Penyebab cacar air adalah infeksi virus Varicella zoster yang bisa menular dengan mudah, terutama pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Namun, penularannya dapat dicegah, salah satunya dengan vaksinasi cacar air.

Cacar air ditandai dengan lepuhan yang disertai ruam merah di kulit. Lepuhan ini umumnya muncul di dada atau punggung, lalu bisa menyebar ke lengan, leher, paha, bahkan wajah.

Ketahui Penyebab Cacar Air dan Cara Pencegahannya - Alodokter

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bisa menular dari penderitanya ke orang lain. Namun, orang yang pernah kena cacar air umumnya tidak dapat sakit cacar air lagi, karena telah memiliki kekebalan tubuh terhadap virus penyebab cacar air.

Inilah Penyebab Cacar Air

Cacar air bisa menular ketika bersentuhan dengan orang yang menderita cacar air, menghirup udara yang tercemar virus, atau memegang benda yang terkontaminasi oleh virus penyebab cacar air.

Siapa pun yang belum pernah mengalami penyakit cacar air dapat terpapar virus Varicella zoster. Namun, beberapa faktor tertentu diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit cacar air, seperti:

  • Belum mendapat vaksin cacar air
  • Belum pernah menderita cacar air
  • Berusia di bawah 12 tahun
  • Baru lahir, terutama bayi yang terlahir prematur
  • Sedang hamil
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya orang yang menjalani kemoterapi, mengonsumsi kortikosteroid dalam jangka panjang, atau menderita kanker, HIV/AIDS, maupun malnutrisi

Gejala cacar air muncul 1–2 hari setelah seseorang terinfeksi virus penyebab cacar air. Sebelum mengalami lepuhan cacar air, penderita cacar air umumnya akan memiliki gejala seperti flu, seperti batuk, pilek, demam, dan sakit kepala.

Virus penyebab cacar air masih dapat menular dari penderitanya ke orang lain, biasanya sampai lepuhan di kulit penderitanya mengering dan menjadi keropeng.

Cara Mencegah Penularan Penyakit Cacar Air

Cara utama untuk mencegah penularan virus penyebab cacar air adalah dengan vaksinasi cacar air, terutama untuk anak-anak. Hal ini karena anak-anak termasuk orang yang sangat rentan terinfeksi cacar air.

Vaksin cacar air akan diberikan sebanyak 2 dosis. Seorang anak perlu mendapat suntikan vaksinasi pertama pada usia 12 bulan dan dosis keduanya akan diberikan 1,5–3 bulan setelah dosis pertama.

Anak yang berusia 13 tahun ke atas atau orang dewasa yang belum pernah divaksinasi cacar air dan belum terkena penyakit ini sebaiknya juga mendapat 2 dosis vaksin. Jaraknya adalah 4–8 minggu antara suntikan pertama dan kedua.

Bila Anda terkena cacar air, sebaiknya hindari keluar rumah hingga lepuhan menjadi koreng. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit cacar air ke orang yang belum terkena atau rentan tertular. Selain itu, Anda juga perlu melakukan berbagai langkah berikut ini:

  • Cuci tangan setiap kali menyentuh lepuhan.
  • Hindari garukan pada lepuhan.
  • Jangan memecahkan lepuhan secara sengaja.
  • Tutup mulut dan hidung setiap kali bersin dan batuk dengan tisu, lalu segera membuangnya.

Sebenarnya, penyakit cacar air bisa sembuh sendiri dengan perawatan sederhana di rumah, seperti mencukupi waktu istirahat, minum air putih yang banyak, dan mandi secara rutin.

Namun, virus penyebab cacar air mungkin saja memicu gejala yang berat dan komplikasi, terutama bagi orang yang rentan seperti bayi yang baru lahir, ibu hamil, maupun penderita penyakit tertentu.

Jika Anda mengalami gejala cacar air dan merupakan orang yang rentan mengalami komplikasi, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat agar penyebab cacar air dapat teratasi dan mencegah perburukan kondisi.