Kesusupan adalah kondisi ketika benda kecil, seperti serpihan kayu, duri, logam, atau kaca, masuk ke bawah permukaan kulit. Meskipun sering dianggap ringan, kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri, bengkak, hingga infeksi bila tidak segera ditangani dengan benar.
Kulit manusia berfungsi sebagai pelindung tubuh dari berbagai benda asing. Namun, jika terjadi luka kecil akibat tertusuk benda halus, serpihan tersebut bisa menembus lapisan kulit dan menimbulkan reaksi peradangan. Itulah mengapa kesusupan tidak boleh diabaikan, terutama bila luka tampak kemerahan atau mengeluarkan nanah.

Kesusupan bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, terutama saat bekerja di luar ruangan, berkebun, atau menangani benda tajam. Mengetahui penyebab dan cara menanganinya dengan benar akan membantu mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Penyebab Kesusupan yang Sering Terjadi
Kesusupan terjadi ketika benda kecil masuk ke jaringan kulit akibat tekanan atau gesekan. Jenis benda yang menyebabkan kondisi ini bervariasi tergantung aktivitas yang dilakukan. Beberapa penyebab umum antara lain:
1. Serpihan kayu
Biasanya terjadi pada tukang kayu, orang yang berkebun, atau anak-anak yang bermain di area berumput. Serpihan kecil ini mudah masuk ke kulit dan menyebabkan nyeri serta kemerahan.
2. Pecahan kaca
Dapat terjadi saat membersihkan barang pecah belah. Pecahan kaca tajam dapat menembus kulit cukup dalam dan menimbulkan luka berdarah, bahkan infeksi bila tidak segera dikeluarkan.
3. Duri tanaman
Kesusupan akibat duri sering dialami oleh orang yang berkebun atau berjalan tanpa alas kaki. Duri yang tertinggal di kulit dapat menyebabkan nyeri dan bengkak lokal.
4. Serpihan logam kecil
Pekerja bengkel, mekanik, atau pabrik sering berisiko mengalami kesusupan logam. Partikel logam yang tertinggal di kulit berpotensi menyebabkan iritasi atau infeksi bila tidak segera dibersihkan.
5. Serat atau bulu tanaman halus
Serat halus dari tanaman, seperti bulu kaktus atau rumput tertentu, bisa masuk ke kulit dan menyebabkan rasa gatal, panas, atau ruam ringan.
Gejala Kesusupan yang Perlu Diperhatikan
Kesusupan bisa mudah dikenali, tetapi beberapa kasus mungkin tampak ringan sehingga sering diabaikan. Gejala umum yang dapat muncul meliputi:
-
Rasa nyeri saat area kulit disentuh
-
Kemerahan atau bengkak di sekitar luka
-
Luka kecil dengan benda asing yang tampak di dalamnya
-
Rasa perih atau panas di area yang tertusuk
-
Cairan atau nanah jika terjadi infeksi
Apabila gejala disertai demam, nyeri yang makin berat, atau luka tidak kunjung sembuh, kemungkinan sudah terjadi infeksi dan perlu penanganan medis.
Cara Mengatasi Kesusupan dengan Aman di Rumah
Penanganan kesusupan harus dilakukan hati-hati agar serpihan tidak patah atau tertinggal di bawah kulit. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
- Cuci tangan dan area kulit. Gunakan sabun dan air mengalir untuk membersihkan area luka agar terhindar dari infeksi.
- Sterilkan alat yang akan digunakan. Pinset atau jarum halus sebaiknya disterilkan terlebih dahulu dengan air panas atau alkohol.
- Keluarkan serpihan perlahan. Tarik serpihan ke arah yang sama saat benda itu masuk, jangan menekannya ke dalam.
- Bersihkan dan obati luka. Setelah serpihan keluar, bersihkan kembali area tersebut dengan antiseptik, lalu oleskan salep antibiotik tipis.
- Tutup luka bila perlu. Gunakan plester untuk melindungi luka dari kotoran, terutama jika area tersebut sering terpapar air atau debu.
Kapan Kesusupan Perlu Diperiksa ke Dokter
Tidak semua kasus kesusupan bisa ditangani di rumah. Segera konsultasikan ke dokter jika:
-
Serpihan terlalu kecil, dalam, atau sulit dikeluarkan
-
Luka tampak meradang, bengkak, atau bernanah
-
Serpihan masuk di area sensitif, seperti mata atau kuku
-
Terjadi perdarahan hebat atau nyeri tidak tertahankan
-
Anda memiliki diabetes, gangguan imun, atau luka tidak kunjung sembuh
Dokter dapat menggunakan jarum steril, alat bedah minor, atau pemeriksaan pencitraan bila serpihan tidak tampak dari luar. Dalam beberapa kasus, antibiotik oral atau salep resep mungkin diberikan untuk mencegah infeksi.
Pencegahan Kesusupan Agar Tidak Terulang
Langkah pencegahan kesusupan lebih mudah dibanding penanganannya. Berikut beberapa cara untuk menghindari kondisi ini:
- Gunakan sarung tangan pelindung saat bekerja dengan kayu, logam, atau tanaman berduri.
- Kenakan alas kaki tertutup saat berjalan di taman atau area berumput.
- Periksa dan bersihkan area kerja dari serpihan kecil sebelum beraktivitas.
- Ajarkan anak untuk tidak bermain di area yang banyak serpihan kayu, kaca, atau duri.
- Segera bersihkan luka kecil agar serpihan tidak mudah menempel atau masuk.
Dengan kebiasaan sederhana ini, Anda bisa mencegah terjadinya kesusupan berulang dan menjaga kesehatan kulit dari infeksi.
Langkah Aman setelah Mengalami Kesusupan
Setelah serpihan berhasil dikeluarkan, penting untuk tetap memperhatikan proses penyembuhan. Hindari menggaruk luka atau menekan area yang baru saja ditangani. Jika area tersebut terasa nyeri, Anda dapat mengompres dengan air dingin selama 10–15 menit untuk mengurangi pembengkakan.
Selain itu, pantau kondisi luka selama beberapa hari. Bila muncul tanda infeksi seperti kemerahan yang meluas, nyeri meningkat, atau keluar cairan kekuningan, segera temui dokter agar mendapat perawatan medis yang tepat.
Jika Anda mengalami kesusupan yang sulit ditangani di rumah atau luka tampak parah, terasa nyeri hebat, atau menunjukkan tanda-tanda infeksi, sebaiknya jangan menunda untuk memeriksakan diri. Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter umum atau dokter kulit melalui fitur Chat Bersama Dokterr di aplikasi ALODOKTER.
Melalui chat, Anda bisa mendapatkan panduan penanganan yang aman dan sesuai kondisi kulit Anda, tanpa perlu menunggu lama di fasilitas kesehatan. Bila diperlukan, Anda juga dapat membuat janji dengan dokter atau rumah sakit terdekat melalui fitur Booking Dokter. Dengan langkah yang cepat dan benar, risiko komplikasi akibat kesusupan dapat diminimalkan.