Makanan yang dihindari saat Hb rendah pada ibu hamil penting untuk diperhatikan, karena beberapa jenis makanan tersebut justru bisa menghambat penyerapan zat besi dan memperburuk anemia. Yuk, kenali makanan apa saja yang perlu Bumil hindari demi kehamilan yang sehat sampai persalinan nanti!

Pada dasarnya, makanan yang dihindari saat Hb rendah pada ibu hamil adalah makanan tinggi kalsium, makanan cepat saji, makanan olahan, makanan tinggi oksalat, serta makanan yang mengandung fitat. 

Daftar Makanan yang Dihindari Saat Hb Rendah pada Ibu Hamil - Alodokter

Semua jenis makanan ini sebaiknya dibatasi atau dihindari oleh ibu hamil karena dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh, sehingga keluhan anemia sulit untuk membaik.

Berbagai Makanan yang Dihindari Saat Hb Rendah pada Ibu Hamil

Hb rendah pada ibu hamil adalah kondisi di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah berada di bawah batas normal, yaitu kurang dari 11 gram per desiliter (g/dL). Dalam dunia medis, kondisi ini disebut anemia.

Anemia pada ibu hamil tidak boleh dianggap sepele karena kondisi ini dapat mengganggu kemampuan darah dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, ibu hamil bisa mengalami kelelahan, pusing, hingga peningkatan risiko komplikasi kehamilan, serta berdampak pada tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

Untuk mempercepat proses pemulihan anemia pada ibu hamil serta meningkatkan penyerapan zat besi, ada beberapa makanan yang dihindari saat Hb rendah pada ibu hamil, yaitu:

1. Makanan tinggi kalsium berlebihan

Kalsium memang penting bagi ibu hamil, terutama untuk kesehatan tulang dan gigi. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, kalsium dapat mengganggu penyerapan zat besi dari sumber nabati (non heme) di usus. Hal ini karena kalsium bersaing dengan zat besi dalam proses penyerapan. 

Contoh makanan tinggi kalsium yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan makanan sumber zat besi adalah keju, yogurt, susu, dan produk olahan susu lainnya. Untuk menghindari gangguan penyerapan, sebaiknya Bumil mengonsumsi makanan tinggi kalsium beberapa jam setelah atau sebelum mengonsumsi makanan kaya zat besi.

2. Makanan olahan dan cepat saji

Makanan olahan dan cepat saji umumnya rendah kandungan nutrisi penting, seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12, yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Selain itu, makanan jenis ini sering kali tinggi lemak trans, garam, serta bahan tambahan, seperti pengawet dan pewarna buatan, yang dapat mengganggu metabolisme tubuh dan memperburuk kondisi anemia. 

Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan olahan dan cepat saji dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak sehat serta meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan membatasi konsumsi makanan seperti sosis, nugget, mi instan, kentang goreng, dan ayam goreng cepat saji demi menjaga kadar hemoglobin tetap optimal.

3. Makanan tinggi oksalat

Makanan tinggi oksalat sebaiknya dihindari oleh ibu hamil yang mengalami anemia karena oksalat dapat mengikat zat besi di saluran pencernaan, sehingga menghambat penyerapannya oleh tubuh. Zat besi yang terikat ini tidak dapat dimanfaatkan, sehingga memperburuk kondisi Hb rendah. Padahal, ibu hamil sangat membutuhkan zat besi untuk mendukung produksi sel darah merah dan pasokan oksigen ke janin.

Beberapa contoh makanan tinggi oksalat antara lain bayam, cokelat hitam, bit, ubi jalar, dan beberapa jenis kacang-kacangan seperti almond dan kacang mete. Meski beberapa dari makanan ini mengandung zat besi, tingginya oksalat membuat penyerapan zat besi menjadi kurang efektif. 

Bila tetap ingin mengonsumsinya, sebaiknya dalam jumlah terbatas dan dikombinasikan dengan makanan tinggi vitamin C untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi.

4. Makanan tinggi fitat

Makanan tinggi fitat seperti gandum utuh memang kaya serat dan baik untuk pencernaan, tetapi kandungan fitat (asam fitat) di dalamnya bisa menjadi penghambat penyerapan zat besi. Fitat bekerja dengan cara mengikat zat besi di saluran pencernaan, sehingga tubuh kesulitan menyerapnya, terutama zat besi non heme dari sumber nabati. 

Jika dikonsumsi terlalu sering tanpa diimbangi dengan sumber vitamin C atau zat besi hewani, hal ini dapat memperburuk kondisi Hb rendah pada ibu hamil. Contoh makanan yang mengandung fitat antara lain roti gandum utuh, sereal, dan beberapa jenis biji-bijian. 

5. Makanan tinggi polifenol

Makanan tinggi polifenol seperti cokelat, anggur merah, teh, dan beberapa buah atau sayuran tertentu, mengandung senyawa antioksidan yang sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan. 

Namun, pada ibu hamil dengan anemia, senyawa ini justru dapat mengikat zat besi di saluran pencernaan dan menghambat penyerapannya. Jika dikonsumsi berlebihan atau berdekatan dengan waktu makan, makanan tinggi polifenol dapat menurunkan efektivitas asupan zat besi, sehingga memperburuk kondisi anemia.

Menghindari makanan-makanan di atas dapat membantu penyerapan zat besi lebih optimal dan mendukung pemulihan anemia selama kehamilan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa semua makanan yang dihindari saat Hb rendah pada ibu hamil merupakan jenis makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi atau mengganggu proses pembentukan sel darah merah, sehingga konsumsinya perlu dibatasi demi mendukung pemulihan anemia dan kesehatan janin.

Meski begitu, makanan di atas sebenarnya tidak harus sepenuhnya dihindari selama kehamilan. Bumil tetap boleh mengonsumsinya kok, akan tetapi ada beberapa tips yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Hindari mengonsumsi susu, keju, atau yogurt bersamaan dengan makanan atau suplemen zat besi
  • Hindari konsumsi teh, kopi, soda, satu jam sebelum atau sesudah makan berat maupun saat mengonsumsi suplemen zat besi
  • Atur waktu konsumsi makanan tinggi kalsium dan sumber zat besi secara terpisah agar penyerapan zat besi tetap optimal.

Menjaga pola makan seimbang dan memperhatikan waktu konsumsi makanan sangat penting bagi ibu hamil dengan Hb rendah agar nutrisi dan kesehatan kehamilan tetap optimal. 

Jika Bumil merasa khawatir dalam memilih makanan atau membutuhkan penanganan lebih lanjut, jangan ragu untuk konsultasi kapan saja melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan konsultasi ini, Bumil akan mendapatkan saran medis terpercaya yang membantu menjaga kesehatan ibu dan janin secara optimal.