Suami sering merasa mual atau kembung saat Bumil tengah mengandung? Bisa jadi suami sedang mengalami gejala kehamilan simpatik. Kenapa bisa terjadi demikian? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Kehamilan simpatik atau disebut juga sindrom Couvade terjadi ketika suami ikut merasakan tanda-tanda kehamilan yang dialami oleh sang istri. Umumnya faktor pemicunya adalah stres dan rasa empati suami kepada istri yang sedang mengandung.

Kehamilan Simpatik, ketika Suami Ikut Merasakan Gejala Hamil - Alodokter

Kehamilan simpatik biasanya dialami suami saat kehamilan istri berada di trimester pertama dan ketiga.

Gejala Kehamilan Simpatik

Sama halnya dengan istri yang sedang mengandung, suami yang mengalami kehamilan simpatik dapat merasakan beberapa gejala fisik, berupa:

  • Mual dan muntah
  • Sakit perut atau kram
  • Perut kembung dan nyeri ulu hati
  • Perubahan nafsu makan
  • Sakit punggung
  • Gangguan pernapasan
  • Iritasi pada saluran kencing

Selain itu, kehamilan simpatik juga dapat ditandai dengan beberapa gejala psikologis, seperti:

  • Perubahan suasana hati (moodswing)
  • Gangguan pola tidur atau susah tidur
  • Kecemasan
  • Turunnya gairah seks
  • Depresi

Cara Menghadapi Kehamilan Simpatik

Bumil dan suami tidak perlu cemas karena kehamilan simpatik bukanlah suatu penyakit maupun kelainan mental. Kondisi ini umumnya tidak serius dan hanya bersifat sementara.

Kabar baiknya, kehamilan simpatik bisa dikendalikan atau diredakan dengan melakukan beberapa cara di bawah ini:

Atasi tekanan psikologis

Menjadi calon orang tua baru memang dapat membuat siapa saja menjadi stres dan emosional. Kondisi ini tidak hanya dialami Bumil, tapi juga suami. Saat stres inilah tubuh mengeluarkan zat kimia yang dapat mengakibatkan munculnya kehamilan simpatik.

Untuk mengurangi tekanan psikologis, Bumil dan suami dapat mengikuti kelas-kelas parenting, mengobrol dengan saudara dan teman yang sudah memiliki anak, dan berdiskusi dengan pasangan. Saling memahami dan merencanakan aktivitas setelah memiliki anak juga akan membantu memudahkan transisi Bumil dan pasangan menjadi orang tua.

Tingkatkan komunikasi suami istri

Kedekatan hubungan emosional antara Bumil dan suami memang dapat membuat suami ikut merasakan apa yang sedang Bumil rasakan. Maka dari itu, komunikasi antara Bumil dan suami sangat penting karena bisa menjadi kunci untuk saling menenangkan selama masa kehamilan.

Minta bantuan profesional

Beban pikiran berlebih pada pria dapat menurunkan kadar testosteron dan meningkatkan hormon stres kortisol. Dalam jangka panjang, kelebihan kortisol dapat meningkatkan prolaktin yang dapat menimbulkan gejala menyerupai kehamilan, seperti pembesaran payudara.

Pada beberapa kasus yang parah, pria dengan sindrom Couvede ini mungkin perlu mendapatkan pendampingan profesional, mengonsumsi obat-obatan, atau menjalani terapi psikologis.

Para ahli sepakat bahwa kehamilan simpatik biasanya akan hilang setelah bayi lahir. Jadi, Bumil dan suami jangan terlalu khawatir, ya. Namun, jika gejala kehamilan simpatik yang dialami tidak kunjung reda atau dirasa sangat menggangu, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.