Dunning-Kruger effect adalah kondisi ketika seseorang merasa dirinya lebih pintar atau lebih mampu dari orang lain, mulai dari pengetahuan hingga kinerja. Padahal, mereka sebenarnya tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang sepadan.

Dunning-Kruger effect merupakan kebalikan dari sindrom imposter. Bukan meremehkan kemampuannya sendiri, orang dengan kondisi ini justru menganggap dirinya lebih pintar dan mahir dibandingkan orang lain yang pengetahuan dan keterampilannya justru jauh lebih baik dari dirinya.

 

Dunning-Kruger Effect, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Penyebab Dunning-Kruger Effect

Ada tiga hal yang bisa menjadi penyebab seseorang memiliki Dunning-Kruger effect, yaitu:

1. Merasa telah banyak belajar

Orang dengan Dunning-Kruger effect cenderung tidak menyadari bahwa ia memiliki kemampuan yang masih kurang dibandingkan orang lain. Ini karena ia merasa sudah cukup banyak mempelajari sesuatu dan berhasil bertahan dalam suatu kejadian.

2. Memiliki pikiran yang tidak terbuka

Pikiran yang tidak terbuka dengan perubahan bisa menyebabkan seseorang merasa sangat tahu atau sangat ahli terhadap suatu hal, khususnya ketika ia merasa sudah tuntas mempelajari hal tersebut.

Tidak hanya itu, pikiran yang tertutup juga bisa menyebabkan seseorang tidak menyadari akan kesalahan yang telah diperbuatnya.

3. Berkurangnya metakognisi

Metakognisi adalah kemampuan untuk mengetahui hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh diri sendiri. Kurangnya metakognisi bisa membuat seseorang menilai dirinya lebih baik dibandingkan orang lain secara tidak realistis. Pada akhirnya, hal ini dapat mengarah pada Dunning-Kruger effect.

Cara Mengatasi Dunning-Kruger Effect

Meski tidak berbahaya, Dunning-Kruger effect bisa mengakibatkan seseorang tidak mau menerima saran dan kritik dari orang lain, sulit atau terburu-buru dalam mengambil keputusan, serta ego dan percaya diri yang tinggi karena merasa dirinya selalu benar.

Pada akhirnya, orang dengan Dunning-Kruger effect akan mengganggu orang-orang di sekitarnya, seperti dalam lingkungan kerja, rumah, atau komunitas.

Nah, bila Anda mengenal orang dengan kondisi yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa cara yang Anda bisa dilakukan untuk menghadapi orang dengan Dunning-Kruger effect, yaitu:

  • Hindari debat atau argumen dengannya, kecuali diperlukan.
  • Latih empati dan sadari bahwa tindakannya tersebut mungkin berakar dari masalah pribadi, baik keluarga yang problematik maupun gangguan mental.
  • Tidak perlu dimasuki hati, sadari saja bahwa komentar dan perilakunya tentang kinerja Anda tidak ada hubungannya dengan sosok Anda sebenarnya.
  • Bila memungkinkan, ajak ia mengikuti pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya, sehingga ia akan lebih sejalan dengan penilaiannya sendiri.

Dunning-Kruger mengacu pada kondisi saat seseorang merasa memilki kemampuan atau pengetahuan lebih tinggi, tetapi tidak sesuai dengan kenyataannya. Ini bisa terjadi karena kurangnya pemahaman dan refleksi diri atas kemampuan yang dimiliki, sehingga ia tidak sadar akan batasan atau kekurangannya.

Jika ada orang di sekitar Anda yang mengalami Dunning-Kruger effect dan Anda mulai kewalahan menghadapinya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog guna mengetahui tips mengatasinya lebih jauh.