Home › komunitas › Penyakit › Kesterilan jarum suntik › Reply To: Kesterilan jarum suntik
August 31, 2015 at 6:41 pm
Terima kasih banyak atas jawabannya dok. Jarum suntik yang digunakan waktu itu adalah jarum suntik yang dilengkapi dengan spuit (semprit). Mungkin sekitar 10cc atau 20cc. Namun saya kurang tahu pasti apakah jarumnya dapat dilepas dari spuitnya, karena setelah pengambilan darah langsung dipindahkan ke tabung dengan posisi jarum yg masih melekat. Saya sempat menghubungi pihak lab rumah sakit beberapa minggu kemudian untuk memastikan tentang jarum suntik yg mereka gunakan, jawabannya adalah jarum suntik sekali pakai, dan menurut mereka itu tidak digunakan secara berulang.
Yg menjadi pertanyaan saya :
1. Apakah ada kemungkinan jarum suntik seperti itu digunakan secara berulang dalam proses pengambilan darah pasien? Apakah memang bisa dicuci lagi? Karena jarum yg saya lihat tidak ada bekas darahnya. Memang tidak disegel atau dalam kemasan, namun masih dilengkapi dengan cap warna hijau.
2. Apakah ada kemungkinan untuk terinfeksi virus seperti hiv atau hepatitis dari proses pengambilan darah dengan jarum suntik bekas?
3. Berapa lama virus hiv atau hepatitis dapat bertahan apabila jarum suntik teesebut telah dicuci dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan? Apakah virusnya akan mati juga?
4. Gejala yg saya rasakan adalah : muncul 2 sariawan setelah 2 minggu pengambilan darah tersebut, kemudian pada minggu ketiga diikuti dg sakit kepala, dan setelah sakit kepala sembuh lalu mengalami demam, pilek, batuk kering, sakit tulang leher bagian belakang, namun tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening, diare, mual, dan muntah. Apakah gejala saya itu hanya flu biasa atau gejala awal hiv?
Mohon tanggapannya ya dok, saya merasa sangat takut dan kuatir kalau sudah terinfeksi oleh virus.
Terima kasih banyak.