Ciri-ciri gonore pada wanita sering tidak disadari atau sangat ringan, sehingga banyak wanita yang tidak menyadari kalau dirinya sudah terinfeksi. Karena itu, gonore bisa luput dari deteksi dan terus berkembang tanpa disadari. Jika dibiarkan, infeksi ini berisiko menyebabkan komplikasi, seperti penyakit radang panggul. 

Gonore, atau yang dikenal dengan kencing nanah, disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini bisa menular lewat berbagai jenis aktivitas seksual, termasuk seks oral, vaginal, atau anal.

Ciri-Ciri Gonore pada Wanita dan Cara Mengobatinya - Alodokter

Infeksi ini tidak hanya menyerang area kelamin, tetapi juga bisa muncul di tenggorokan, anus, uretra, leher rahim, bahkan mata. Gonore dapat menyerang baik pria maupun wanita. Pada wanita, infeksi gonore dapat menyebabkan keputihan tidak normal dan nyeri saat buang air kecil.

Karena gejalanya sering tersembunyi, penting untuk mengenali ciri-ciri gonore pada wanita.

Ciri-Ciri Gonore pada Wanita yang Harus Diketahui

Gejala gonore pada wanita menyerupai infeksi saluran kemih atau infeksi jamur, sehingga sulit dibedakan tanpa pemeriksaan medis. Berikut ini adalah ciri-ciri gonore pada wanita yang penting untuk dikenali:

1. Keputihan tidak normal

Keputihan adalah kondisi normal yang dialami oleh wanita. Umumnya, cairan ini berwarna bening atau putih susu dan tidak berbau.

Namun, jika jumlah keputihan lebih banyak dari biasanya, warnanya berubah menjadi kehijauan atau kekuningan, teksturnya menjadi kental seperti nanah atau sangat encer, serta disertai bau menyengat, hal tersebut bisa menjadi ciri-ciri gonore pada wanita.

2. Nyeri saat buang air kecil

Nyeri saat buang air kecil juga menjadi ciri-ciri gonore pada wanita. Keluhan ini terjadi akibat infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae pada saluran kemih sehingga menyebabkan peradangan. Tidak hanya menimbulkan rasa nyeri, peradangan juga bisa menimbulkan rasa perih dan seperti terbakar saat buang air kecil.

3. Perdarahan di luar siklus haid atau setelah berhubungan intim

Ciri lain gonore pada wanita yaitu perdarahan di luar siklus haid atau setelah berhubungan intim. Pada wanita yang terinfeksi gonore, perdarahan ini terjadi akibat peradangan pada leher rahim (serviks) yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

4. Nyeri saat hubungan intim

Infeksi dan peradangan pada organ reproduksi, terutama di leher rahim atau saluran tuba falopi, dapat menyebabkan rasa nyeri saat berhubungan intim. Nyeri saat berhubungan juga bisa menjadi salah satu gejala gonore pada wanita.

5. Rasa tidak nyaman pada anus

Rasa tidak nyaman pada anus, seperti gatal, bisa terjadi jika bakteri penyebab gonore menginfeksi anus. Keluhan ini bisa terjadi jika melakukan hubungan seksual melalui anal tanpa kondom. Selain anus gatal, infeksi juga bisa menyebabkan keluarnya cairan seperti nanah atau darah serta nyeri saat buang air besar.

6. Sakit tenggorokan

Selain menyerang alat kelamin dan anus, gonore juga bisa menyerang tenggorokan dan menyebabkan tenggorokan terasa sakit dan kemerahan. Ciri-ciri gonore pada wanita ini sering disalahartikan sebagai flu biasa. Padahal, bisa jadi ini merupakan infeksi gonore. Gejala ini bisa menular melalui seks oral .

7. Nyeri pada mata

Meskipun paling sering menginfeksi alat kelamin, gonore juga dapat menyerang organ lain, termasuk mata. Infeksi gonore pada mata biasanya ditandai dengan mata yang terasa nyeri, berair, mengeluarkan kotoran mata seperti nanah, serta menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.

8. Nyeri panggul

Nyeri pada panggul bisa menjadi tanda bahwa infeksi telah menyebar ke organ-organ reproduksi di sekitarnya, seperti rahim atau saluran tuba falopi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) yang berisiko menyebabkan komplikasi, termasuk infertilitas.

Cara Mengobati Penyakit Gonore pada Wanita

Untuk mengobati gonore pada wanita, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Pemeriksaannya meliputi pemeriksaan panggul, tes urin, usap serviks atau vagina. Setelah hasil pemeriksaan keluar dan pasien didiagnosis menderita gonore, dokter akan menyarankan penanganan berikut ini:

Pemeriksaan pasangan

Jika pasien sudah didiagnosis menderita gonore, ia akan diminta untuk mengajak pasangan seksualnya menjalani pemeriksaan pengobatan juga. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan kembali serta menghentikan penyebaran infeksi ke orang lain.

Pemberian antibiotik

Pengobatan utama untuk gonore dengan menggunakan antibiotik. Beberapa jenis antibiotik yang umum diresepkan adalah seperti ceftriaxone, cefixime, dan azitromisin. Obat antibiotik perlu dikonsumsi hingga tuntas dan harus mengikuti petunjuk dokter untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh.

Hindari hubungan seksual untuk sementara

Setelah mendapatkan antibiotik, pasien masih dapat menyebarkan infeksi ke orang lain. Jadi, pasien disarankan untuk tidak melakukan aktivitas seksual setidaknya selama 7 hari atau selama pengobatan gonore berlangsung, hingga dinyatakan sembuh oleh dokter.

Pemeriksaan lanjutan

Tiga bulan setelah pengobatan, pasien perlu menjalani tes gonore kembali untuk memastikan infeksi telah sembuh sepenuhnya. 

Jika Anda mengalami keluhan yang mengarah ke ciri-ciri gonore pada wanita, jangan ragu atau malu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat segera memberikan pengobatan dan perawatan yang sesuai guna mengurangi risiko terjadinya komplikasi akibat gonore. Melalui layanan ini, kerahasiaan Anda pun terjamin.