Kapan ya bayi boleh dibawa naik pesawat? Aman nggak sih kalau bayi naik pesawat? Pertanyaan itu sering ditanyakan oleh orang tua baru. Tidak hanya itu, kekhawatiran akan bayi yang lebih rewel atau tidak nyaman juga bisa membuat Ayah dan Bunda jadi takut membawa bayi naik pesawat. Nah, untuk mengurangi keresahan-keresahan tersebut, baca artikel ini, yuk!
Jika harus bepergian dengan pesawat tetapi tidak bisa meninggalkan Si Kecil yang masih bayi, Bunda tidak perlu khawatir. Bayi boleh naik pesawat, kok. Beberapa maskapai bahkan memperbolehkan bayi baru lahir untuk dibawa naik pesawat, lho! Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat Bunda membawa bayi naik pesawat.
Ini Usia Ideal Bayi Boleh Naik Pesawat
Sebenarnya, tidak ada aturan yang pasti mengenai kapan waktu yang paling baik untuk membawa bayi naik pesawat. Umumnya, boleh atau tidaknya bayi naik pesawat tergantung pada usia dan kondisi kesehatan bayi, juga peraturan dari maskapai penerbangan.
Namun, bepergian menggunakan pesawat dikatakan aman bila bayi dalam kondisi sehat. Beberapa dokter menyarankan untuk menunggu hingga bayi berusia 4–6 minggu. Namun, sebagian maskapai penerbangan sudah memperbolehkan bayi untuk melakukan perjalanan udara sejak usia 2 hari.
Jika Si Kecil lahir secara prematur, jangan terburu-buru untuk membawanya bepergian menggunakan pesawat, ya, Bun. Bayi yang lahir prematur baru boleh melakukan perjalanan udara minimal 1–2 minggu setelah tanggal perkiraan lahir yang seharusnya, bukan tanggal saat ia dilahirkan.
Pada dasarnya, bayi memiliki daya tahan tubuh yang belum sempurna, sehingga sangat rentan terserang penyakit. Ditambah lagi, Si Kecil juga mungkin belum sempat mendapatkan semua vaksinasi.
Selain itu, pesawat memiliki sirkulasi udara tertutup. Hal ini dikhawatirkan meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada bayi, terutama bila ada orang lain yang sakit di pesawat. Selain itu, perubahan tekanan udara saat pesawat berada di ketinggian tertentu juga bisa membuat telinga bayi sakit, atau telinganya bindeng dan membuat bayi jadi rewel, atau bahkan susah bernapas.
Sebelum mengajak Si Kecil naik pesawat, Bunda juga disarankan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter terlebih dahulu. Beberapa maskapai penerbangan bahkan mewajibkan orang tua untuk menyertakan surat dokter yang menyatakan bahwa bayi dalam keadaan sehat untuk melakukan perjalanan udara.
Tips Membawa Bayi Naik Pesawat
Supaya Bunda dan Si Kecil bisa menikmati perjalanan naik pesawat dengan nyaman, lakukanlah beberapa tips berikut ini:
- Pilih jadwal penerbangan yang nyaman bagi Si Kecil, yaitu yang sesuai dengan jam tidurnya. Dengan begitu, Si Kecil bisa tidur tenang di dalam pesawat.
- Pesan tempat duduk tambahan khusus bayi, terlebih bila Si Kecil sudah cukup besar.
- Kenakan pakaian yang nyaman untuk Si Kecil dan selimuti ia selama perjalanan jika suhu pesawat cukup dingin.
- Letakkan perlengkapan Si Kecil dalam satu tas, seperti baju ganti, popok, tisu basah dan kering, selimut atau perlak, dot bayi, serta obat-obatan untuk mempermudah Bunda saat mencarinya. Bawa tas tersebut bersama Bunda ke dalam kabin pesawat.
- Gendong dan ajak Si Kecil berjalan-jalan di sepanjang lorong pesawat bila sabuk pengaman sudah bisa dilepas dan keadaan memungkinkan.
- Susui Si Kecil atau berikan camilan saat lepas landas atau mendarat, agar telinga Si Kecil tidak nyeri akibat perubahan tekanan udara dalam pesawat.
- Bawakan mainan atau buku untuk Si Kecil mainkan agar ia tidak cepat bosan.
Selama di dalam pesawat, memangku Si Kecil akan memudahkan Bunda untuk menenangkan atau mengajaknya bermain. Selain itu, Bunda juga bisa menghemat biaya satu kursi pesawat.
Namun, memangku Si Kecil terus-menerus di dalam pesawat sangat tidak dianjurkan. Ini bisa berbahaya jika terjadi turbulensi atau pendaratan darurat yang membuat Si Kecil terlepas dari pangkuan. Jadi, sebaiknya Bunda memesan satu kursi lagi untuk Si Kecil, tetapi pastikan dulu kebijakan maskapai penerbangan mengenai hal ini.
Bayi boleh saja naik pesawat, tetapi pastikan dulu dengan dokter bahwa kondisi kesehatan Si Kecil sehat untuk melakukan perjalanan udara. Kalau memang tidak disarankan, Bunda bisa memilih jenis transportasi lain yang cocok untuk Si Kecil.