Kepala bayi panas tidak selalu berarti bayi sedang demam. Kepala bayi juga bisa panas karena hal-hal lain yang tidak berbahaya, kok. Untuk memastikan apakah bayi demam atau tidak, suhu tubuhnya perlu diperiksa dengan termometer.
Kesehatan anak tentu menjadi perhatian utama para orang tua. Oleh karena itu, saat mendapati tubuh Si Kecil hangat atau kepalanya panas, Anda mungkin akan buru-buru memberikannya kompres atau bahkan obat penurun demam. Padahal, belum tentu itu demam.
Mengenali Penyebab Kepala Bayi Panas
Saat mendapati dahi atau kepala Si Kecil panas, jangan dulu cemas. Pasalnya, kepala bayi panas tidak selalu menandakan demam. Ada beberapa hal yang juga bisa menyebabkan kepala bayi menjadi panas, di antaranya:
- Baru selesai dimandikan dengan air hangat
- Kelelahan akibat bermain secara berlebihan
- Berada dalam suhu ruangan yang terlalu panas
- Menggunakan pakaian yang terlalu tebal
Selain hal-hal di atas, kepala bayi panas juga bisa dipengaruhi oleh waktu. Suhu bayi biasanya akan meningkat menjelang malam hari, lalu menurun saat pagi hari. Ini adalah hal yang normal.
Menggunakan Termometer untuk Mengukur Suhu
Orang tua sebaiknya tetap tenang saat menghadapi perubahan suhu tubuh bayi. Langkah awal yang harus Anda lakukan saat mengetahui kepala Si Kecil panas adalah memeriksa suhu tubuhnya dengan termometer.
Untuk mengetahui suhu tubuh bayi dengan cepat dan akurat, Anda bisa menggunakan termometer digital. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan termometer rektal yang dimasukkan ke dalam anus Si Kecil. Biasanya, termometer rektal lebih diperuntukkan untuk bayi dan anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun.
Normalnya, suhu tubuh bayi adalah 36-37 derajat Celsius. Jika dari hasil pengukuran suhu dengan termometer didapati bahwa suhu tubuh Si Kecil di atas 37 derajat Celcius, barulah Anda perlu waspada, karena ini menandakan ia sedang demam.
Selain dahi atau kepala panas, gejala lain yang bisa dialami oleh bayi saat mengalami demam adalah tidak nafsu makan, tampak lesu, bibirnya kering, muncul ruam di pipinya, mudah berkeringat, rewel, dan area punggung atau perutnya terasa panas.
Langkah Penanganan Demam pada Bayi
Demam merupakan bentuk pertahanan alami tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Saat Si Kecil demam, Anda bisa melakukan sejumlah penanganan demam pada bayi berikut ini:
Jaga bayi tetap terhidrasi
Berikan bayi asupan cairan yang cukup, baik dalam bentuk ASI, susu formula, maupun air putih, untuk mencegah bayi mengalami dehidrasi.
Pakaikan pakaian yang nyaman
Pakaikan bayi baju yang nyaman dan berbahan tipis. Hindari memakaikannya pakaian yang tebal dan berlapis-lapis. Namun, jangan juga terlalu tipis, karena bisa membuatnya kedinginan. Sesuaikan pakaian bayi Anda dengan suhu di ruangan.
Mandi air hangat
Mandi air hangat bisa membantu mengatasi demam pada bayi. Saat memandikan bayi, pastikan air hangat tidak terlalu panas untuk kulitnya.
Kepala panas belum tentu menjadi pertanda bayi mengalami demam atau gangguan kesehatan. Meski demikian, pastikan kondisi tersebut bukan demam dengan mengukur suhu tubuhnya menggunakan termometer. Bila perlu, periksakan Si Kecil ke dokter.