Kulit bayi mengelupas dapat terjadi di minggu-minggu awal kehidupannya setelah lahir. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua. Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan kulit bayi mengelupas dan bagaimana cara mengatasinya?

Saat melihat kulit Si Kecil mengelupas, Bunda tidak perlu cemas, ya. Kondisi ini wajar terjadi pada bayi yang baru lahir. Pengelupasan kulit terjadi akibat menghilangnya lapisan terluar kulit bayi atau disebut juga vernix.

Kulit Bayi Mengelupas, Ketahui Cara Mengatasinya - Alodokter

Vernix merupakan lapisan tebal yang melindungi bayi selama dalam kandungan. Setelah bayi lahir, lapisan vernix lepas dengan sendirinya secara perlahan. Hal inilah yang membuat kulit bayi terkelupas di minggu-minggu awal kehidupannya.

Namun, jumlah pengelupasan kulit yang terjadi bisa bervariasi tergantung pada waktu kelahiran bayi, apakah bayi lahir prematur, cukup bulan, atau lewat dari waktunya.

Mengatasi Kulit Bayi Mengelupas

Meski kulit bayi mengelupas merupakan kondisi yang normal, tetapi perasaan khawatir tetap dirasakan para orang tua saat melihat kulit buah hatinya mengelupas, pecah-pecah, dan terlalu kering. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk menangani pengelupasan kulit pada Si Kecil:

1. Jangan memandikan bayi terlalu lama

Selain bisa menyebabkan kedinginan dan masuk angin, memandikan bayi terlalu lama juga bisa membuat minyak alami di kulit bayi menghilang. Cukup mandikan bayi selama 5 atau 10 menit saja.

Saat memandikan Si Kecil, hindari menggunakan air dengan suhu terlalu panas, karena bisa membuat kulitnya makin kering. Bunda juga tidak perlu harus menggunakan sabun saat memandikan Si Kecil, kecuali bila kulitnya sangat kotor.

Bila ingin memandikannya dengan sabun, gunakan sabun yang memang khusus untuk bayi.

2. Oleskan pelembap pada kulit bayi

Bila kulitnya tampak kering dan mengelupas, Bunda dapat mengoleskan produk pelembap dengan kandungan hipoalergenik ke kulit Si Kecil usai memandikannya atau setidaknya 2 kali sehari. Hal ini bertujuan agar kelembapan kulitnya tetap terjaga.

Berikan juga pijatan lembut saat mengoleskan pelembap untuk memudahkan proses pengelupasan kulit Si Kecil.

3. Gunakan produk tanpa bahan kimia

Pastikan produk yang digunakan Si Kecil tidak mengandung bahan kimia agar kulitnya tidak iritasi. Salah satu produk yang harus Bunda hindari penggunaannya adalah produk perawatan kulit yang mengandung parfum atau pewangi.

4. Hindari bayi dari paparan udara dingin

Paparan udara dingin tidak terlalu baik untuk kulit bayi, sebab bisa membuat kulitnya menjadi kering dan mudah mengelupas. Jika ingin mengajak Si Kecil bepergian ke luar rumah, pastikan kulitnya tertutup dengan memakaikannya jaket atau pakaian berlengan panjang dan celana panjang.

Bunda juga bisa melindungi Si Kecil dari udara dingin dengan memasangkan kaus kaki, sarung tangan, atau selimut bayi.

5. Pastikan bayi terhidrasi dengan baik

Pastikan Si Kecil tetap terhidrasi dengan baik agar kulitnya tidak kering dan terkelupas. Meski begitu, jangan memberikan air putih kepada bayi yang belum menginjak usia 6 bulan, kecuali jika disarankan oleh dokter.

Sebagai tips tambahan, hindari menggunakan detergen biasa untuk mencuci pakaian bayi. Gunakanlah detergen yang memang khusus untuk bayi untuk mencegah terjadinya masalah pada kulit, terlebih jika Si Kecil memiliki kulit yang sensitif.

Selain itu, saat mencuci pakaian, pisahkan antara pakaian bayi, seprai, dan selimut bayi dengan cucian orang dewasa.

Jika kulit bayi mengelupas dan pengelupasannya tidak juga berhenti dalam beberapa minggu, sebaiknya bawalah Si Kecil ke dokter. Dokter akan memeriksa apakah pengelupasan kulit yang dialami buah hati Anda normal atau disebabkan oleh suatu gangguan.