Gejala yang muncul pada kedua jenis disentri tidak jauh berbeda. Berikut ini adalah penjelasan gejala dari masing-masing jenis disentri:

Disentri Bakteri

Gejala disentri bakteri biasanya muncul 1–3 hari setelah infeksi dan dapat berlangsung selama 3–7 hari. Namun, pada beberapa penderita, kondisi ini tidak menimbulkan gejala apa pun.

Gejala yang umumnya muncul pada disentri bakteri antara lain:

  • Diare berair yang dapat disertai darah atau lendir
  • Demam
  • Sakit perut
  • Mual dan muntah

Disentri Ameba

Infeksi ameba umumnya tidak menimbulkan gejala. Jika muncul, gejala sering kali muncul 2–4 minggu setelah penderita terpapar ameba. Gejala tersebut meliputi:

  • Diare berair yang bisa disertai darah atau lendir
  • Kram atau nyeri perut
  • Mual
  • Berat badan mennurun
  • Demam

Pada kasus yang lebih parah, disentri ameba juga bisa menyebabkan kondisi serius, seperti abses hati atau penumpukan nanah di hati. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala, seperti nyeri di perut kanan atas dan pembesaran hati.

Kapan Harus ke Dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami diare berdarah atau diare yang tidak membaik dalam 2 hari. Segera ke IGD jika diare disertai gejala berikut:

  • Demam bersuhu lebih dari 38°C
  • Lemas dan haus (dehidrasi)
  • Nyeri tak tertahankan di perut atau dubur

Pada anak-anak, disentri dapat menyebabkan dehidrasi lebih cepat. Segera cari pertolongan medis jika diare pada anak disertai kondisi berikut:

  • Dehidrasi
  • Demam dengan suhu di atas 39oC
  • Tidak membaik dalam 24 jam
  • Terdapat darah pada feses
  • Diare tidak membaik dalam 24 jam

Jika tidak segera ditangani, disentri yang berat dapat menyebabkan komplikasi, bahkan bisa membahayakan nyawa.