Ketika haid, apakah kamu sering pakai dua pembalut sekaligus atau menggantinya tiap satu jam sekali? Jika jawabannya iya, bisa jadi darah haid kamu keluar banyak. Untuk tahu apa saja kemungkinan penyebabnya, simak artikel ini, yuk!
Sebenarnya, jumlah perdarahan saat haid pada setiap wanita bisa berbeda-beda. Ada yang volume darah haidnya sedikit, tetapi ada juga yang keluar banyak bahkan hingga berlebihan.
Tanda Darah Haid Keluar Terlalu Banyak
Darah haid yang keluar dianggap terlalu banyak jika melebihi 80 ml dalam satu siklus haid. Namun, jumlah darah yang keluar selama haid kan sulit dihitung, ya. Jadi, supaya lebih mudah, kamu bisa memperhatikan hal-hal berikut sebagai tanda bahwa darah haidmu keluar banyak:
- Lama menstruasi melebihi 7 hari
- Harus mengganti pembalut setiap 1–2 jam karena penuh
- Sering keluar gumpalan darah seukuran uang koin
- Darah haid menembus ke celana luar atau permukaan tempat duduk
- Harus mengganti pembalut di tengah malam karena penuh
Darah haid yang keluar terlalu banyak dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain karena harus terus menerus mengganti pembalut, keluarnya darah haid yang berlebihan bisa membuatmu lemas bahkan berisiko menyebabkan anemia, lho. Anemia adalah kondisi rendahnya jumlah sel darah merah di dalam tubuh.
Penyebab Darah Haid Banyak
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab darah haid keluar banyak. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang paling umum terjadi:
- Miom (fibroid), yaitu benjolan yang tumbuh di dinding rahim
- Endometriosis, yaitu tumbuhnya lapisan rahim di luar rahim, misalnya ada di tuba falopi atau ovarium
- Radang panggul, yaitu peradangan yang di area panggul termasuk organ reproduksi yang ada di dalamnya, seperti rahim, ovarium, ataupun tuba falopi
- Adenomiosis, yaitu kondisi saat jaringan dalam lapisan rahim tumbuh di dalam dinding otot rahim
- Polip endometrium, yaitu jaringan nonkanker yang tumbuh menonjol pada lapisan rahim atau leher rahim
- Sindrom ovarium polikistik, yaitu kondisi yang memengaruhi kerja ovarium dan dapat menyebabkan gangguan menstruasi serta kesuburan
- Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim, seperti intrauterine contraceptive device (IUD), pada 3–6 bulan pertama
- Sedang menjalani pengobatan tertentu, seperti terapi hormon, obat antipembekuan darah, suplemen herbal, atau kemoterapi
- Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang bisa dipicu oleh stres yang berkepanjangan
- Kehamilan ektopik, yaitu pembuahan yang terjadi di luar rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan yang mungkin dikira sebagai darah haid.
- Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)
- Gangguan pembekuan darah
- Kanker rahim, kanker ovarium, dan kanker serviks
Nah, itulah beberapa hal yang bisa menyebabkan darah haid keluar banyak. Kamu disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan perubahan volume menstruasi yang signifikan, ya.