Gummy smile adalah istilah untuk tampilan gusi yang terekspos secara berlebihan saat tersenyum. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor keturunan hingga penggunaan obat-obatan tertentu.
Meski tidak berbahaya bagi kesehatan mulut, gummy smile bisa menurunkan rasa percaya diri seseorang sehingga penanganannya terkadang diperlukan. Ada banyak cara menangani gummy smile, seperti bedah gusi (gingivektomi), bedah mulut, dan bedah rahang (ortognatik). Langkah penanganan biasanya ditentukan berdasarkan penyebabnya.
Tidak ada panduan yang jelas kapan seseorang memiliki gummy smile. Hal ini tergantung pada persepsi subjektif seseorang yang dipengaruhi oleh faktor sosial. Meski begitu, kondisi yang umumnya dianggap tidak proporsional adalah ketika gusi yang terekspos mencapai 3–4 mm.
Berbagai Penyebab Gummy Smile
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gummy smile. Hal ini umumnya berhubungan dengan pertumbuhan gigi, perbedaan ukuran bibir, dan jaringan yang berlebih pada gusi. Berikut ini adalah beberapa penyebab gummy smile:
1. Pertumbuhan gigi yang tidak normal
Penyebab gummy smile paling umum adalah pertumbuhan gigi yang tidak normal. Kondisi ini bisa terjadi ketika gusi menutupi lebih banyak permukaan gigi saat masih dalam proses pertumbuhan (erupsi pasif).
Selain itu, gummy smile juga bisa dipengaruhi oleh pertumbuhan gigi yang berlebih. Hal ini bisa menyebabkan gusi tampak lebih lebar dan lebih terlihat saat tersenyum. Ada pula penelitian yang menyebutkan bahwa struktur dan pertumbuhan gigi ini dipengaruhi oleh faktor keturunan.
2. Ukuran bibir
Gummy smile juga bisa dipengaruhi oleh ukuran bibir. Kondisi ini terjadi ketika ukuran bibir atas lebih pendek dari yang seharusnya. Dengan begitu, garis gusi pada gigi pun lebih banyak terekspos saat tersenyum.
Tidak hanya itu, gummy smile biasanya diperparah oleh masalah yang terjadi pada otot bibir bagian atas, seperti hiperfungsi otot. Kondisi ini menimbulkan gejala berupa gerakan yang berlebih pada bibir atas, sehingga gusi lebih terlihat saat tersenyum.
3. Gingival hyperplasia
Penyebab gummy smile selanjutnya adalah gingival hyperplasia, yakni pertumbuhan jaringan yang berlebih pada gusi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penumpukan plak gigi, ketidakcocokan terhadap pasta gigi atau obat kumur, dan infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Gingival hyperplasia umumnya ditandai dengan gusi bengkak sehingga menyebabkan gusi terlihat lebih lebar, terutama saat tersenyum.
4. Bentuk dan ukuran tulang rahang
Ukuran tulang rahang juga bisa memicu terjadinya gummy smile. Hal ini bisa terjadi ketika pertumbuhan tulang rahang terjadi secara berlebihan yang menyebabkan bagian bawah wajah tampak memanjang. Oleh karena itu, bibir bagian atas tampak lebih pendek dan tidak menutupi sebagian besar gusi saat tertawa.
Langkah Penanganan Gummy Smile
Ada banyak langkah penanganan gummy smile yang bisa dilakukan. Namun, hal ini perlu disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut ini adalah penanganan gummy smile berdasarkan penyebabnya:
- Operasi ortognatik, untuk menangani gummy smile yang disebabkan oleh kelainan bentuk dan ukuran tulang rahang.
- Operasi reposisi bibir, untuk menangani gummy smile yang disebabkan oleh kelainan ukuran bibir.
- Gingivektomi, untuk menangani gummy smile yang disebabkan oleh jaringan berlebih pada gusi.
Itulah beberapa informasi mengenai gummy smile yang perlu diketahui. Perlu diingat, gummy smile sebenarnya tidak membahayakan kesehatan, tetapi penanganannya sering kali dilakukan untuk alasan estetika. Pasalnya, senyum dianggap penting untuk menunjang penampilan, terutama saat berinteraksi dengan orang lain.
JIka Anda mengalami gummy smile dan berniat untuk mengatasinya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Nantinya, dokter akan memberikan informasi saran penanganan yang tepat dan sesuai dengan penyebabnya.