Menjalani Terapi Oksigen Hiperbarik?

Sebelum menjalani terapi oksigen hiperbarik, Anda terlebih dahulu akan diminta untuk berhenti menggunakan kosmetik atau produk perawatan pribadi dengan bahan yang mudah terbakar. Selain itu, untuk menghindari terjadinya risiko kebakaran, petugas akan meminta Anda untuk tidak membawa benda-benda yang dapat memicu kebakaran, seperti pemantik api atau baterai.

Bagaimana Prosedur Terapi Oksigen Hiperbarik Dijalankan?

Terapi oksigen hiperbarik dilakukan di tabung atau ruang hiperbarik. Terdapat dua jenis ruang hiperbarik, yaitu monoplace hyperbaric chamber yang berkapasitas hanya untuk satu orang, dan multiple hyperbaric chamber dengan kapasitas lebih dari satu orang.

Terapi oksigen hiperbarik tidak memerlukan rawat inap. Sebelum prosedur dilakukan, Anda akan diminta untuk berganti pakaian dengan pakaian khusus rumah sakit. Setelah itu, Anda akan masuk ke ruang hiperbarik, dan akan diposisikan senyaman mungkin. Umumnya dalam posisi duduk santai.

Petugas kemudian akan meninggalkan Anda di ruangan hiperbarik, dan menaikkan tekanan udara ruang hiperbarik secara perlahan hingga mencapai tekanan yang diperlukan. Terapi umumnya berlangsung selama dua jam, dan petugas akan terus memantau kondisi Anda melalui alat monitor khusus. Jika sudah selesai, tekanan ruang hiperbarik akan diturunkan menjadi normal kembali.

Apa yang Saya Rasakan selama Menjalani Terapi Oksigen Hiperbarik?

Selama prosedur terapi hiperbarik berlangsung, Anda akan merasakan adanya penekanan pada gendang telinga akibat peningkatan tekanan udara di ruang hiperbarik. Anda dapat menguap atau menelan ludah untuk menyamakan tekanan udara di bagian dalam telinga, agar rasa tertekan pada gendang telinga reda.

Apa yang Harus Saya Lakukan setelah Menjalani Terapi Oksigen Hiperbarik?

Anda dapat merasa letih dan lesu atau lapar, usai menjalani sesi terapi oksigen hiperbarik. Setelah beristirahat beberapa saat, rasa letih lesu ini akan hilang dengan sendirinya dan Anda dapat melanjutkan aktivitas kembali. Agar hasilnya maksimal, perlu dilakukan beberapa kali terapi dengan jumlah ulangan yang berbeda untuk masing-masing kondisi atau penyakit. Beberapa kondisi hanya memerlukan 3 kali terapi, namun ada juga yang memerlukan hingga 40 kali terapi.

Adakah Risiko Menjalani Terapi Oksigen Hiperbarik?

Terapi oksigen hiperbarik adalah metode yang cukup aman dan sangat jarang menimbulkan efek samping atau komplikasi. Meski demikian, bukan berarti prosedur pengobatan ini tidak memiliki risiko sama sekali. Risiko yang bisa saja terjadi yaitu:

  • Kejang akibat penumpukan oksigen di sistem saraf pusat.
  • Cedera pada telinga.
  • Cedera pada paru-paru.