Kamyfet adalah obat untuk mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap organ yang baru saja ditransplantasikan, misalnya cangkok ginjal. Obat dengan kandungan mycophenolate mofetil ini hadir dalam sediaan kaplet dan hanya boleh digunakan sesuai resep dan pengawasan dokter.

Mycophenolate mofetil di dalam Kamyfet merupakan golongan obat imunosupresan. Bahan aktif tersebut bekerja dengan cara melemahkan sistem imun guna membantu tubuh menerima organ yang baru ditransplantasi sehingga kegagalan cangkok organ bisa dicegah.

Kamyfet

Apa Itu Kamyfet

Bahan aktif 500 mg mycophenolate mofetil 
Golongan Obat resep
Kategori Obat imunosupresan
Manfaat Mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap organ yang baru ditransplantasi, misalnya pada transplantasi jantung atau transplantasi ginjal
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Kamyfet untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Kamyfet untuk ibu menyusui Ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai obat lain yang aman digunakan selama menyusui, terlebih bila bayi lahir prematur atau belum mencapai usia 1 bulan.
Bentuk obat Kaplet salut selaput

Peringatan sebelum Menggunakan Kamyfet

Kamyfet hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, penting untuk mengetahui beberapa hal berikut ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Kamyfet tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap mycophenolate mofetil.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami tukak lambung, penyakit ginjal, hepatitis B atau C, kanker, diabetes, fenilketonuria, atau defisiensi enzim bawaan, seperti sindrom Lesch-Nyhan atau sindrom Kelley-Seegmiller. 
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti berkendara, setelah minum Kamyfet. Obat ini dapat menyebabkan kantuk dan pusing.
  • Hindari kontak erat dengan penderita infeksi yang mudah menular, seperti cacar air atau flu. Hal ini karena konsumsi Kamyfet dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga membuat Anda lebih mudah tertular penyakit tersebut.
  • Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menggunakan Kamyfet. Obat ini dapat menyebabkan kulit mudah terbakar sinar matahari. Pakailah tabir surya dan baju tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
  • Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Kamyfet jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Kamyfet.

Dosis dan Aturan Pakai Kamyfet

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Kamyfet berdasarkan tujuan pengobatan dan usia pasien:

Tujuan: Mencegah reaksi penolakan pada transplantasi ginjal

  • Dewasa: 1.000 mg, 2 kali sehari, dikonsumsi sekitar 3 hari setelah transplantasi.
  • Anak usia ≥3 bulan: 600 mg, 2 kali sehari. Dosis maksimal 2.000 mg, 1 kali sehari. 

Tujuan: Mencegah reaksi penolakan pada transplantasi jantung

  • Dewasa: 1.500 mg, 2 kali sehari, diminum setidaknya 5 hari setelah transplantasi.

Cara Menggunakan Kamyfet dengan Benar

Gunakan Kamyfet sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Supaya Kamyfet bekerja secara efektif, perhatikan dan ikuti cara mengonsumsinya berikut ini:

  • Kamyfet sebaiknya diminum ketika perut kosong, setidaknya 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
  • Telan kaplet Kamyfet secara utuh dengan air putih tanpa membelah, mengunyah, atau menghancurkannya terlebih dahulu.
  • Apabila sedang menggunakan obat antasida, konsumsilah Kamyfet setidaknya 2 jam sebelum minum obat ini.
  • Jika Anda lupa minum Kamyfet, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal minum obat berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jangan menggunakan Kamyfet yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
  • Simpan Kamyfet di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Kamyfet dengan Obat Lain

Mycophenolate mofetil dalam Kamyfet bisa menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat tertentu. Interaksi yang dapat terjadi antara lain:

  • Penurunan efektivitas Kamyfet bila digunakan bersama arang aktif, cholestyramine, atau rifampicin
  • Peningkatan risiko terjadinya infeksi atau justru menurunkan efektivitas dari vaksin BCG, vaksin campak, atau vaksin influenza
  • Peningkatan risiko terjadinya infeksi serius bila digunakan dengan azathioprine, adalimumab, fingolimod, infliximab, atau deferiprone
  • Penurunan efektivitas alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Kamyfet bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Kamyfet

Penggunaan Kamyfet yang mengandung mycophenolate mofetil dapat menyebabkan efek samping setelah digunakan. Sejumlah efek samping yang mungkin terjadi meliputi:

  • Mual atau muntah
  • Diare atau malah sembelit
  • Sakit perut
  • Pusing atau sakit kepala
  • Nyeri sendi, otot, atau punggung
  • Kulit terasa panas
  • Tremor 

Jika efek samping di atas tidak membaik atau bertambah parah, segera konsultasikan ke dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan memberikan saran pengobatan yang tepat sesuai keluhan tersebut.

Jangan tunda untuk segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Nyeri dada, sesak napas, atau detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Kaki atau pergelangan kaki membengkak
  • Hilang keseimbangan
  • Nyeri sendi atau nyeri otot
  • Sakit perut atau kram perut yang berat
  • BAB berdarah atau muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
  • Sulit berkonsentrasi, linglung, atau hilang ingatan
  • Kesulitan berbicara atau berjalan
  • Kejang