KB implan atau susuk KB merupakan salah satu jenis KB yang cukup terjangkau dan efektif dalam mencegah kehamilan. Meski demikian, jenis KB ini masih tergolong jarang dipilih di Indonesia, tak seperti pil KB atau suntik KB.

KB implan atau KB susuk adalah kontrasepsi yang mengandung hormon progestogen. KB yang berbentuk tabung mirip korek api ini digunakan dengan cara dipasang di bawah jaringan kulit lengan atas. KB implan mencegah kehamilan dengan cara melepaskan hormon progesteron secara bertahap ke aliran darah.

KB Implan, Kenali Kelebihan, Kekurangan, dan Prosesnya - Alodokter

Hormon ini dapat mencegah kehamilan dengan cara mencegah pelepasan sel telur (ovulasi), menebalkan lendir di leher rahim, dan menipiskan lapisan rahim. Jika dipasang secara benar, KB implan dapat mencegah kehamilan selama 3 tahun.

Namun, layaknya jenis kontrasepsi lainnya, KB implan juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Kelebihan KB Implan

Berikut adalah beberapa kelebihan KB implan yang penting untuk Anda ketahui:

1. Praktis untuk digunakan

Dengan menggunakan KB implan, Anda tidak perlu repot mengonsumsi pil KB setiap hari. Hal ini tentu merupakan kabar baik bagi wanita yang sering lupa minum pil KB atau kurang teratur mengonsumsinya.

KB susuk juga lebih nyaman digunakan oleh wanita yang takut jarum suntik. KB susuk bisa bertahan sekitar 3 tahun, tak seperti KB suntik yang mengharuskan Anda mendapatkan suntikan KB setiap 1 atau 3 bulan.

2. Efektif mencegah kehamilan

KB implan yang dipasang dengan benar bisa memberikan efektivitas hingga 99% dalam mencegah kehamilan. Efek ini bisa bertahan hingga 3–5 tahun.

Keberhasilan KB implan dalam mencegah kehamilan tergolong lebih tinggi daripada jenis kontrasepsi lainnya, seperti kondom atau pil KB.

3. Harganya tergolong murah

Biaya KB implan dapat bervariasi, tetapi masih terhitung murah. Alat kontrasepsi bisa digunakan selama 3 tahun, sehingga Anda hanya perlu mengeluarkan biaya untuk pemasangan dan pelepasan. Bahkan, bagi peserta BPJS Kesehatan, KB implan bisa diperoleh secara gratis.

4. Aman untuk ibu menyusui

KB implan aman untuk digunakan ibu menyusui karena KB jenis ini tidak akan memengaruhi produksi dan kualitas ASI. Untuk mencegah kehamilan pada ibu menyusui atau yang baru melahirkan, KB implan sebaiknya dipasang selambat-lambatnya pada hari ke-21 setelah melahirkan.

Jika dipasang setelah lebih dari 21 hari pascapersalinan, Anda perlu menggunakan alat kontrasepsi tambahan, seperti kondom, selama beberapa minggu awal guna memaksimalkan upaya mencegah kehamilan.

Kekurangan KB implan

Di balik kelebihannya, KB Implan juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan KB implan atau KB susuk:

Menimbulkan efek samping

Penggunaan KB impan atau KB susuk mungkin menimbulkan efek samping. Efek samping dari pemasangan KB ini meliputi nyeri dan bengkak pada kulit di sekitar implan ditanam, pola menstruasi yang tidak teratur, perubahan suasana hati, kenaikan berat badan, nyeri payudara, jerawat, nyeri perut, dan sakit kepala.

Tidak melindungi dari penyakit

Sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya, seperti pil KB dan suntik KB, KB implan tidak dapat mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS). Guna mencegah penyakit tersebut, Anda tetap perlu menggunakan kontrasepsi tambahan berupa kondom saat berhubungan intim.

Tidak semua orang cocok

Meskipun mudah digunakan, KB implan belum tentu bisa digunakan oleh semua wanita. Alat kontrasepsi ini sebaiknya dihindari oleh wanita yang memiliki penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan fungsi hati, migrain, dan kolesterol tinggi.

Selain itu, wanita yang pernah mengalami penggumpalan darah, emboli paru, atau kanker payudara juga tidak disarankan untuk menggunakan KB implan.

Karena tidak semua orang bisa menggunakan KB implan, Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakanya. Saat berkonsultasi, informasikan riwayat kesehatan yang dimiliki agar dokter bisa memutuskan apakah Anda cocok menggunakan KB implan.

Proses Pemasangan KB Implan

Jika telah diputuskan bahwa metode KB implan yang paling sesuai untuk Anda, dokter akan terlebih dahulu melakukan tes kehamilan serta menganjurkan Anda untuk menggunakan alat kontrasepsi lain yang bersifat nonhormonal, misalnya kondom, selama 1 minggu.

Penggunaan alat kontrasepsi lain tidak diperlukan jika pada saat pemasangan, Anda sedang dalam masa menstruasi, yaitu pada 5 hari pertama siklus haid.

Proses pemasangan KB implan akan dimulai dengan penyuntikan bius lokal pada bagian bawah lengan atas Anda. Lalu, dokter atau bidan akan memasukkan KB implan dengan menggunakan alat khusus.

Setelah proses pemasangan KB implan selesai, dokter atau bidan akan memasang perban pada lokasi pemasangan KB tersebut. Perban biasanya boleh dilepas setelah beberapa hari.

Proses Pelepasan KB Implan

Setelah 3 tahun digunakan, Anda perlu kembali kontrol ke dokter untuk melepas KB implan. Dalam proses pelepasannya, dokter akan menyuntikkan bius lokal pada daerah lengan terlebih dahulu.

Setelah itu, dokter akan membuat sayatan kecil pada kulit Anda dan mencari KB susuk yang telah terpasang. Saat KB implan ditemukan, dokter akan mengambil KB susuk tersebut menggunakan pinset atau penjepit. Setelah berhasil dikeluarkan, dokter akan menutup luka sayatan menggunakan perban.

Agar pemasangan dan pelepasan KB implan dapat berjalan dengan lancar, pastikan dokter atau bidan yang mengerjakan sudah berpengalaman.

KB implan umumnya aman untuk digunakan. Namun, jika Anda mengalami keluhan setelah mendapatkan KB implan, seperti nyeri atau benjolan pada payudara, perdarahan vagina yang hebat atau tidak kunjung berhenti, maupun merasakan adanya gejala kehamilan, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.