Si Kecil menjadi sulit tidur atau bahkan rewel setelah melakukan perjalanan dengan pesawat? Jika iya, mungkin ia mengalami jet lag. Untuk mengatasinya tidak sulit kok, Bun. Yuk, simak penjelasannya di artikel ini.

Tidak hanya orang dewasa, bayi dan anak–anak pun bisa mengalami jet lag. Gejala jet lag yang paling umum dialami adalah sulit tidur. Pada anak, biasanya jet lag muncul setelah ia melakukan perjalanan yang melewati zona waktu berbeda, terutama ketika melakukan perjalanan menggunakan pesawat dengan durasi lebih dari 2 jam.

Jangan Khawatir,  Jet Lag pada Anak Bisa Diatasi dengan Cara Ini - Alodokter

Cara Mengatasi Jet Lag pada Anak

Jet lag pada anak bisa ditandai dengan gejala sulit tidur, lelah, dan rewel. Pada beberapa anak, jet lag juga sering dikaitkan dengan sembelit dan perut kembung. Untuk mengatasi berbagai ketidaknyamanan tersebut, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan, yaitu:

1. Berikan anak makanan sesampainya di lokasi tujuan

Perjalanan yang jauh dan jet lag biasanya akan membuat anak lapar. Oleh karena itu, ketika tiba di lokasi tujuan dan Si Kecil masih terbangun, Bunda bisa segera memberikannya makanan.

Namun, hindari memberikan makanan dalam porsi besar, terlebih yang mengandung tinggi lemak atau gula. Bunda bisa memberikan makanan ringan atau camilan sehat, seperti pisang, stroberi, biskuit gandum, yoghurt, dan susu cokelat.

2. Buat anak rileks agar ia lebih mudah tidur

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jet lag akan menyebabkan anak lebih sulit tidur. Jika hal ini terjadi, Bunda dianjurkan untuk membantu Si Kecil beradaptasi dengan lingkungan barunya. Bunda bisa mengajak Si Kecil untuk berkeliling sebentar, lalu memandikannya dengan air hangat agar ia merasa lebih relaks.

Setelah Si Kecil terlihat lebih tenang, Bunda bisa memulai ritual tidur, misalnya dengan mengenakan piama, mematikan lampu di kamar tidurnya, dan mulai membacakan buku cerita. Saat Si Kecil sudah bisa tertidur dengan nyenyak, pastikan tidak ada yang mengganggu tidurnya ya, Bun.

3. Ajak anak untuk beraktivitas di luar ruangan

Bila memungkinkan, beberapa hari setelah tiba di lokasi, ajaklah Si Kecil untuk beraktivitas di luar ruangan. Pasalnya, paparan sinar matahari akan memudahkan Si Kecil beradaptasi dengan lingkungan baru dan akan membantunya mengatasi jet lag.

4. Hindari memberikan anak antihistamin

Mungkin Bunda pernah mendengar bahwa antihistamin bisa membuat anak mengantuk. Akan tetapi, bukan berarti memberikan obat ini adalah hal yang benar untuk membantunya tidur.

Selain bukan obat untuk mengatasi jet lag, penggunaan antihistamin tanpa pemeriksaan dan resep dokter justru bisa menimbulkan efek samping dan membuat anak lebih sulit tidur.

Untuk mencegah jet lag terjadi, setidaknya 6 hari sebelum perjalanan, Bunda bisa mulai membiasakan Si Kecil tidur beberapa menit atau beberapa jam lebih awal dari biasanya.

Pada dasarnya, jet lag merupakan hal yang umum terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Gangguan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah anak beradaptasi. Namun, bila jet lag pada anak membuatnya terlihat semakin tidak nyaman, Bunda bisa segera memeriksakannya ke dokter.