Kolostrum adalah makanan pertama untuk bayi baru lahir yang keluar dari payudara ibu, sebelum air susu ibu (ASI). Kolostrum memiliki banyak manfaat untuk kesehatan bayi, salah satunya adalah membantu memperkuat daya tahan tubuh bayi.

Kolostrum sudah mulai diproduksi sejak masa kehamilan hingga 2–4 hari setelah melahirkan. Warna dan tekstur kolostrum sedikit berbeda dari ASI. Kolostrum berwarna kuning keemasan dan teksturnya lebih kental.

Kolostrum, Nutrisi Lengkap dan Alami untuk Bayi - Alodokter

Beberapa hari setelah bayi lahir, kolostrum akan digantikan oleh ASI transisi, sebelum akhirnya menjadi ASI yang sebenarnya. Perlahan-lahan, ASI akan menjadi lebih encer dan warnanya menjadi lebih putih.

Tak hanya pada manusia, kolostrum juga diproduksi oleh hewan mamalia, seperti kucing dan anjing.

Isi Kandungan Kolostrum

Cairan kolostrum yang dihasilkan oleh ibu menyusui bervariasi. Kolostrum yang keluar biasanya berjumlah 2–20 mililiter per menyusui pada 3 hari pertama, tergantung pada frekuensi menyusui dalam 24 jam pertama setelah persalinan.

Di dalam kolostrum terkandung sel darah putih dan zat pembentuk kekebalan tubuh yang disebut imunoglobulin. Zat pembentuk kekebalan tubuh berperan penting dalam membantu tubuh bayi melawan bakteri, jamur, dan virus penyebab infeksi.

Tidak hanya itu, kolostrum juga mengandung nutrisi penting, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin A, vitamin B, dan vitamin K, kalium, kalsium, dan zinc, yang dibutuhkan oleh bayi untuk menunjang proses tumbuh kembangnya.

Ragam Manfaat Kolostrum untuk Bayi

Berikut ini adalah berbagai manfaat kolostrum untuk kesehatan bayi:

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Kolostrum sangat penting untuk memperkuat daya tahan tubuh bayi. Bayi yang diberikan kolostrum dan ASI terbukti lebih jarang sakit dan lebih terlindung dari beragam penyakit, seperti diare, flu, dan pneumonia.

2. Mendukung kesehatan pencernaan

Kolostrum yang diminum oleh bayi akan menjadi lapisan tipis di saluran cernanya. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi usus dan lambung bayi dari iritasi dan infeksi. Saluran cerna yang sehat akan membuat bayi mampu menyerap nutrisi dengan lebih baik.

Selain itu, kolostrum juga dapat mencegah risiko bayi terkena necrotizing enterocolitis (NEC), yaitu penyakit infeksi yang dapat merusak dinding usus. Penyakit ini bisa membahayakan nyawa bayi jika tidak diobati.

3. Mencegah penyakit kuning

Bayi kuning umumnya terjadi karena penumpukan bilirubin, yaitu zat yang memberikan warna kuning pada urine dan tinja. Jika kadar bilirubin terlalu tinggi, tubuh bayi bisa menjadi kuning. Kolostrum yang diminum bayi memiliki efek laksatif, sehingga bayi dapat membuang bilirubin lewat tinja dengan lebih baik.

4. Mendukung tumbuh kembang yang optimal

Kolostrum memiliki manfaat sebagai pelengkap nutrisi dalam pertumbuhan dan perkembangan saraf bayi. Bayi yang diberikan kolostrum dan ASI memiliki peningkatan berat badan dan perkembangan saraf otak yang lebih baik daripada bayi yang diberi susu formula.

Selain bermanfaat untuk bayi, kolostrum juga bermanfaat untuk ibu menyusui. Menurut penelitian, ibu yang menyusui dan memberikan kolostrum pada bayinya berisiko lebih rendah terkena kanker payudara, kanker ovarium, dan diabetes tipe 2.

Mengingat pentingnya kolostrum bagi bayi maupun ibu menyusui, upayakan untuk menyusui Si Kecil segera setelah melahirkan. Jika Anda mengalami masalah saat menyusui, jangan segan untuk berkonsultasi dengan konsultan laktasi atau dokter.