Kepala bayi peyang bisa terjadi saat lahir atau bisa juga setelahnya dengan penyebab yang beragam. Meski umumnya tidak memengaruhi perkembangan dan fungsi otak, kepala bayi peyang bisa menyebabkan bentuk wajah bayi menjadi tidak simetris.

Tulang tengkorak bayi yang baru lahir masih sangat lunak, sehingga dapat berubah bentuk jika ada tekanan dalam jangka waktu lama. Misalnya, bila bayi berbaring dalam satu posisi yang sama. Hal inilah yang membuat salah satu sisi kepala bayi peyang.

5 Penyebab Kepala Bayi Peyang dan Cara Mencegahnya - Alodokter

Secara umum, kepala bayi peyang terbagi menjadi dua jenis, yaitu plagiocephaly dan branchycephaly. Plagiocephaly adalah kondisi kepala bayi peyang pada salah satu sisi, sehingga kepala terlihat asimetris. Kondisi ini membuat posisi kedua telinga terlihat tidak sejajar dan kepala tampak tidak rata bila dilihat dari atas.

Sementara itu, branchycephaly adalah kepala bayi peyang pada bagian belakang. Kondisi ini membuat kepala bayi tampak melebar hingga terkadang dahinya menonjol ke depan.

Penyebab Kepala Bayi Peyang

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kepala bayi peyang, yaitu:

1. Tidur telentang terlalu lama

Posisi tidur telentang memang lebih aman untuk bayi. Namun, tidur dengan posisi yang sama selama berjam-jam bisa menyebabkan bagian belakang kepalanya menjadi datar atau peyang.

2. Masalah di rahim

Selain posisi tidur, kepala bayi peyang juga bisa disebabkan oleh tekanan pada kepala bayi saat masih di dalam rahim. Tekanan ini dapat muncul akibat cedera atau kekurangan cairan ketuban.

3. Ketegangan otot leher

Otot leher yang terlalu tegang atau kaku juga bisa membuat kepala bayi peyang. Hal ini dapat terjadi karena saat otot leher bayi tegang, salah satu sisi kepala bayi akan lebih sering mendapatkan tekanan dibandingkan sisi lainnya.

4. Lahir prematur

Kelahiran prematur juga dapat memengaruhi bentuk kepala bayi. Saat bayi lahir prematur, tulang tengkorak biasanya akan lebih lunak. Bayi pun cenderung tidur pada salah satu sisi kepala karena keterbatasannya untuk menggerakkan atau mengganti posisi kepala.

5. Kelainan tulang tengkorak

Dalam kasus yang jarang terjadi, kepala bayi peyang dapat disebabkan oleh penyatuan lempeng tulang tengkorak yang terlalu dini atau disebut juga craniosynostosis. Kondisi tersebut bisa membuat bentuk kepala bayi tidak sempurna.

Jika tidak segera ditangani, craniosynostosis pada bayi bisa menimbulkan gangguan penglihatan dan keterlambatan perkembangan kognitif.

Cara Mengatasi Kepala Bayi Peyang

Untuk mengatasi kepala bayi menjadi peyang, ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan, yaitu:

  • Mengubah posisi tidur bayi secara berkala
  • Menggendong dengan berbagai posisi
  • Mengubah posisi tempat tidur
  • Memakaikan bayi ikat kepala atau helm khusus (cranial helmet) yang berfungsi untuk memberikan tekanan pada salah satu sisi kepala dan mengurangi tekanan di sisi lain.

Kepala Si Kecil yang telanjur peyang biasanya akan kembali bulat jika Bunda melakukan langkah-langkah di atas. Namun, kondisi ini memerlukan waktu beberapa bulan. Tampilan kepala Si Kecil juga akan terlihat membaik ketika rambut mulai tumbuh lebat.

Kepala bayi peyang umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa saja membuat wajah dan kepala bayi terlihat tidak simetris. Lakukanlah cara-cara yang telah dijelaskan di atas untuk mencegah dan mengatasi kondisi ini. Jika tidak juga membantu, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.