Pemeriksaan pap smear perlu dilakukan secara berkala untuk mendeteksi kanker serviks. Hal ini penting karena kanker serviks adalah penyakit yang sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian, tetapi dapat disembuhkan bila terdeteksi dan ditangani secara dini.

Pap smear merupakan prosedur pengambilan sampel jaringan serviks atau leher rahim guna memeriksa kondisi sel-sel serviks di laboratorium. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi ada tidaknya kelainan pada sel atau jaringan di serviks yang mengarah ke kanker serviks.

Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pap Smear - Alodokter

Pap smear dianjurkan untuk dilakukan secara berkala, yaitu setiap 3–5 tahun,  tergantung pada riwayat penyakit dan usia Anda. Pap smear biasanya sudah bisa dilakukan sejak usia 21 tahun.

Prosedur Pemeriksaan Pap Smear

Anda perlu berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum melakukan pap smear. Pasalnya, pada beberapa kondisi, misalnya saat sedang menstruasi, Anda mungkin akan dianjurkan untuk menunda pemeriksaan ini, agar hasilnya lebih akurat.

Kemudian, Anda juga dianjurkan untuk tidak berhubungan seks, menggunakan cairan pembersih vagina, menggunakan tampon, atau obat-obatan sejak 2 hari sebelum pemeriksaan pap smear dilakukan.

Berikut adalah alur prosedur pemeriksaan pap smear:

1. Menggunakan pakaian khusus

Saat sudah tiba di rumah sakit dan berada di ruang pemeriksaan, Anda akan diminta untuk menanggalkan pakaian yang dikenakan, lalu menggantinya dengan pakaian khusus yang telah disediakan pihak rumah sakit.

2. Berbaring di meja pemeriksaan

Setelah Anda mengunakan pakaian khusus, dokter akan meminta Anda untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi kaki yang terbuka lebar.

3. Pembukaan vagina

Dokter akan memasukkan alat berbentuk seperti cocor bebek atau spekulum ke mulut vagina Anda. Spekulum dapat membuka mulut vagina dan membantu memperluas lapang pandang, sehingga area serviks dan vagina bisa terlihat lebih jelas.

4. Pengambilan sampel jaringan

Setelah spekulum terpasang dengan benar, dokter akan mengambil sampel jaringan serviks menggunakan spatula plastik khusus dan sikat kecil. Setelah sampel jaringan diambil, spekulum akan dilepas secara perlahan.

5. Pemeriksaan laboratorium

Sampel yang telah diambil ini kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diuji. Hasil pemeriksaan pap smear umumnya akan keluar setelah beberapa hari atau sekitar 1−2 minggu.

Pap smear biasanya hanya memerlukan waktu sekitar 10−20 menit. Prosedur ini memang bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman, tapi Anda tidak perlu takut menjalaninya, karena nyeri tersebut biasanya hanya bersifat ringan dan sementara.

Saat melakukan pap smear, dokter mungkin juga akan merekomendasikan pemeriksaan human papilloma virus (HPV) untuk mendeteksi keberadaan virus HPV penyebab infeksi menular seksual atau kutil kelamin, yang juga dapat menyebabkan kanker serviks.

Siapa yang Membutuhkan Pap Smear?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, wanita yang sudah berusia 21 tahun atau sudah aktif berhubungan seksual disarankan untuk menjalani pemeriksaan pap smear.

Untuk wanita berusia 21–29 tahun, pemeriksaan pap smear sebaiknya dilakukan secara rutin, yaitu setiap 3 atau 5 tahun sekali. Sementara, bagi wanita berusia 30–65 tahun yang menjalani pap smear sekaligus pemeriksaan HPV, dapat melakukan kedua pemeriksaan tersebut secara rutin setiap 5 tahun sekali.

Wanita berusia 65 tahun ke atas umumnya tidak perlu melakukan pemeriksaan pap smear, apabila hasil pemeriksaan pap smear sebelumnya normal atau tidak memiliki keluhan yang patut dicurigai sebagai kanker serviks, misalnya perdarahan vagina setelah menopause.

Meski demikian, seorang wanita mungkin akan dianjurkan untuk lebih sering menjaalani pemeriksaan pap smear, jika dokter mendapati adanya kelainan pada jaringan serviks memiliki kondisi medis tertentu, seperti imunodefisiensi akibat HIV/AIDS atau efek samping kemoterapi.

Agar tercegah dari kanker serviks, Anda perlu menjalani perilaku seks yang sehat dan aman, yakni dengan tidak berganti pasangan seksual dan selalu mengenakan kondom saat berhubungan intim. Selain itu, Anda juga perlu rutin melakukan pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi dini kanker serviks.

Dengan melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter, penyakit kanker serviks bisa terdeteksi lebih dini dan ditangani segera. Semakin cepat kanker serviks ditangani, semakin tinggi pula peluang kesembuhannya.