Tidak hanya kebiasaan baik, berbagai kebiasaan buruk orang tua juga mungkin saja ditiru oleh anak. Mereka menganggap hal buruk tersebut wajar karena dilakukan oleh teladan utamanya. Jadi, orang tua perlu menyadari, nih, kebiasaan buruk apa yang mungkin ditiru Si Kecil dan segera mengubahnya.

Meniru kebiasaan orang tua merupakan salah satu tahap perkembangan anak yang penting. Tahap meniru ini biasanya muncul saat anak berusia 1 tahun. Anak akan meniru apa saja yang dilakukan oleh orang tuanya, mulai dari penggunaan bahasa hingga perilaku sosial.

Hati-Hati, Ini Kebiasaan Buruk Orang Tua yang Mungkin Ditiru Anak - Alodokter

Berbagai Kebiasaan Buruk Orang Tua yang Mungkin Ditiru Anak

Dari berbagai kebiasaan orang tua, tanpa disadari ada beberapa kebiasaan buruk yang sering ditiru oleh anak, antara lain:

1. Mengeluh

Saat menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan harapan, mungkin tanpa sadar kita akan mengeluh. Sebaiknya hati-hati ya, Bun. Jika sering mengeluh di depan anak, secara tidak langsung hal ini juga mengajarkan anak untuk tidak bersyukur, sehingga mungkin ia akan mengeluhkan berbagai hal yang kurang ia sukai.

2. Mudah marah

Salah satu kebiasaan buruk orang tua yang mungkin ditiru oleh anak adalah emosi yang berlebihan saat menghadapi sesuatu. Ini dibuktikan oleh penelitian yang menyebutkan bahwa orang tua yang kerap bersifat agresif di depan anaknya cenderung akan memiliki anak dengan sifat yang sama.

3. Mengonsumsi makanan tidak sehat

Jika orang tua sering mengonsumsi makanan tidak sehat, seperti makanan manis atau berlemak, kemungkinan besar anak juga akan menyukai makanan tersebut, lho.

Padahal, kebiasaan mengonsumsi makanan kurang sehat bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti diabetes dan kolesterol tinggi. Pola makan yang tidak sehat tersebut juga bisa membuat anak lebih rentan mengalami obesitas.

4. Berbohong

Berbohong juga merupakan salah satu kebiasaan buruk orang tua yang mungkin akan ditiru anak. Ketika orang tua berbohong mengenai suatu hal pada anak, ia akan berpikir bahwa berbohong adalah hal yang normal dan boleh dilakukan.

5. Kebiasaan menggunakan gadget secara berlebihan

Sebagian orang tua mungkin sulit mengurangi penggunaan gadget, apalagi jika berhubungan dengan pekerjaan. Nah, jika Si Kecil sering melihat Ayah dan Bunda sibuk dengan gadget, kemungkinan besar ia juga akan meniru kebiasaan ini.

Padahal, penggunaan gadget yang berlebihan pada anak dapat membawa dampak negatif bagi kesehatannya, seperti obesitas dan insomnia. Selain itu, kebiasaan menggunakan gadget juga dapat menyebabkan anak menjadi lebih mudah tantrum.

Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

Memang tidak mudah untuk mencegah Si Kecil meniru berbagai kebiasaan yang Ayah dan Bunda lakukan. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar anak dapat melalui fase meniru dengan baik, di antaranya:

Menjadi contoh yang baik

Ini adalah hal pertama yang perlu dilakukan orang tua agar anak bisa melewati fase menirunya dengan baik. Contohnya adalah membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan sehat, menyelesaikan masalah dengan tenang, berkata jujur, mencuci piring setelah makan, atau membereskan ranjang setelah bangun tidur.

Memprioritaskan keamanan anak

Anak bisa meniru kebiasaan apa pun yang dilakukan orang tuanya, mulai dari menyikat gigi hingga menyapu lantai. Jadi, tidak menutup kemungkinan ia pun akan melakukan hal yang mungkin bisa membahayakan dirinya sendiri, seperti menyalakan kompor di dapur atau minum obat yang sering diminum orang tuanya.

Oleh sebab itu, pastikan Ayah dan Bunda mengawasi keseharian Si Kecil dengan baik supaya tidak melakukan hal-hal yang membahayakan. Prioritaskan keamanannya dan beri tahu padanya hal-hal apa saja yang belum boleh ia lakukan.

Memberi pengertian pada anak

Bunda dan Ayah juga perlu memberi pengertian pada Si Kecil bahwa tidak semua yang dilakukan orang tua harus ditiru dan boleh dilakukan oleh anak-anak.

Misalnya, ketika melakukan suatu kebohongan kecil, seperti memuji masakan orang lain yang sebenarnya kurang enak, jelaskan kepada Si Kecil bahwa Ayah dan Bunda bermaksud untuk bersikap baik dan tidak ingin menyakiti perasaan orang tersebut. Namun, tetap tekankan bahwa berbohong pada dasarnya adalah hal yang salah, ya.

Masa kecil anak memegang peranan penting untuk masa depannya kelak. Jadi, tanamkan hal-hal yang baik dalam diri Si Kecil serta ubahlah kebiasaan buruk Ayah dan Bunda agar ia tidak menirunya.

Namun, jika Si Kecil sudah telanjur meniru berbagai kebiasaan buruk Bunda atau Ayah dan sulit untuk diubah, cobalah berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan solusinya.